Seorang Prajurit, Merintis Ide Ekonomi Kreatif Dari Becak Mini
- account_circle Jokowae
- calendar_month Sabtu, 26 Apr 2025
- visibility 188
- comment 0 komentar

suarajembrana.com – Salah satu prajurit TNI AD melahirkan ide ekonomi kreatif untuk keluarga. Becak mini klasik banyak dimintai kalangan tua muda. Keliling seputaran sebelah Utara area pasar Umum Negara. Hanya sewa pakai selama 20 menit cukup keluarkan kocek Rp. 15.000. Usaha yang dirintis sempat sang istri pesimis, tapi dukung komandan satuan memacu usaha tersebut. Asal jangan sampai lalai tugas dan kewajiban sebagai seorang prajurit.

Saat weekend (malam Minggu, atau liburan) omzet lumayan bisa menambah ekonomi keluarga kreatif. Ide kreatif ini awalnya hanya mempunyai miliki 4 unit, dan sempat vakum. Bahkan nyaris ide ini sempat putus asa. Tapi kini memiliki 7 unit dengan kreasi asli becak dari Cirebon. Harga per unit lengkap plus ongkir Rp.3 juta tapi beda dengan versi ban motor itu lebih mahal. Ada lampu warna warni untuk asesoris pada becak pula.
Praka (Prajurit Kepala) Pardi Yadi Yana asli Jawa Barat yang bertugas di Kompi Senapan C ceritakan, berawal dari iseng sambil mencari ruang waktu usia tugas. Awal punya 4 unit, kini sampai 7 unit. Per unit dari harga Rp. 3 juta, tapi bila beda variasi ban motor justru lebih mahal. Sewa pakai selama 20 menit seharga Rp.15.000. Jangka waktu kita pakai aplikasi hape.
“Jika ramai omzet Rp.1 juta dalam waktu 5 jam. Karena buka dari jam 18.00 wita itu menyiapkan kelengkapan. Buka full jam 19.00 WITA sampai 23.00 wita. Jika saat tugas diganti oleh teman maka di gaji hitungan harian. Untuk harian tergantung omzet, bisa Rp. 100.000 sampai Rp.150.000,” ungkap Pardi.
Menurut Praka Pradi, suka duka adalah alam saat hujan tentu itu kendala karena di ruang terbuka. Awalnya saat Pasar Umum Negara diresmikan hingga kini keramaian berkunjung dan timbullah semangat mengais rejeki. Untuk perawatan tidak terlalu sulit, karena bisa di beli sparepart di toko sepeda yang ada di Kota Negara.
“Saat merintis sang istri sempat pesimis, karena melihat suasana pasar belum jadi dan kurang banyak yang tahu. Tapi ketika pasar diresmikan, alhamdulilah mulai ramai. Rintisan ini sudah berjalan selama 6 bulan. Dan bisa menambah ekonomi keluarga,” tuturnya.
Pardi pun optimis, tak perlu takut jika mau berusaha dan utamanya adalah ikhtiar. Dengan dukungan penuh Komandan Satuan, usaha ini bisa berjalan dengan baik dan diingatkan untuk tetap mengedepankan tugas sebagai seorang prajurit. ™
- Penulis: Jokowae
Comment