Festival Imlek 2576, Merajut Indahnya Berbagi Kasih, Kebahagiaan, dan Kebersamaan
- account_circle Ed27
- calendar_month Sabtu, 15 Feb 2025
- visibility 408
- comment 0 komentar

suarajembrana.com – Festival Imlek di Kabupaten Jembrana mengusung tema Indahnya Berbagi Kasih, Kebahagiaan, dan Kebersamaan. Rangkaian kegiatan tahun 2025 ini dirangkai berbagai acara, ada donor darah, membagikan sembako untuk fakir miskin, dan senam AW S3. Selain itu ada pula seni Wushu juara 1 Olimpiade. Aneka ragam kuliner yang bisa dinikmati bersama.

Pertunjukan Barongsai Liong, peragaan busana (Cheongsam). Pernak pernik lampion, dan senam zumba. Penyelenggaraan ini adalah inisiatif Warga Tionghoa Jembrana dan didukung penuh Inti Bali. Bahkan acara cukup meriah makan bersama dari berbagai elemen agama. Budha, Hindu, Islam dan Umat Kristiani pun turut hadir, Sabtu (15/02/2025).
Romo Sudiarta Indrajaya tokoh Tionghoa Bali menyampaikan, datang kemari dari berbagai elemen memeriahkan Festival Imlek 2576 dan Cap Gomeh di Gedung Kesenian Ir.Soekarno. Tahun ini memasuki tahun acara yang kedua. Karena sebelumnya pernah diselenggarakan 2023. Dan mendapat sambutan yang luar biasa dari Pemerintah Kabupaten Jembrana.
“Hari Sabtu 15 Pebruari 2025 menampilkan sebuah kisah Perjalanan Ke Barat Mencari Kitab Suci. Ada hal penting yang bisa kita petik adalah dimana dunia yang semakin terus bergejolak. Maka penampilan operet, yang mana ada pesan-pesan penting. Dimana kehidupan ini kita harus menghormati sebuah kata perbedaan,” tutur Romo.
Romo Sudiarta juga menegaskan, intinya adalah dalam kehidupan satu sama lain saling memaafkan bila ada kata atau prilaku yang salah. Bila itu terjadi haruslah ada rasa pertaubatan. Dan bila itu salah tidak mengulangi perbuatan itu lagi.
“Mari merangkul bersama dan membangun bersama. Satu hati, satu perbuatan untuk meraih kedamaian hidup. Pesan yang utama adalah kasih sayang dalam berbagi, untuk bersama meraih kebahagiaan bagi semua mahluk dunia ini,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Inti Bali Heri Sudiarto mewakili ketua Inti Bali katakan, sangat mengapresiasi acara ini. Insioator, berbagai kalangan komunitas, termasuk Wihara, Klenteng dan ada ikatan IKBS (Inti Klub Bali Sehat). Yang mana hari ini merupkan momentum kegiatan mempersatukan segala elemen masyarakat Tionghoa. Dan termasuk juga menggandeng pemerintah Kabupaten Jembrana.
“Imlek tahun ini momentum menyatukan rasa persatuan. Artikulasi budaya, pesataun dari berbagai unsur. Merayakan tahun baru, yang mana tahun baru melambangkan berkah, rejeki, dan kemakmuran. Dalam event ini berbagai ragam kegiatan donor darah. baksos, senam, dan berbagai ragam kuliner. Dengan kegiatan ini bersatu padu. Ada memberikan semangat, pikiran, tenaga, dan dana,” ungkapnya.
Menurutnya, semua melebur menjadi satu kesatuan sehingga melahirkan karya yang sangat sempurna. Intinya adalah persatuan Kebhinekaan Tunggal Ika. Sementara organisasi Inti bersifat sosial, inklusif dan nasionalis. Mengutamakan merajut rasa Kebhinekaan. Dengan mempersatukan elemen masyarakat dengan persembahkan yang bagus bagi masyarakat.
“Memaknai tahun ular kayu melambangkan kecerdikan, kearifan, cerdas, dan mampu keluar dari berbagai kesulitan. Seperti kita ketahui dimana tahun lalu kita menghadapi badai Covid-19. Yang mana kini sudah reda dan sudah lewat. Untuk recovery ekonomi dan berbagai kesulitan. Kita perlu waktu dan kekuatan ekstra. Kini dengan kemampuan Shio Ular Kayu ini kita bisa bersama-sama bisa menerobos rintangan dan menjadi pemenang,” tuntasnya. ™
- Penulis: Ed27
Comment