Punya Talenta Apik, Putri Pengambengan Jadi Model dan Peragawati Cilik
- account_circle Jokowae
- calendar_month Minggu, 25 Agt 2024
- visibility 666
- comment 0 komentar

{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":["local"],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"transform":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}
Jembrana, suarajembrana.com – Piawai di melintas di catwalk (panggung peragaan dalam fashion show) merupakan peragawati bernama Natasya Shidqiah Qieevani usia (8) tahun asli anak Desa Pengambengan berawal dari hanya coba-coba jadi model disalah satu acara di kota negara. Saat itu usia 6 tahun dan Alhamdulillah mendapatkan juara 1. Kemudian ikuti di salah satu Nirwana Garden memperagakan busana batik dan tidak dapat juara, karena saat itu belum mempunyai bekal ilmu yang pas.

Natasya Shidqiah Qieevani menceritakan suka modelling yang orang lebih mengenal dengan sebutan peragawati anak-anak. Hobi ketimbang kakak yang lebih menyukai matematika dan asik dengan kesendiriannya. “Semoga dilancarkan dan nantinya bisa terkenal membawa nama Bali di ajang yang lebih bergengsi,” katanya malu-malu.
Ibunya Rosa Oktaviani (31) tahun yang tinggal di Banjar Ketapang Muara, Desa Pengambengan menceritakan, putrinya yang ikut di M2 Modeling usia (7) tahun diajarkan secara detail cara berjalan, pose wajah, ekspresi, dan terakhir etika terhadap lingkungan. Ajang lomba pun diikuti dari nol, sempat juara dan nyaris tanpa juara pun dialaminya. Bisa tampil di acara hari ini karnaval HUT RI Ke79 di Banjar Muara Indah, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana- Bali bisa membuktikan kalau di desa kami punya anak-anak bertalenta.
“Hobi model suka bergaya dan pandai pula menari di sekolah. Kini kelas III di SDN 3 Pengambengan. Yang utama adalah patuh dan taat agama serta ikuti nasehat orang tua,” ungkapnya.
Ia pun menyampaikan bekal ilmu dasar itu penting dalam mengarungi dunia peragawati. Makanya perlu tempat berlatih dan punya talenta, hingga dilatih secara total mengikuti ajang Top Model Indonesia se-Bali di salah satu mall ternama di Bali. Yang total di latih coach (pelatih) dan kini konsentrasi nantinya siap mengikuti lomba di bulan Oktober 2024 nasional.
“Sebagai orang tua tidak merasa kesulitan dan bangga mempunyai anak model yang mempunyai bakat yang perlu dijaga baik pola tidur, pola makan dan olahraga penting. Harapan bisa di lirik pemerintah bahwa kita punya anak-anak berprestasi,” ujarnya.
Rosa sang ibu nyatakan, setiap les pertemuan pasti perlu biaya dengan harga Rp.20 ribu coach (pelatih) Mom Tika dan Gung Mirah. Beliau-beliaulah yang melatih talenta anak-anak Tasya bisa percaya diri.
“Jadi model itu tentu membutuhkan biaya, waktu dan tenaga serta berpikir positif. Yang jelas kelak ada buah yang di petik pasti keberhasilan dari anak-anak nanti. Anak kedua yang pertama laki-laki kini kelas 2 SMPN 6 Negara. Hobinya malah suka ilmu pasti yaitu matematika. Lebih cenderung sendiri, beda dengan adiknya” tuturnya. ™
- Penulis: Jokowae
Comment