Milad Pimpinan Daerah Aisyiyah Jembrana Ke-108, Tonggak Kreatif, Inovasi dan Bermanfaat
- account_circle Ed27
- calendar_month Minggu, 15 Jun 2025
- visibility 245
- comment 0 komentar

suarajembrana.com – Resepsi milad Aisyiyah ke-108 Pimpinan Daerah Aisyiyah Jembrana, bertempat di lantai 2, Gedung Dakwah Muhammadiyah. Aisyiyah adalah organisasi perempuan dalam Muhammadiyah yang didirikan pada 19 Mei 1917 di Yogyakarta. Organisasi ini merupakan bagian dari gerakan Muhammadiyah dan bertujuan untuk memajukan pendidikan, sosial, dan agama, khususnya di kalangan perempuan.

Sinergis Aisyiyah dalam ketahanan pangan dan lingkungan menuju Bali mandiri. Dalam hal ini dialog sosialisasi hukum bersama Ratu Ayu, S.HI.MH. Hak perempuan dan anak dalam kasus perceraian. Dan perlu kebersamaan dalam roda kehidupan, agar tidak terjadi penceraian. Saling menyadarkan diri, melihat sejarah awal dan sang buah hati, Minggu (15/6/2025).
“Tentang perlindungan hak perempuan dan anak pasca perceraian. Perlindungan dalam hal perceraian masuk ke MA (Mahkamah Agung). Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) No. 3 Tahun 2017: PERMA ini bertujuan untuk memberikan perlindungan hukum bagi perempuan dalam berhadapan dengan hukum, termasuk dalam kasus perceraian. Hingga Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 3 Tahun 2018 dan Nomor 2 Tahun 2019: Membahas tentang jaminan perlindungan hak-hak perempuan dan anak pasca perceraian,” tuturnya.
Sambutan dilanjutkan Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Jembrana Dra. Hajjah Endang Nuraini, MM. Sinergis Aisyiyah dalam ketahanan pangan dan lingkungan menuju Bali mandiri. Sebagai sosok wanita tentu inilah tantangan. Dimana Aisyiyah bisa mengeksplorasi untuk menambah kebutuhan dalam sisi rumah tangga.
“Menjadi perempuan yang berkemajuan, melahirkan keberkahan bagi sisi keluarga dan menjaga menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warohmah. Dapat berkontribusi dalam bidang tata kelola sampah. Dimana aturan SE Gubernur Bali tentang Nomor 09 Tahun 2025 tentang “Gerakan Bali Bersih Sampah”. Surat edaran ini bertujuan untuk mendukung pengelolaan sampah yang lebih baik di Bali, termasuk pengelolaan sampah,” papar Hajjah Endang.
Di acara milad ke 108 ini Hajjah Endang tuturkan, kami sepakat dengan back to nature yang artinya kembali secara alami. Dimana apa yang kami sajikan semuannya berasal dari alam itu sendiri. Sehingga ramah lingkungan. “Dari Ubi rebus, kacang rebus, jagung rebus dan semua merupakan kreatif ide Aisyiyah Jembrana. Bahkan para undangan membawa tumbler dari rumah. Kami hanya menyiapkan air mineral.
“Ini sesuai prinsip dalam Aisyiyah yaitu, tanamlah yang kamu makan, makanlah apa yang kamu tanam. Itulah yang kita pupuk dalam lingkungan Aisyiyah Jembrana. Dan inilah prinsip organisasi wanita yang berkemajuan,” katanya usai menyerahkan hadiah bagi para pemenang peserta ajang lomba.
Sementara Ketua Majelis Lingkungan Hidup PD Aisyiyah dan juga Kabid Pertamanan di Dinas Lingkungan Hidup Nisrina Kurniawan, ST, MSI. Secara tegas menyampaikan, teruslah Aisyiyah berjuang di milad ke 108 bagi seluruh keluarga besar organisasi ini. Dan penyempurna perjuangan bagi kaum perempuan. Bagi perkembangan bangsa dan negara.
“Perempuan merupakan pendidikan utama dalam keluarga dan motor penggerak bagi perubahan di tengah masyarakat. Sehingga bisa menopang perkembangan ekonomi dan aspek sosial. Dan ini tetap mengalir sebagai perempuan Aisyiyah di Jembrana. Dapat melahirkan ide kreatif, inovatif dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar, utamanya adalah keluarga,” pungkas Nisrina. ™
- Penulis: Ed27
Comment