Gerobak Motor Kekinian Sajikan Kopi Enam Sembilan Picu Semangat Anak Muda Jembrana
- account_circle Jokowae
- calendar_month Selasa, 6 Mei 2025
- visibility 688
- comment 0 komentar

suarajembrana.com – Gerobak kekinian lagi tren kini hadir di Pasar Umum Negara. Berkonsep jah ngopi ala Negaroa, lahir dari putra Jembrana asli. Dengan gaya anak muda gerobak itu bernama Starling (Starbucks Keliling) Kopi Enam Sembilan di gas keliling seputaran kota Negara. Kendaraan motor cas listrik, dibelinya seharga Rp.25 juta. Bahkan modal awal puluhan juta dari alat racikan dan juga mesin penggiling.

Usaha yang dirancangnya sejak tahun 2011, 14 tahun baru bisa diwujudkan. Bahu membahu dengan sang istri akhirnya konsep ini pun digenjot April 2025. Walau dibilang hitungan jari tangan, tapi hasilnya cukup memuaskan keluarga, Senin (5/5/2025).
Ahmad Hamdani yang biasa di sapa Kang Dani, merupakan inspirasi anak muda Jembrana. Generasi muda Jembrana, kalau bisa lebih baik berinovasi Demi Jembrana. Berusaha, berkarya dan pandai melirik berekonomi kreatif. Intinya inovasi itu utamanya adalah usaha, ikhtiar dan semangat. Tidak harus keluar negeri, bahkan peluang-peluang usaha ternyata banyak di Kabupaten Jembrana.
Pedagang kopi keliling Starling Kopi Enam Sembilan Ahmad Hamdani (44) Lingkungan Sri Mandala, Kelurahan Dauhwaru, ceritakan Starling (Starbucks Keliling) ini dirintis sejak 14 tahun. Pecinta kopi dan motor Vespa merupakan kecintaan sebagai laki-laki sejati. Awalnya belajar dari tahun 2011 di Denpasar. Berangkat hari Jum’at pulang hari Minggu. Itu rutin mengejar ilmunya cara membuat benar-benar kopi. Saat tahun itu di Jembrana belum ada coffee shop.
Dengan mencicil alat sedikit demi sedikit karena harga alat tersebut lumayan mahal. Bahkan meja pun disiapkan. Tapi itu pun sempat akan di jual karena terbentur modal. Akhirnya punya kebulatan tekad, Starling harus ada di Jembrana. Banyak kota-kota besar dibandingkan di Jembrana, kota kecil tapi sejuta inspirasi. Sebagai putra Jembrana, maka tekad pun terwujud hingga saat ini. Walau di buka dihitung dengan jari, tapi ini merupakan nilai ikhtiar dan semangat dari sebuah keterpurukan tentunya. Bersama istri tercinta yang meracik, membuahkan hasil.
“Sejak dibukanya Pasar Umum Negara belum punya ide buka gerobak ini. Hanya berjualan kudapan siap saji. Berpikir biar beda dari pedagang lain, dengan bertekad bikin minuman kopi kekinian, maka tercetus buka peluang Starling. Modal nekad beli kendaraan cas seharga 25 juta, dan keliling di dua lokasi di Lapangan Dauhwaru dan malamnya di Pasar Umum Negara. Ternyata mendapatkan hasil yang cukup lumayan,” ungkapnya.
Kang Dani katakan, berbagai variasi di jual dengan harga dari 15 ribu hingga 20 ribu rupiah. Dan kopi kekinian sudah merambah di kedai-kedai kopi kalangan anak muda dan dewasa. Kini Starling Kopi Enam Sembilan hadir di seputaran kota Negara,” ujar Dani dengan gaya anak muda.
Dani juga jelaskan, berniaga dari pagi hingga sore di lapangan, omzet penjualan bisa mencapai Rp.800.000 hingga malam di Pasar Umum Negara kadang bisa mencapai Rp.900.000 itu hari biasa. Jika weekend malah bisa mencapai nominal 1,5 juta rupiah. Anak muda justru lebih suka varian rasa mocca, vanila dan coklat. Tapi untuk kalangan orang tua malah justru menyukai jenis kopi gula aren. Rasanya legit tanpa bahan pengawet.
“Racikan dikerjakan di rumah bersama sang istri. Jika kekurangan tinggal kontak istri, akan dibawakan langsung, itu pun stok masih ada. Alat semua dikerjakan sendiri. Di gerobak itupun sudah kedap bak kulkas. Sehingga es dan racikan di taruh di dalam bisa tahan hingga 2-3 hari ke depan. Sistem pembayaran pun berkonsep digital, bisa bayar pakai Qris BSI, pembeli tinggal barcode tanpa repot lagi,” katanya.
Menurutnya ngopi enak tidak harus mahal, yang penting enak dengan citra rasa enak. Jah ngopi justru banyak di gemari kaum tak cuman adam, tapi lebih banyak pula kaum hawa. Dengan kemasan cup (gelas) yang menarik itu merupakan trik ekonomi sebagai seorang pedagang. Uniknya malah kemasan gelas cantik itu justru bukan di buang, di bawa pulang karena keren modelnya.
Intinya anak muda Jembrana tak harus pergi keluar negeri bekerja. Banyak peluang bisnis usaha bisa dilirik secara ekonomi kreatif di Kabupaten Jembrana. Ayo anak muda, bangun demi Jembrana itu perlu inovasi, kreatif, dan modal semangat jangan kasih kendor. “Dan perlu diingat, bagi masyarakat Jembrana jangan buang sampah sembarangan. Kebersihan itu sebagian dari pada iman. Bagaimana iman kita cermin kepribadian orang itu sendiri,” tuntas Dani dengan optimis. ™
- Penulis: Jokowae
Comment