Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Tradisi Kain Setalam Gunting Rambut Bayi dan Ambur Salim di Jembrana

Tradisi Kain Setalam Gunting Rambut Bayi dan Ambur Salim di Jembrana

  • account_circle Ed27
  • calendar_month Kamis, 28 Sep 2023
  • visibility 469
  • comment 0 komentar

Jembrana suarajembrana.com – Di masyarakat Jembrana, upacara pemotongan rambut bayi berumur 180 hari pada bulan Maulid menjadi salah satu tradisi yang menggambarkan kekayaan tradisi budaya. Prosesi pemotongan rambut diiringi dengan acara ambur salim, yang melambangkan keselamatan bagi semua yang hadir.

Tradisi male di Kabupaten Jembrana, Bali, melibatkan berbagai kegiatan pada saat sang bayi berumur 180 hari, salah satunya gunting/motong rambut. Biasanya, kegiatan ini dilakukan pada bulan Rabiul Awal (bulan Hijriyah) yang juga dikenal sebagai bulan Maulid. Simbolisasi dari pemotongan rambut sang bayi adalah akhir dari masa bayi dan mempersiapkan anak untuk tumbuh lebih dewasa.

banner 336x280

Salah satu warga setempat, Nur Hikmah (50) asli Loloan Timur, menjelaskan bahwa tradisi ini melibatkan berbagai bentuk hiasan dan perlengkapan yang disebut rantasan (sesaji). Rantasan biasanya terdiri dari berbagai barang seperti kain yang belum pernah dipakai (sukla), beras kuning, uang logam, kelapa gading, keris (pusaka), dan barang-barang untuk merias diri. Setelah prosesi pemotongan rambut selesai, beras kuning dan uang logam dihamburkan ke udara, yang kemudian diperebutkan oleh para hadirin. Proses ini disebut ambur salim dan merupakan simbol keselamatan bagi semua yang hadir.

Nur Hikmah menjelaskan lebih lanjut bahwa ambur salim tidak hanya dilakukan dalam acara pemotongan rambut, tetapi juga dalam berbagai ritual lain seperti pelepasan jamaah haji dan acara pernikahan. Bahwa “ambur” berarti menghamburkan ke udara dan “salim” artinya keselamatan, sehingga ambur salim melambangkan doa keselamatan bagi semua yang berkumpul dalam acara tersebut.

“Tradisi ini menjadi bukti kekayaan budaya Indonesia yang akan terus dilestarikan oleh masyarakat Bugis Melayu di Kabupaten Jembrana, agar generasi berikutnya tetap mengenal dan menjaga kearifan lokal yang ada. Melalui pemeliharaan tradisi ini, kita dapat memperkuat ikatan komunitas dan melestarikan kearifan budaya kita,” katanya. *

  • Penulis: Ed27

Comment

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kapolda Bali Ungkap Sindikat Penyelundupan 29 Penyu Hijau di Jembrana

    Kapolda Bali Ungkap Sindikat Penyelundupan 29 Penyu Hijau di Jembrana

    • calendar_month Kamis, 16 Jan 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 249
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Kapolda Bali ungkap otak penyelundupan 29 penyu hijau (Chelonia mydas) yang digagalkan di Jalan Denpasar-Gilimanuk, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Bali, Minggu (12/1/2025) ditangkap. Otak penyelundupan ternyata residivis bernama Sodikin (55) tahun. “Tersangka SD ini merupakan residivis kasus illegal logging vonis 1 tahun 6 bulan pada tahun 2022 dan kasus penyelundupan penyu pada […]

  • Temui Menparekraf, Bupati Tamba Rancang Festival Jembrana Bahagia

    Temui Menparekraf, Bupati Tamba Rancang Festival Jembrana Bahagia

    • calendar_month Sabtu, 16 Mar 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 315
    • 0Komentar

    Jembrana – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, mengagumi ragam budaya, adat dan wisata yang ada di Jembrana. Karena itu, Kemenparekraf akan mendukung usulan Bupati Jembrana yang akan mempromosikan Jembrana melalui sebagai festival di Jembrana sebagai upaya menuju Jembrana emas 2026. Hal tersebut diungkapkan dalam diskusi bersama Bupati Jembrana I Nengah Tamba, yang […]

  • Kisah Panglima Daeng Si Kudadempet

    Kisah Panglima Daeng Si Kudadempet

    • calendar_month Kamis, 20 Mar 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 689
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Rombongan eskuadron Daeng Nachoda terkenal dengan sebutan empat Daeng, yaitu Daeng Nachoda, Daeng Sikuda Dempet (kuda empat), Daeng Marema dan Daeng Bira. Daeng Marema dan Daeng Si Kudadempet adalah ahli silat yang pertama mengajarkan seni silat dan tetabuhan genderang gaya Bugis-Makassar, keduanya menetap di Bandar Pancoran setelah selesainya perang Jembrana-Buleleng I, sedangkan Daeng […]

  • Kemeriahan Festival Budaya Masjid Pantai Bali 2025 di Pantai Desa Cupel

    Kemeriahan Festival Budaya Masjid Pantai Bali 2025 di Pantai Desa Cupel

    • calendar_month Jumat, 22 Agt 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 4.207
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Masjid adalah cahaya peradaban yang tak pernah padam. Dari pantai Bali yang indah, Festival Masjid Pantai Bali 2025 hadir bukan sekadar perayaan, melainkan ruang untuk meneguhkan iman, merajut persaudaraan dan toleransi, serta melestarikan budaya yang luhur. Di bawah kerlip Bintang dan diiringi debur ombak, kita belajar bahwa harmoni hidup tercipta ketika agama dan […]

  • Kunjungan Wisata Religi Pangdam IX/Udayana ke Pura Besakih

    Kunjungan Wisata Religi Pangdam IX/Udayana ke Pura Besakih

    • calendar_month Sabtu, 7 Sep 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 314
    • 0Komentar

    Karangasem suarajembrana.com – Danrem 163/WSA, Brigjen TNI Ida Idewa Agung Hadisaputra, S,H beserta istri menyambut Kedatangan Pangdam IX/Udayana bersama rombongan. Pangdam IX/Udayana, Mayjen. TNI. Muhammad Zamroni, SIP., M.Si., didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah IX/Udayana, Ny. Dessy Muhammad Zamroni melaksanakan wisata religi ke Pura Penataran Agung Besakih, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem pada […]

  • Kisah Dagang Nasi Piecing Ayam Kampung Muris Loloan Barat

    Kisah Dagang Nasi Piecing Ayam Kampung Muris Loloan Barat

    • calendar_month Minggu, 12 Mei 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 636
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Nikmat kuliner dagangan nasi plecing Muris (Moshiyah dan Muhammad Idris) di Jalan Kedondong Gang 1 Nomer 3, Lingkungan Kerobokan, RT 04, Kelurahan Loloan Barat. Khas ayam kampung olahan kuliner sejak tahun 1982 sampai sekarang. Sudah 42 tahun, yang di kelola dengan sang istri hingga mempunyai anak 4 dan cucu 8. Merupakan kebahagiaan […]

expand_less