Ayah Tiri Rudapaksa Bocah SD Hingga Pendarahan
- account_circle Jokowae
- calendar_month Sabtu, 27 Jul 2024
- visibility 215
- comment 0 komentar

{"remix_data":[],"remix_entry_point":"challenges","source_tags":["local"],"origin":"unknown","total_draw_time":0,"total_draw_actions":0,"layers_used":0,"brushes_used":0,"photos_added":0,"total_editor_actions":{},"tools_used":{"transform":1},"is_sticker":false,"edited_since_last_sticker_save":true,"containsFTESticker":false}
Jembrana suarajembrana.com – Nasib tragis dialami bocah SD di salah satu desa di Kecamatan Negara, Jembrana. Korban diduga diperkosa ayah tirinya hingga mengalami pendarahan selama tujuh hari dan robek pada dinding rahim. Korban yang mengalami taruma kini dirawat di rumah sakit.

Informasi yang berhasil dihimpun, pelaku berinisial RZ, saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dan di tahan Polres Jembrana. Polisi juga telah memeriksa RZ dan sejumlah saksi termasuk korban. Dari pemeriksaan, RZ memang mengakui perbuatannya, didukung dengan alat bukti yang cukup sehingga ditetapkan sebagai tersangka.
Sebelum melakukan tindakan rudapaksa, RZ juga sempat mencabuli korban beberapa kali saat ditinggal ibu korban bekerja. Perbuatan cabul RZ semakin menjadi, hingga akhirnya melakukan rudapaksa yang membuat korban kesakitan hingga mengeluarkan darah.
Mengeluhkan sakit pada kemaluan, korban kemudian dibawa Ibunya ke puskesmas untuk diperiksa. Karena ada tanda-tanda kekerasan seksual, korban kemudian dirujuk ke RSU Negara untuk visum. “Korban mengaku ke ibunya telah disetubuhi ayah tirinya,” kata sumber di Polres Jembrana, Jumat 26 Juli 2024.
Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tersebut. “Ya memang benar. Kini masih dalam proses penyelidikan,” ujar Kapolres Endang.
Sementara itu, korban akan mendapat pendampingan dari Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Anak (UPTD PPA) Jembrana untuk pemulihan kondisi psikologis korban yang masih trauma. “Kami sudah mendapatkan informasi tersebut. Namun kami belum bertemu dengan korban. Kami akan mendatangi korban untuk memberikan pendampingan psikologis,” kata Kepala UPTD PPA Jembrana Ida Ayu Sri Utami. ™
- Penulis: Jokowae
Comment