Lomba Gema Takbir, Usung Kreativitas dan Inovasi Generasi Muda Pesisir
- account_circle Jokowae
- calendar_month Senin, 31 Mar 2025
- visibility 276
- comment 0 komentar

suarajembrana.com – Sebanyak 25 tim peserta tumpah ruah di depan Kantor Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana Bali. Rangkaian jelang Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah, yang mana jatuh pada Hari Senin 31 Maret 2025. Dengan merebut total hadiah Rp.9 juta dan juga piala bergilir. Peserta ada katagori anak-anak dan remaja. Kegiatan positif menggairahkan kalangan generasi muda pesisir, agar tidak berkeliaran keliling keluar saat takbir ke luar kampung.

Perbekel Desa Pengambengan, Kamaruzzaman, S.pd mengatakan, hari merupakan hari kemenangan bagi umat Muslim di seluruh dunia. Yang mana telah menjalankan ibadah puasa 30 hari lamanya. Untuk lomba Takbir Akbar ini telah masuk ke jilid ke 3, Minggu (30/03/2025) malam.
“Dengan harapan bisa memotivasi generasi muda pesisir terutama di Desa Pengambengan. Agar tidak takbiran keluar sehingga mengganggu aktivitas desa lain. Bahkan selaku pemerintah di desa kita menjaga anak-anak agar lebih kreativitas, inovasi serta mencerminkan beradab budaya serta seni,” ujar Kamaruzzaman.
Kamaruzzaman katakan, takbiran memiliki filosofi sebagai ungkapan syukur, pengagungan, dan kebesaran Allah SWT. Takbiran juga merupakan bentuk perayaan atas kesuksesan umat Islam dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan. Dari performa mereka dinilai kreasi menggunakan alat seni. Seperti kentongan, bedug, rebana dan sound sistem sebagai sarana suara takbir lebih bergema.
“Kami selaku pemerintah desa menjunjung tinggi nilai toleransi antar umat beragama. Walau dengan cara santun yang kami sering lakukan sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat. Mengkoordinir anak-anak muda total punya etika berbudaya dan cakap berkesenian,” tegasnya.
Karuzzaman sangat berharap, semoga ini bisa menjadi project se-Kabupaten mengadakan lomba takbiran yang menonjolkan nafas budaya dan seni Islam itu sendiri. Total hadiah tahun ini bertambah, total hadiah diperebutkan senilai Rp.9 juta.
Ahmad Abdul Iksan, peserta lomba takbiran, sampaikan sangat bangga tiap tahun diadakan festival lomba takbir. Dimana berlomba-lomba bersaing dalam ajang kreativitas seni dan budaya ini. Dari pada keluyuran takbiran, nasib tak bagus malah celaka dan bermasalah. Hadiah pun menggiurkan tiap tahun pun bertambah.
“Selain gema takbir juga kekompakan peserta pun di nilai. Kostum, kecakapan, ritme irama yang dimainkan. Di depan dewan juri yang menilai. Dimana bangga juga bisa disaksikan Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan. Menambah semangat peserta yang mengikuti. Tentu juga bertambah suntikan hadiah nantinya,” ungkap Ahmad.
Ia pun katakan, toleransi di mata generasi muda, walau diketahui di Desa Pengambengan hampir 90 persen adalah mayoritas Muslim. Dimana saat takbir hanya melintas di jalan seputaran desa sepanjang 2 KM. Sehingga tidak mengganggu aktivitas agama lain.
“Dan itu terjaga sejak dulu, menghormati dan menghargai tanpa mengotori. Lebih mengedepankan rasa menegur dari pada saling menjelek-jelekan,” pungkas Ahmad yang timnya telah 2 kali memegang juara bergilir. ™
- Penulis: Jokowae
Comment