Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Daerah » Penampilan Terakhir Kabupaten Jembrana di PKB 2025, Sekaa Gong Kebyar Genta Gargita Tuai Pujian

Penampilan Terakhir Kabupaten Jembrana di PKB 2025, Sekaa Gong Kebyar Genta Gargita Tuai Pujian

  • account_circle Ed27
  • calendar_month Selasa, 15 Jul 2025
  • visibility 258
  • comment 0 komentar

suarajembrana.com – Menjelang berakhirnya pagelaran Pesta Kesenian Bali (PKB) XLVII Tahun 2025, Kabupaten Jembrana kembali unjuk gigi dengan menyuguhkan penampinan duta Gong Kebyar Genta Gargita, Banjar Anyarsari Kangin, Desa Nusasari, Kecamatan Melaya, Jembrana di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Bali, Senin (14/7) malam.

Penampilan duta gong kebyar dewasa ini juga sekaligus menjadi penutup rangkaian partisipasi Jembrana dalam event seni dan budaya tahunan yang paling bergensi di Pulau Dewata ini.

banner 336x280

Tampil sebagai Duta Kabupaten Jembrana, Sekaa Gong Kebyar Genta Gargita mengawali penampilan dengan membawakan Tabuh Nem Kreasi “Jaladri”.

Kata Jaladri artinya Laut. Ketika memandangi laut dari pesisir, seolah-olah tiada ujung dan batas , jauh dan luas sekali. Desiran sepoi-sepoi angin laut seolah-olah mengalunkan musik alam. Terdengar sayup-sayup, tapi merdu, merdu sekali. Namun sayang, tiba tiba ombak datang, deburannya merubah melodi, suasana dan dinamika heningnya musik angin laut tadi.

Terinspirasi dari semua itu, penggarap mencoba mengolah sebuah garapan Tabuh Nem Kreasi Baru dalam bentuk karawitan, dengan mengikuti jajar pageh karawitan Bali, dengan mengambil nama “Jaladri”.

Penampilan pun dilanjutkan dengan Tari Kreasi Kekebyaran ” Ni Lukat Lakut”. Tari kreasi ini merepresentasikan Jagat Kerthi pada keseimbangan antara manusia (buana alit) dan alam (buana agung) agar selaras dan harmoni. Diwujudkan melalui tindakan merawat tanah, menjaga air, menyucikan udara, dan menempatkan manusia sebagai bagian, bukan penguasa.

Tapi bagaimana jika yang terjadi justru sebaliknya? Ladang-ladang dibisniskan, hutan dijadikan wacana, dan sungai hanya mengalirkan sampah dan janji. Di tengah absurditas itu, berdirilah Ni Lukat Lakut—sebuah tubuh buatan dari jerami dan kain lusuh. Ia bukan manusia, tapi menanggung beban kemanusiaan yang lupa arah.

Nyi Lukat Lakut adalah tubuh yang dipasang untuk menjaga, namun tak pernah diberi hak untuk hidup. Ia berdiri demi panen yang tak ia nikmati. Ia menjadi simbol perlindungan, tapi juga simbol keterikatan—terhadap tanah, terhadap kuasa, terhadap harapan yang diam-diam memudar. Ni Lukat Lakut adalah pertanyaan.

Tentang siapa yang menjaga, dan siapa yang dijaga.. Tentang siapa yang berkuasa, dan siapa yang hanya dipasang untuk terlihat berguna. Jika Jagat Kerthi adalah harmoni, maka Nyi Lukat Lakut adalah pengingat bahwa harmoni bukan sekedar janji.

Tari ini lahir dari tafsir koreografi atas sosok lakut—orang-orangan sawah. Dalam tubuh fiksional “Ni”, sebagai pengingat bahwa alam harus dimuliakan dan disucikan (Lukat). Dalam lanskap bunyi, estetika gamelan jegog dari Jembrana kami hadirkan sebagai upaya menghadirkan semangat kekebyaran yang lain.

Selanjutnya, penampilan pun ditutup dengan Fragmen Tari “Nusa Sari”, yang terinspirasi dari sebuah nama desa di yang berada di wilayah Kecamatan Melaya, Jembrana.

Dikisahkan Raja Klungkung, I Dewa Agung Jambe melaksanakan parum agung untuk membahas tentang banyaknya jumlah penduduk di Nusa Penida yang mana wilayah Nusa Penida tidaklah cukup luas, serta minimnya sumber pencarian sehingga, Sang Raja memutuskan untuk memindahkan penduduk Nusa Penida 121 kepala keluarga ke wilawah Jembrana yang notabene masih kosong dan merupakan wilayah hutan belantara.

Dipimpin oleh I Gusti Ketut Tangeb, rombongan tersebut berangkat menuju wilayah Bali Barat. Jembrana merupakan kawasan hutan yang masih asri dan belum pernah dijamah oleh manusia, hutan ini juga sangat angker, selain dihuni oleh satwa liar, hutan ini juga dihuni oleh makhluk gaib yang tak kasat mata.

Setibanya di wilayah yang ditentukan untuk dijadikan tempat hunian, banyak terjadi hal hal yang tidak diinginkan, seperti diganggu oleh Binatang buas, tersesat didalam hutan, ada yang sakit karena terkena upas/racun pohon, bahkan banyak dari penduduk nusa yang diganggu oleh makhluk gaib penunggu hutan, sehingga proses perabatan hutan tidak bisa berjalan.

Melihat kejanggalan-kejanggalan yang terjadi maka I Gusti Ketut Tangeb kembali dan menghadap raja untuk meminta petunjuk, berdasarkan kekuatan batin dan petunjuk yang didapat, maka sang Raja memberikan sesuatu untuk dijadikan tumbal/pakelem dan raja memerintahkan agar pakelem ini ditanam di Tengah area yang akan dijadikan pemukiman.

Setelah melaksanakan titah sang raja, maka barulah proses perabatan hutan bisa dilaksanakan, dan masyarakat mendirikan perahyangan suci guna bisa memuja dan memohon perlindungan ditempat yang baru.

Penampilan Duta Jembrana pun mendapat sambutan hangat dari berbagai pihak. Hal ini terlihat dari banyaknya penonton yang memadati Panggung Terbuka Ardha Candra. Penampilan mereka pun disaksikan langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, didampingi Ny. Ani Setiawarini, Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna, berserta Ny. Inda Swari Dewi, Sekda I Made Budiasa serta Kepala OPD dilingkungan Pemkab Jembrana.

Bupati Kembang mengungkapkan kehadiran duta Jembrana tidak hanya membawa cultur yang kuat, tetapi juga menunjukkan komitmen daerah dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya Bali.

Dengan penampilan ini, Sekaa Gong Kebyar Genta Gargita tidak hanya mengharumkan nama Jembrana, tetapi juga memperkuat eksistensi seni tradisi di tengah generasi muda masa kini.

“Tentu kedepannya kita berharap, duta-duta Kabupaten Jembrana yang akan datang lebih kreatif dan inovatif sehingga bisa memberikan suguhan yang menarik dan memukau masyarakat,” tutupnya. ™

  • Penulis: Ed27

Comment

Rekomendasi Untuk Anda

  • Bupati Jembrana Ikuti Prosesi Ngebeji Dalam Rangkaian Pujawali Pura Jagatnatha

    Bupati Jembrana Ikuti Prosesi Ngebeji Dalam Rangkaian Pujawali Pura Jagatnatha

    • calendar_month Minggu, 18 Agt 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 578
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, turut serta dalam prosesi ngebeji yang merupakan bagian dari rangkaian acara karya pujawali di Pura Jagatnatha, Jembrana. Prosesi ini berlangsung khidmat di kawasan Pura Jagatnatha pada Hari Minggu siang (18/8), dan dihadiri oleh jajaran pimpinan OPD, tokoh masyarakat, serta umat Hindu setempat serta krama pengempon pura. Ngebeji […]

  • Pelajari Retribusi Pelabuhan, Bupati Lombok Barat Silaturahmi Ke Jembrana

    Pelajari Retribusi Pelabuhan, Bupati Lombok Barat Silaturahmi Ke Jembrana

    • calendar_month Kamis, 7 Agt 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 162
    • 0Komentar

    Pelajari Retribusi Pelabuhan, Bupati Lombok Barat Silaturahmi Ke Jembrana Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini melakukan kunjungan kerja (kunja) ke Jembrana, Kamis (7/8). Kunjungan itu sekaligus mempelajari tata cara pungutan retribusi di wilayah pelabuhan penyeberangan sebagai optimalisasi pendapatan daerah . Rombongan disambut langsung Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) bersama Sekda […]

  • Jembrana Kite Festival Kembali di Gelar, Ajang Sirkuit All in One Suguhkan Atraksi Wisata Berkelas Nasional dan Internasional

    Jembrana Kite Festival Kembali di Gelar, Ajang Sirkuit All in One Suguhkan Atraksi Wisata Berkelas Nasional dan Internasional

    • calendar_month Sabtu, 21 Sep 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 390
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Jembrana Kite Festival kembali digelar di Sirkuit All in One Jembrana, Sabtu (21/9/2024). Event yang tidak hanya menghadirkan pecinta layang layang lokal namun juga peserta dari mancanegara. Setelah sukses penyelenggaraan tahun sebelumnya, event ini yang ke dua kali digelar dengan sembilan negara turut ambil bagian. Disamping itu, Festival ini masih dalam rangkaian […]

  • TP PKK Jembrana Salurkan Ribuan Bibit Cabai dan Terong sebgai Langkah Tekan Inflasi

    TP PKK Jembrana Salurkan Ribuan Bibit Cabai dan Terong sebgai Langkah Tekan Inflasi

    • calendar_month Senin, 19 Mei 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 416
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Dalam upaya menekan laju inflasi serta memperkuat ketahanan pangan keluarga, Tim Penggerak PKK Kabupaten Jembrana menyalurkan ribuan bibit cabai dan terong kepada warga di lima kecamatan. Penyaluran dilakukan secara maraton oleh Ketua TP PKK Jembrana, Ny. drg. Ani Setiawarini Kembang Hartawan, mulai Rabu (14/5) hingga Selasa (20/5). Kegiatan ini diawali di Desa Yehembang, […]

  • Bersihkan Pasar Antisipasi di Musim Penghujan dan Wabah Penyakit

    Bersihkan Pasar Antisipasi di Musim Penghujan dan Wabah Penyakit

    • calendar_month Jumat, 8 Des 2023
    • account_circle Ed27
    • visibility 275
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Antisipasi penyebaran penyakit akibat nyamuk menjelang musim penghujan Anggota Koramil 1617-02/Mendoyo yang dipimpin langsung oleh Pgs. Danramil 1617-02/Mendoyo, Lettu Inf I Made Sujana Arianta bahu membahu melaksanakan pembersihan di Pasar Umum Tegalcangkring. Kamis (07/12/2023). Kegiatan tersebut diikuti oleh Anggota Koramil 1617-02/Mendoyo, anggota staf kelurahan tegalcangkring, kepala pasar bersama staf dan masyarakat pengelola […]

  • Capai 71%, Revitalisasi Pasar Umum Negara Ditargetkan Rampung Sesuai Jadwal

    Capai 71%, Revitalisasi Pasar Umum Negara Ditargetkan Rampung Sesuai Jadwal

    • calendar_month Jumat, 17 Mei 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 244
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Bupati Jembrana, I Nengah Tamba kembali meninjau revitalisasi Pasar Umum Negara didampingi para Asisten Setda, Kadis PUPRPKP, Kadis PMD dan Kadis Koperasi UKM dan Perdagangan Jembrana, Jumat (17/5). Pihaknya kembali memastikan pembangunan sesuai dengan yang direncanakan, dimana pada pemantauan sebelumnya ada sejumlah koreksi yang menjadi addendum pembangunan ini. Revitalisasi pasar terbesar di […]

expand_less