Pondok Pesantren Membangun Nilai Agama dan Toleransi
- account_circle Ed27
- calendar_month Minggu, 13 Agt 2023
- visibility 218
- comment 0 komentar

Jembrana suarajembrana.com – Secara umum pesantren atau pondok bisa didefinisikan sebagai lembaga pendidikan agama Islam dengan sistem asrama atau pondok, di mana kyai sebagai figur sentralnya, masjid sebagai pusat kegiatan yang menjiwainya, dan pengajaran agama Islam di bawah bimbingan kyai yang diikuti santri sebagai kegiatan utamanya. Pondok Pesantren merupakan tolak ukur dalam menggodok santri dan santriwati mempunyai akhlak mulia berlandaskan nilai-nilai agama Islam itu sendiri.

Pendiri Pondok Pesantren Syamsul Ma’arif Dr. I Wayan Sritama Toleransi murni dan penegasan dalam konteks NKRI Nahdlatul Ulama Indonesia. Bukan sekedar klise atau kamuflase akan tetapi ini nilai-nilai lgie anak bangsa dalam mengembangkan dalam dunia pendidikan. Didirikan 2020 hingga kini tetap mengajarkan baik itu santri yang menetap di pondok bahkan yang hanya sekedar nyantri kalong (belajar tidak menetap di pondok).
“Konsep pembelajaran yang benar dan tanpa membuat konsep kooperatif. Pembelajaran dengan tema mengenal alam dan menjaga kelestarian itu lebih penting. Jangan sampai terprovokasi akan pembelajaran yang justru merusak moral dan etika anak bangsa. Bangsa yang besar merupakan bangsa yang sangat menghargai jasa pendiriannya yang luhur,” tuturnya.
Wayan juga ungkapkan secara garis besar santri diberikan wejangan dengan ilmu Fiqih, ilmu sosial menanam rasa kebersamaan dan menolong secara gotong-royong. Santri juga mendapatkan utama pendidikan agama berasaskan nilai murni Aswaja. NU secara global menerapkan pola yang sangat komplek sehingga mudah dikembangkan dan sangat bermanfaat bagi para santri dan ustadz keseluruhan.
Sekian dunia pendidikan formal dan non formal juga para santri bisa berinovasi hingga bisa membuktikan ketika kelak lulus di pondok. Dunia pertanian kebun dan karya kerajinan juga menunjang dalam bisnis yang harus terus ditekuni. Apapun yang kita tanam tentu kelak itulah buah yang kta akan petik. Ketulusan, keikhlasan, jiwa sosial dan etika moral adalah modal dalam lubuk hati para santri. Optimis dan niat akan pasti terwujud.
- Penulis: Ed27
Comment