Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Daerah » Penampilan Terakhir Kabupaten Jembrana di PKB 2025, Sekaa Gong Kebyar Genta Gargita Tuai Pujian

Penampilan Terakhir Kabupaten Jembrana di PKB 2025, Sekaa Gong Kebyar Genta Gargita Tuai Pujian

  • account_circle Ed27
  • calendar_month Selasa, 15 Jul 2025
  • visibility 178
  • comment 0 komentar

suarajembrana.com – Menjelang berakhirnya pagelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025, Kabupaten Jembrana kembali unjuk gigi dengan menyuguhkan penampinan duta Gong Kebyar Genta Gargita, Banjar Anyarsari Kangin, Desa Nusasari, Kecamatan Melaya, Jembrana di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Senin (14/7) malam.

banner 336x280

Penampilan duta gong kebyar dewasa ini juga sekaligus menjadi penutup rangkaian partisipasi Jembrana dalam event seni dan budaya tahunan yang paling bergensi di Pulau Dewata ini.

Tampil sebagai Duta Kabupaten Jembrana, Sekaa Gong Kebyar Genta Gargita mengawali penampilan dengan membawakan Tabuh Nem Kreasi “Jaladri”.

Kata Jaladri artinya Laut. Ketika memandangi laut dari pesisir, seolah-olah tiada ujung dan batas , jauh dan luas sekali. Desiran sepoi-sepoi angin laut seolah-olah mengalunkan musik alam. Terdengar sayup-sayup, tapi merdu, merdu sekali. Namun sayang, tiba tiba ombak datang, deburannya merubah melodi, suasana dan dinamika heningnya musik angin laut tadi.

Terinspirasi dari semua itu, penggarap mencoba mengolah sebuah garapan Tabuh Nem Kreasi Baru dalam bentuk karawitan, dengan mengikuti jajar pageh karawitan Bali, dengan mengambil nama “Jaladri”.

Penampilan pun dilanjutkan dengan Tari Kreasi Kekebyaran ” Ni Lukat Lakut”. Tari kreasi ini merepresentasikan Jagat Kerthi pada keseimbangan antara manusia (buana alit) dan alam (buana agung) agar selaras dan harmoni. Diwujudkan melalui tindakan merawat tanah, menjaga air, menyucikan udara, dan menempatkan manusia sebagai bagian, bukan penguasa.

Tapi bagaimana jika yang terjadi justru sebaliknya? Ladang-ladang dibisniskan, hutan dijadikan wacana, dan sungai hanya mengalirkan sampah dan janji. Di tengah absurditas itu, berdirilah Ni Lukat Lakut—sebuah tubuh buatan dari jerami dan kain lusuh. Ia bukan manusia, tapi menanggung beban kemanusiaan yang lupa arah.

Nyi Lukat Lakut adalah tubuh yang dipasang untuk menjaga, namun tak pernah diberi hak untuk hidup. Ia berdiri demi panen yang tak ia nikmati. Ia menjadi simbol perlindungan, tapi juga simbol keterikatan—terhadap tanah, terhadap kuasa, terhadap harapan yang diam-diam memudar. Ni Lukat Lakut adalah pertanyaan.

Tentang siapa yang menjaga, dan siapa yang dijaga.. Tentang siapa yang berkuasa, dan siapa yang hanya dipasang untuk terlihat berguna. Jika Jagat Kerthi adalah harmoni, maka Nyi Lukat Lakut adalah pengingat bahwa harmoni bukan sekedar janji.

Tari ini lahir dari tafsir koreografi atas sosok lakut—orang-orangan sawah. Dalam tubuh fiksional “Ni”, sebagai pengingat bahwa alam harus dimuliakan dan disucikan (Lukat). Dalam lanskap bunyi, estetika gamelan jegog dari Jembrana kami hadirkan sebagai upaya menghadirkan semangat kekebyaran yang lain.

Selanjutnya, penampilan pun ditutup dengan Fragmen Tari “Nusa Sari”, yang terinspirasi dari sebuah nama desa di yang berada di wilayah Kecamatan Melaya, Jembrana.

Dikisahkan Raja Klungkung, I Dewa Agung Jambe melaksanakan parum agung untuk membahas tentang banyaknya jumlah penduduk di Nusa Penida yang mana wilayah Nusa Penida tidaklah cukup luas, serta minimnya sumber pencarian sehingga, Sang Raja memutuskan untuk memindahkan penduduk Nusa Penida 121 kepala keluarga ke wilawah Jembrana yang notabene masih kosong dan merupakan wilayah hutan belantara.

Dipimpin oleh I Gusti Ketut Tangeb, rombongan tersebut berangkat menuju wilayah Bali Barat. Jembrana merupakan kawasan hutan yang masih asri dan belum pernah dijamah oleh manusia, hutan ini juga sangat angker, selain dihuni oleh satwa liar, hutan ini juga dihuni oleh makhluk gaib yang tak kasat mata.

Setibanya di wilayah yang ditentukan untuk dijadikan tempat hunian, banyak terjadi hal hal yang tidak diinginkan, seperti diganggu oleh Binatang buas, tersesat didalam hutan, ada yang sakit karena terkena upas/racun pohon, bahkan banyak dari penduduk nusa yang diganggu oleh makhluk gaib penunggu hutan, sehingga proses perabatan hutan tidak bisa berjalan.

Melihat kejanggalan-kejanggalan yang terjadi maka I Gusti Ketut Tangeb kembali dan menghadap raja untuk meminta petunjuk, berdasarkan kekuatan batin dan petunjuk yang didapat, maka sang Raja memberikan sesuatu untuk dijadikan tumbal/pakelem dan raja memerintahkan agar pakelem ini ditanam di Tengah area yang akan dijadikan pemukiman.

Setelah melaksanakan titah sang raja, maka barulah proses perabatan hutan bisa dilaksanakan, dan masyarakat mendirikan perahyangan suci guna bisa memuja dan memohon perlindungan ditempat yang baru.

Penampilan Duta Jembrana pun mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak. Hal ini terlihat dari banyaknya penonton yang memadati Panggung Terbuka Ardha Candra. Penampilan mereka pun disaksikan langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, didampingi Ny. Ani Setiawarini, Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna, berserta Ny. Inda Swari Dewi, Sekda I Made Budiasa serta Kepala OPD dilingkungan Pemkab Jembrana.

Bupati Kembang mengungkapkan kehadiran duta Jembrana tidak hanya membawa cultur yang kuat, tetapi juga menunjukkan komitmen daerah dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya Bali.

Dengan penampilan ini, Sekaa Gong Kebyar Genta Gargita tidak hanya mengharumkan nama Jembrana, tetapi juga memperkuat eksistensi seni tradisi di tengah generasi muda masa kini.

“Tentu kedepannya kita berharap, duta-duta Kabupaten Jembrana yang akan datang lebih kreatif dan inovatif sehingga bisa memberikan suguhan yang menarik dan memukau masyarakat,” tutupnya. ™

  • Penulis: Ed27

Comment

Rekomendasi Untuk Anda

  • Masyarakat Pembuahan Bernafas Lega, Revetment Dikerjakan Bulan Ini

    Masyarakat Pembuahan Bernafas Lega, Revetment Dikerjakan Bulan Ini

    • calendar_month Senin, 13 Mei 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 203
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Masyarakat yang tinggal di sepanjang pesisir Pantai Pebuahan, desa Banyubiru, Kecamatan Negara akhirnya bisa bernapas lega. Pasalnya, pengaman pantai untuk mengatasi abrasi yang terjadi sepanjang pantai ini mulai dikerjakan. Hal tersebut terungkap dalam sosialisasi pengerjaan pengaman pantai yang dilaksanakan oleh SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Bali-Penida di Balai Banjar Pebuahan, desa Banyubiru, […]

  • Perusahaan Perikanan dan Perusahaan Beras Sepakat Wujudkan Jembrana Emas

    Perusahaan Perikanan dan Perusahaan Beras Sepakat Wujudkan Jembrana Emas

    • calendar_month Selasa, 10 Sep 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 1.010
    • 0Komentar

    Jembrana, suarajembrana.com – Sebanyak 7 perusahaan perikanan yang ada di Desa Pengambengan dan Desa Tegalbadeng Barat, serta 1 perusahaan beras yang ada di Desa Tegalbadeng Barat ramah tamah dengan Bupati Jembrana I Nengah Tamba, SH. Ramah tamah antara pemerintah daerah para perusahaan ini untuk menyepakati program pemerintah Jembrana tetap berjalan dan tanpa kendala apapun, Senin […]

  • Kasus Pencurian Alat Kendaraan dan Uang Tunai di TPS3R Desa Bedulu

    Kasus Pencurian Alat Kendaraan dan Uang Tunai di TPS3R Desa Bedulu

    • calendar_month Rabu, 21 Agt 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 277
    • 0Komentar

    Gianyar suarajembrana.com – Telah terjadi kasus pencurian di wilayah Desa Bedulu yang bertempat TPS3R dimana terjadi pelepasan dua buah spion sepeda motor Viar, pencurian dua buah senter kepala dan uang sebesar nominal Rp.200.000. Diperkirakan pelaku pencurian melakukan aksinya dengan cara melompati pintu pagar, dan kasus ini sudah di laporkan ke Polsek Blahbatuh, Rabu (21/8/2024) Menurut […]

  • Tiga Calon Dirut Perumda Tribhuwana Jalani Tes Wawancara Akhir, Ini Permintaan Bupati

    Tiga Calon Dirut Perumda Tribhuwana Jalani Tes Wawancara Akhir, Ini Permintaan Bupati

    • calendar_month Senin, 26 Feb 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 208
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Calon Direksi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tribhuwana, kini sudah mengikuti tahapan wawancara akhir. Hal itu dilakukan panitia seleksi untuk menjaring satu nama yang akan memimpin perusahaan daerah itu lima tahun ke depan. Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mewawancarai langsung para calon direksi Perumda Tribhuwana. Terdapat tiga nama calon direksi Perumda Tribhuwana dengan […]

  • Akibat Terseret Arus dan Angin, Kapal Samudra Utama Kandas di Selat Bali

    Akibat Terseret Arus dan Angin, Kapal Samudra Utama Kandas di Selat Bali

    • calendar_month Senin, 6 Mei 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 271
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Salah satu Kapal Motor Penumpang (KMP) Samudra Utama kandas di Selat Bali, tepatnya di sebelah utara Pura Segara Gilimanuk, Jembrana, Bali. Kapal itu terseret arus sekitar 100 meter dari bibir pantai, Senin (06/05/2024). Kapal yang dinakhodai oleh Agus Purwanto itu kandas sekitar pukul 02.42 Wita pada Senin (6/5/2024). Kapal tersebut sedianya berlayar […]

  • Peduli, Kapolres Jembrana Jenguk Istri Awak Media Yang Dirawat Di RSU Negara

    Peduli, Kapolres Jembrana Jenguk Istri Awak Media Yang Dirawat Di RSU Negara

    • calendar_month Jumat, 29 Agt 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 119
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Kapolres Jembrana AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, S.H., S.I.K., M.I.K., bersama Kasihumas Polres Jembrana Iptu Budi Arnaya menjenguk istri salah seorang awak media yang tengah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum (RSU) Negara, Jumat (29/8). Kunjungan tersebut sebagai wujud kepedulian kepolisian terhadap insan pers yang selama ini menjadi mitra strategis Polres Jembrana […]

expand_less