Ruang Kaur Kantor Desa Pohsanten Terbakar
- account_circle Jokowae
- calendar_month Rabu, 4 Okt 2023
- visibility 154
- comment 0 komentar

Jembrana suarajembrana.com – Kebakaran di ruang Kaur kantor Desa Pohsanten, Jembrana, disebabkan oleh konsleting listrik yang merusak sejumlah peralatan kantor dan dokumen penting. Penulis akan membahas kronologis peristiwa, kerugian yang dialami, serta langkah-langkah yang diambil pihak terkait.

Pada hari Selasa, 3 Oktober 2023, pukul 18.00 wita, terjadi kebakaran pada Ruang Kaur kantor Desa Pohsanten yang berlokasi di Banjar Munduk, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana. Saksi yang pertama kali mengendus bau asap adalah Putu Ayu Paramitha Dewi, staf BPD Desa Pohsanten. Pada saat itu, satu unit komputer yang tidak dicabut terasa mengeluarkan asap. Selanjutnya, pada pukul 17.30 wita, I Gusti Agung Kade Sultra Gunadi Putra mendengar ledakan kaca jendela di kantor Desa Pohsanten.
Mendapat informasi ada kebakaran, I Gusti Agung Kade Sultra Gunadi Putra bergegas meminta tolong kepada warga sekitar, termasuk I Gusti Agung Alit, dan melaporkan insiden tersebut kepada kepala desa, I Gusti Agung Kade Sultra Gunadi Putra.
Menurut dugaan sementara, penyebab kebakaran adalah konsleting listrik yang terjadi pada komputer yang tidak dicabut sebelum kantor tutup.
Kebakaran tersebut tidak menimbulkan korban jiwa ataupun luka-luka. Namun demikian, kerugian materi cukup besar terhitung, seperti 2 unit komputer, 3 unit laptop, 1 unit AC, 3 unit printer, 3 meja kayu panjang, 6 kursi kayu, serta dokumen dan arsip penting desa yang terbakar. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 40.000.000 (empat puluh juta rupiah).
Setelah mendapat laporan, pihak Damkar Kabupaten Jembrana segera dikerahkan ke lokasi kejadian. Terdapat 4 unit mobil damkar yang turut memadamkan api tersebut. Sekitar pukul 18.45 wita, api berhasil dipadamkan.
Selanjutnya, Tim INAFIS Polres Jembrana melakukan olah TKP pada pukul 19.20 WITA untuk mengumpulkan bukti dan informasi lebih lanjut mengenai penyebab kebakaran. *
- Penulis: Jokowae
Comment