Panti Asuhan Muhammadiyah Jembrana Bangunkan Kemandirian Karakter Agama dan Pendidikan
- account_circle Jokowae
- calendar_month Rabu, 19 Jun 2024
- visibility 158
- comment 0 komentar

{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":[],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"transform":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false,"used_sources":{"version":1,"sources":[{"id":"274671986046211","type":"ugc"}]}}
Jembrana suarajembrana.com – Panti Asuhan Muhammadiyah Jembrana fokus menerapkan pola kekokohan agama dan pendidikan serta keterampilan. Baik segi mental dan juga spiritual untuk menyaring dunia kehidupan. Dimana banyak aspek yang kini melanda dan perlu pengawasan serta ilmu terapan yang jitu agar anak-anak panti tidak merasa jenuh. Memiliki jiwa yang benar-benar harus di godok sejak dini. Fasilitas dalam panti merupakan faktor penentu kemajuan panti dan membina anak-anak asuh.

Ketua Panti Asuhan LKSA Muhammadiyah Jembrana Jalan Pulau Nias No.2, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana Hajjah Sugini.S.Pd mengatakan berdirinya panti ini sejak tahun 1997 hingga ijin SK di tahun 1999. Berjumlah anak 36 anak yang terdiri dari 15 asuhan dalam, 20 asuhan luar. Anak laki-laki asuhan dalam 9, anak perempuan ada 7. Kemudian asuhan luar ada 9 laki-laki dan perempuan 11.
“Untuk Hari Raya Idul Adha tahun ini dapat bantuan 1 sapi, dan 1 kambing. Yang disumbangkan dari donatur 1 ekor sapi, kambing pun demikian. Alhamdulillah selain dinikmati untuk anak-anak panti juga menyalurkan ke panti asuhan luar. Selain juga di stok untuk kebutuhan asumsi gizi anak-anak. Yang intinya pula menyerahkan juga ke tetangga panti sekitar lingkungan,” tutur Hajjah Sugini ditemui saat penyembelihan hewan kurban.
Ia juga menjelaskan, hal utama adalah panti mempunyai sesi ruang baik kamar tidur, kamar mandi, ruang tamu, ruang tamu dan juga ruang makan serta tempat rak buku/tas sangat rapi. Sehingga mengajarkan para anak-anak untuk berjiwa disiplin. Anak-anak usia 7 tahun hingga 17 tahun benar-benar dilatih karakter pondasi mutlak kokoh agama dan jenjang di dunia pendidikan.
“Untuk lokasi terpisah, anak-anak perempuan di lokasi Dauhwaru sementara anak laki-laki di Desa Banyubiru. Sehingga tidak menumpuk, dan betul-betul bisa terawasi. Selain bidang studi yang ditempuh anak-anak juga mengikuti ekstrakurikuler berupa mengaji, bahasa Arab, bahasa Inggris dan potensi pelatihan komputer. Ini pun di bina olah alumni dan juga pengurus pondok yang benar-benar paham sesuai bidangnya. Sehingga ke depannya lahir anak-anak asuh yang Akhlakul Karimah,” tegasnya.
Sementara penasehat Panti Yayasan Muhammadiyah Hajjah Darul Nurida turut menjelaskan, bahwa kondisi panti yang sejak didirikan hingga kini memang fokus pada pendidikan agama dan pendidikan sekolah. Yang mana seiring sejalan faktor ini merupakan faktor bekal meraka kelak.
“Intinya mensyukuri banyak yang peduli akan kelangsungan kehidupan panti ini. Tak hanya itu peran pemerintah daerah, Dinas Sosial, Kejaksaan, Kodim 1617/Jembrana, dan Polres Jembrana sangat memperhatikan anak-anak panti. Hanya saja butuh sinergitas yang lebih meluas, seperti penerapan ilmu baik Kepolisian dan pihak-pihak terkait,” jelasnya.
Hajjah Darul Nurida pun menegaskan, edukasi ini sangat penting apalagi bisa mencegah kenakalan pada anak, pelecehan seksual, bahaya narkoba yang sangat merusak generasi muda. Sehingga program untuk anak panti bisa menyaring informasi yang lebih akurat. Untuk dunia pendidikan di panti kita sangat prioritaskan bahkan ada yang sampai ke jenjang S2 di luar Bali.
“Program bidik misi itulah yang dibekali pada anak panti, merupakan prestasi di dunia pendidikan. Apalagi donatur juga sering memberikan semangat kami untuk menunjang anak panti berprestasi. Bahkan ada yang rela mengajar tanpa di gaji. Bukti keteguhan dan keikhlasan semua pengurus dan anggota di panti. Mengabdi demi kepentingan umat, bangsa dan negara,” katanya.
Ia pun juga ingatkan satu semboyan kami di Muhammadiyah adalah hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan cari penghidupan di Muhammadiyah. Makna ini sangatlah mendalam sepeti ajaran pendiri kami KH Ahmad Dahlan. ™
- Penulis: Jokowae
Comment