Apel Rutin, ASN Jembrana Doakan Korban Musibah Kapal Tenggelam
- account_circle Ed27
- calendar_month 9 jam yang lalu
- visibility 22
- comment 0 komentar

suarajembrana.com – Rasa duka mendalam atas tragedi tenggelamnya kapal di Selat Bali yang terjadi beberapa waktu lalu mendapat perhatian khusus dari Wakil Bupati Jembrana, I Gede Ngurah Patriana Krisna. Dalam apel rutin yang digelar di halaman Kantor Bupati Jembrana, Senin (7/7), Wabup Ipat mengajak seluruh jajaran ASN dan masyarakat untuk mendoakan para korban.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Jembrana, saya mengajak seluruh pegawai dan masyarakat untuk menundukkan kepala sejenak dan mendoakan para korban. Semoga yang belum ditemukan segera ditemukan dalam keadaan terbaik, dan yang telah berpulang mendapatkan tempat layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa,” ungkap Wabup.
Selain menyampaikan empati atas tragedi kemanusiaan tersebut, Wabup juga menyinggung berbagai isu strategis daerah yang menjadi perhatian pemerintah, salah satunya sektor pertanian yang dinilai semakin tertekan oleh berbagai tantangan.
Wabup Ipat menyoroti alih fungsi lahan pertanian sebagai ancaman nyata terhadap keberlanjutan sektor pertanian di Jembrana. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara Dinas Pertanian dan Pangan dengan Dinas PUPRPKP dalam menjaga tata ruang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Peta Lahan Sawah yang Dilindungi (LSD).
“Jika memang sawah tidak boleh dialihfungsikan, maka jangan coba-coba bermain-main. Ini menyangkut masa depan anak cucu kita. Sekali lahan pertanian berubah fungsi, sangat sulit untuk dikembalikan,” tegasnya.
Masalah lain yang turut disorot adalah sulitnya distribusi air ke lahan pertanian. Wabup menyebut perlunya langkah-langkah konkret, seperti pengerukan sedimen di bendungan dan pemanfaatan sumur bor. Ia juga menekankan pentingnya beralih ke pompa air bertenaga listrik dan tenaga surya untuk efisiensi biaya. Minimnya minat generasi muda terhadap pertanian juga menjadi sorotan. Wabup menyebut perlu adanya iklim kondusif dan program pelatihan berbasis teknologi untuk menarik minat kaum muda agar terjun ke dunia pertanian.
“Transformasi menuju smart farming harus menjadi prioritas. Digitalisasi pertanian bukan lagi pilihan, tapi sudah menjadi kebutuhan,” katanya.
Ia juga menyampaikan langkah strategis pemerintah di tahun 2025, yakni menghidupkan kembali dana talangan kepada KUD dan koperasi kakao. Melalui skema ini, KUD diharapkan dapat membeli gabah dari petani dan mengolahnya menjadi beras untuk kemudian disalurkan kepada ASN.
“Meski kualitas beras belum sempurna, yang penting kita telah membantu petani dan menjaga harga gabah tetap stabil,” jelasnya.
Wabup Ipat juga menyoroti penyebaran rabies yang semakin meluas di Jembrana. Hingga kini tercatat ada 64 kasus positif rabies di lima kecamatan. Ia menekankan bahwa penanganan rabies bukan hanya tugas dinas teknis, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.
“Vaksinasi hewan penular rabies, terutama anjing, harus digencarkan di seluruh wilayah. Ini adalah langkah efektif untuk menekan penyebaran dan melindungi kesehatan masyarakat,” pungkasnya. ™
- Penulis: Ed27
Comment