Kisah Nelayan Pengambengan, Ikan Lemuru Produksi Bernilai Ekonomi
- account_circle Jokowae
- calendar_month Kamis, 14 Mar 2024
- visibility 146
- comment 0 komentar

Jembrana suarajembrana.com – Di tahun 1990’an Sardinela Longiceps, atau Ikan Plagis yang lebih dikenal dengan nama lemuru atau di Bali terkenal dengan nama Be’koching, merupakan tangkapan favorit para nelayan pesisir selatan Kota Negara. Yang identik dengan kampung nelayan Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana – Bali, Kamis (14/03).

Cerita ini dituturkan Budayawan Eka Sabara dalam buku Sejarah Pesisir Pengambengan 2019, sejarah booming atau melimpahnya Ikan Lemuru juga pernah terjadi pada tahun 1970’an dan sempat menimbulkan permasalahan pemasaran bagi para nelayan di Desa Pengambengan saat itu.
“Masa itu Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Jembrana pada tahun 1977, Letkol Liek Rochadi (28 Juli 1975-26 Agustus 1980), akhirnya memediasi semua pemangku kepentingan yang terkait (nelayan, belantik, pengepul dan lain-lain), dan menyepakati bahwa pemasaran ikan dikelola melalui Koperasi Unit Desa,” katanya.
Eka menjelaskan, selanjutnya, pemerintah bersama masyarakat mendirikan Koperasi Unit Desa (KUD) yang diberi nama Mina Karya, yang saat itu sebagai manajer KUD dijabat oleh Abdul Kadir Bin Haji Ikhsan dan membangun Tempat Pelelangan Ikan (TPI).
“Hampir bersamaan dengan didirikannya KUD Mina Karya dan TPI, maka bermunculan industri-industri pengolahan ikan di Desa Pengambengan, yang bergerak di bidang pengalengan ikan, pengepulan, dan perebusan ikan (minyak). Wilayah berdirinya KUD dan TPI ini merupakan cikal bakal perjalanan panjang dari riwayat Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan yang sekarang ini,” ungkapnya.
Eka juga menyatakan, Lemuru yang booming sejak tahun 1970’an tersebut menimbulkan manfaat yang cukup signifikan bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir hingga saat ini. Berbagai species Sardinella seperti sardinella longiceps (lemuru), sardinella fimbriata (tamban), sardinella sirm (balo) yang dominan dijadikan komoditi produk sarden dalam kaleng dan slengseng sebagai produk mackarel dalam kaleng, serta jenis tuna sebagai tuna dalam kaleng.
“Ikan lemuru yang terkenal di Indonesia pada awalnya adalah Sardinella longiceps yang terkonsentrasi di Selat Bali akan tetapi hasil revisi klasifikasi Ikan Lemuru yang dilakukan FAO (2000) mengidentifikasikan jenis lemuru di Selat Bali Sebagai Sardinella lemuru Bleeker 1853,” ujarnya.
Eka pun ceritakan, setelah ditahun 2000’an dilakukan penelitian terhadap sepcies lemuru yang ada di perairan Bali, ternyata lemurunya memiliki ciri khas yang unik, yang hanya ada di perairat selat Bali sehingga dinamakan Sardinella Lemuru, kata lemuru ini merupakan serapan bahasa lokal Pengambengan yang sekarang sudah di akui menjadi Sardinella Lemuru.
“Urutan kandungan Omega 3 yang terbanyak dari atas ke bawah yaitu :
1. Tuna
2. Mackarel
3. Lemuru
Sehingga konsumsi ikan lemuru sangatlah penting untuk asupan omega 3 pertumbuhan gizi anak anak maupun ketahanan tubuh orang dewasa,” jelasnya.
Ia pun mengakhiri kisah ini menjadi kebanggaan Kabupaten Jembrana karna nama Lemuru di perairan selat Bali dijadikan nama species Sardinella Lemuru oleh FAO 2000.
Penulisan : Eka Sabara
- Penulis: Jokowae
Comment