Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Daerah » Dinamika Anak Muda Jangan Takut Jadi Petani Bawang Merah, Petani Itu Adalah Sultan

Dinamika Anak Muda Jangan Takut Jadi Petani Bawang Merah, Petani Itu Adalah Sultan

  • account_circle Ed27
  • calendar_month Selasa, 5 Agt 2025
  • visibility 570
  • comment 0 komentar

suarajembrana.com – Anak muda bangkit dari keterpurukan dalam arungi arah kehidupan. Tak gentar bereksperimen di dunia bisnis, tumbang satu tumbuh seribu akal. Dukungan dan inovasi membuatnya bangkit jadi petani bawang merah. Walau sempat gagal menanam cabai dan bawang merah karena struktur hara tanah dengan ph yang tentu beda. Intinya jatuh bangun dan bangkit berjuang. Modal sebagai anak petani tradisional, kini anak muda bertani dengan tehnik modern.

banner 336x280

Modal awal 200 juta di tanam di tanah seluas 1 hektar, dengan rincian 15.000/kg kali harga bawang merah Rp.40.000 = Rp. 600.000.000. Kemudian di kurangi modal awal 200 juta. Maka kisaran 400 juta dalam genggaman. Tapi semua itu butuh ketekunan, kegigihan, dan semangat. Itu pun nanti ada pengurangan dari pupuk, biaya buruh dan juga pengepakan atau penyortiran.

Perintis Go Tani milenial I Ketut Sudiarta (43) ceritakan, awal merintis usaha tahun 2013 mendirikan sebagai distributor penjualan paket pulsa. Hingga dilanda Covid 19 tahun 2019 maka usaha itu pun gulung tikar. Hingga timbul polemik bisnis apa yang bagus dikerjakan untuk masa depan sebagai anak muda. Timbullah ide bentuk usaha yang tak lekang oleh jaman.

“Maka lahirlah bisnis pertanian karena saya lahir dari anak seorang petani. Belajar dari nol tanpa mengenal apa itu petani, dari mana harus mulai. Walau darah anak petani yang masih bersifat tradisional. Dimana ilmunya masih dasar dan mentok hanya itu-itu saja. Timbul kreatif ide manjadi petani yang lebih modern. Hingga mencoba menanam cabai, selama 1 tahun. Astungkara berhasil mempelajari cara menanam cabai. Walau jujur belum menikmati hasil yang signifikan,” ungkapnya, Senin (4/8/2025).

Sudiarta juga katakan, cambuknya menanam cabai gagal hasil, itu tak menyurutkan semangat untuk terus mencoba. Karena terlalu lama saat itu menggeluti tanaman cabai. Dengan masa panen selama 1 tahun. Hingga bangkit, melihat teman dari Sumatera yang sukses menanam bawang merah. Maka mencoba menanam bawang merah, yang akhirnya juga mengalami kerugian. Tapi upaya ini terus dilakukan dan mempelajari segi mana yang perlu dievaluasi.

“Hingga tercetus ide menamakan Go Tani (Generasi Muda Sukses) yang intinya mengajak anak muda untuk mau terjun sebagai petani. Dimana peluang sebagai petani itu sangatlah bagus. Jika dikaji petani dengan sistem tradisional tentu kurang menarik. Maka kita kemas dengan lebih ke sistem modern. Hingga tekun menanam bawang merah itu tahun 2024. Walau termasuk baru, awalnya impian kini menjadi sebuah kenyataan hidup,” jelasnya yang merupakan anak asli Jembrana.

Menurutnya, panen bawang itu di daerah Awen, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara. Itu awak tahun 2025. Walau gagal pula panen, karena tanam bawang tidak boleh berdampingan tanaman padi. Musuh bawang merah itu adalah padi, yang mana obat-obatan padi itu sangat berpengaruh tumbuh kembangnya bawang merah. Modal saat itu habis, modal pinjaman bank juga di black list.

“Akhirnya beberapa teman digandeng sebagai investor. Hingga hasil riset untuk tanah di Jembrana, struktur tanahnya itu berpasir. Jika tanah itu keras berbentuk tanah liat, seperti tegalbadeng, Awen merupakan tanah padat dan kusam. Sehingga itulah sebenarnya kegagalan hasil tanam bawang,” papar Sugiarta.

Hingga ia menemukan struktur tanah bagus yang bercampur pasir di daerah Tegal Cangkring. Panen sekarang di luas sawah 1 hektar. Dan direncakan bulan depan akan memperluas masa tanam hingga 4 hektar. Dimana masa panen bawang merah itu 2 bulan sekali. Untuk varian bibit bawang di musim kemarau jenis Tajuk. Jika di musim hujan jenis Bima dari Brebes. Bisa juga biru batu atau batu Malang. Sama juga bibit dari Nganjuk, jenis bauci. Jenis ini merupakan tahan air saat musim penghujan.

“Untuk awal saat itu modal awal untuk lahan 1 hektar itu kisaran 200 juta. Untuk kebutuhan bibit 1,2 ton. Tapi dimasa tanam ke dua itu tidak ada lagi modal pengolahan lagi. Seperti pembuatan bedengan, dan alat pengairan. Maka paling butuh dana berkelanjutan sekitar 150 juta,” paparnya.

Sudiarta pun sampaikan, terkait harga, untuk harga naik turun di harga bawang merah signifikan adalah faktor cuaca. Katakata Brebes, Nganjuk dan Probolinggo itu pusatnya bawang. Tahun lalu itu mengalami kegagalan panen, sehingga stik nasional berkurang. Bahkan memasok ke luar pun sulit apalagi memenuhi kebutuhan daerah sendiri. Itulah menimbulkan lonjakan kenaikan harga bawang. HPP (Harga Pokok Penjualan) bibit bawang kisaran Rp.15.000 untuk petani.

Hasil panen bawang merah ini target pasar adalah Jembrana. Tidak melalui tengkulak tapi memasarkan sendiri, peking sendiri secara ritel. Maka dengan rincian luas 15.000/kg kali harga bawang merah Rp.40.000 = Rp. 600.000.000. Kemudian di kurangi modal awal 200 juta. Maka kisaran 400 juta dalam genggaman tangan anak muda. Untuk kebutuhan bawang merah di Jembrana perhari kisaran 10 ton.

“Bisnis bawang itu dalam jangka waktu 2 bulan sudah bisa di panen. Beda dengan coklat yang masa panen berjangka panjang. Sehingga peredaran uang lebih cepat di bawang. Petani bawang itu salah petani Sultan. Perawatan hanya fungisida, sehingga lebih cenderung ke pupuk anorganik,” ujarnya.

Sudiarta memberikan kiat jitu anak muda petani bawang adalah jangan lihat petani bawang sebagai petani, tapi lihatlah ini industri dan hasil industri. Bergelut sendiri, berjuang sendiri, berinovasi dan kerja profesional itu sebenarnya yang dilakukan anak muda sekarang. Petani itu kerja profesional, inovasi dan kreatif. Apapun jika dilakukan dengan tekun itu pasti bisa berhasil.

 

 

  • Penulis: Ed27

Comment

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pohon Kersen Banyak Ragam Manfaat

    Pohon Kersen Banyak Ragam Manfaat

    • calendar_month Jumat, 24 Nov 2023
    • account_circle Ed27
    • visibility 219
    • 0Komentar

    Kersen merupakan tumbuhan dengan perawakan perdu atau pohon kecil yang memiliki ketinggian mencapai 12 m dengan diameter batang mencapai lebih dari 30 cm. Kersen merupakan jenis tumbuhan yang tergolong evergreen (selalu hijau) dan selalu berbunga sepanjang tahun. Kersen (Muntingia calabura Linn) dikenal sebagai cherry Jamaika, berry Panama atau ceri Singapura. Pohon kersen berasal dari Negara […]

  • Apes, Truk Seruduk Bus Antar Kota Dalam Provinsi

    Apes, Truk Seruduk Bus Antar Kota Dalam Provinsi

    • calendar_month Kamis, 11 Jan 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 226
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Kecelakaan lalu lintas terjadi di Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis (11/1/2024). Kecelakaan di Jalan Nasional Denpasar-Gilimanuk itu melibatkan sebuah truk bernomor polisi P 9869 AC dengan bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) berpelat nomor DK 7874 AE. Kasatlantas Polres Jembrana, AKP Yusuf Dwi Atmodjo, mengatakan dalam laporan tertulis, kecelakaan […]

  • Meriah HUT Kepemimpinan Ke III, Pemkab Jembrana Gelar Lomba Senam Nangun Sad Kerthi Bali

    Meriah HUT Kepemimpinan Ke III, Pemkab Jembrana Gelar Lomba Senam Nangun Sad Kerthi Bali

    • calendar_month Jumat, 1 Mar 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 202
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Dalam rangka memperingati HUT ke-III Tahun Kepemimpinan Bupati I Nengah Tamba dan Wakil Bupati IGN Patriana Krisna (Ipat), Pemkab Jembrana melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa berkolaborasi dengan TP PKK Jembrana melaksanakan lomba senam Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang diikuti oleh seluruh Tenaga Kontrak di Lingkungan Pemkab Jembrana bertempat di Gedung Kesenian […]

  • Panen Raya Jagung Serentak, Komitmen Pemkab Jembrana Dukung Ketahanan Pangan Nasional

    Panen Raya Jagung Serentak, Komitmen Pemkab Jembrana Dukung Ketahanan Pangan Nasional

    • calendar_month Kamis, 5 Jun 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 249
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Wakil Bupati Jembrana Patriana Krisna menghadiri Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II tahun 2025 yang dipimpin langsung oleh Bapak Presiden RI melalui Zoom Meeting di Subak Air Satang, Banjar Pesinggahan, Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan, Jembrana pada Kamis 5/6/2025. Presiden RI Prabowo Subianto memimpin panen raya jagung serentak kuartal Il secara langsung di Kabupaten […]

  • Kapolres Jembrana Lakukan Pengecekan dan Pemantauan Pos Pengamanan Nataru

    Kapolres Jembrana Lakukan Pengecekan dan Pemantauan Pos Pengamanan Nataru

    • calendar_month Senin, 25 Des 2023
    • account_circle Ed27
    • visibility 197
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto, S.I.K., M.Si. melaksanakan kunjungan ke Pos-Pos Pengamanan Nataru 2023-2024 di wilayah hukum Polres Jembrana, Senin (25/12/2023) pukul 10.25 WITA. Didampingi oleh Ibu Ketua Bhayangkari Cabang Jembrana Ny Okta Endang Tri Purwanto, Waka Polres Jembrana Kompol I Made Katon, S.H., dan sejumlah pejabat lainnya. Rangkaian kegiatan dimulai […]

  • Narkoba Sang Istri di Tangkap, Suaminya Malah Buronan

    Narkoba Sang Istri di Tangkap, Suaminya Malah Buronan

    • calendar_month Senin, 26 Feb 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 197
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Satresnarkoba Polres Jembrana berhasil menangkap tiga pengedar dan pengguna narkoba dalam kurun waktu hanya satu bulan terakhir. Salah satunya menjerat seorang perempuan berinisial MN alias Mila yang merupakan istri siri dari seorang yang juga pengedar narkoba bernama M Suhardi alias Ardi. Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto mengungkapkan, berawal Mila ditangkap berdasarkan […]

expand_less