Warga Pesisir Tegalbadeng Barat Lakukan Ritual Safar Ditepian Pantai
- account_circle Jokowae
- calendar_month Jumat, 15 Sep 2023
- visibility 180
- comment 0 komentar

Jembrana suarajembrana.com – Tradisi Nyapar merupakan tradisi masyarakat pesisir masyarakat di Tegalbadeng Barat, Jembrana, Bali yang dilakukan bersama-sama dengan selametan, berzikir dan berdoa tolak bala. Tradisi ini dilaksanakan pada bulan Safar. Bulan Safar dipercayai sebagai hari naas, sehingga dilaksanakan tradisi Nyapar oleh masyarakat. Tradisi ini bertujuan menolak bala agar diberikan keselamatan semua anggota keluarganya, Jumat (15/09).

Salah satu kokoh masyarakat Sukirman katakan, tradisi Nyapar ini cukup unik hanya dilaksanakan di bulan Safar, dengan selametan dan makan bersama seperti dijelaskan di atas. Pada perkembangannya, tradisi Nyapar tidak lagi diadakan di pinggir pantai, melainkan di rumah-rumah dan di langgar-langgar dan masjid bahkan ada yang melaksanakan di pinggir jalan yang biasa lalu lalang masyarakat setempat.
“Sajian jenang safar atau di kenal bubur candil yang diolah dari bahan tepung ketan, gula Jawa dan santan kelapa. Selain itu ada pula tumpeng, jajanan lainnya bahkan rangkaian kembang yang nantinya akan di buang ke tengah laut. Semua dimaknai dengan istilah di kampung tolak balak yang dijauhkan dari segala kesulitan, bencana, dan dimudahkan segala urusan dalam kehidupan. Doa para nelayan pesisir ini bermunajat agar dipermudahkan kerjaannya dan juga dilindungi Allah SWT,” tuturnya.
Sukirman juga tambahkan, wujud kembang dan air yang telah didoakkan di buang di tengah laut, nilai ritual ini agar dimudahkan para nelayan melaut dengan rejeki yang berharap melimpah. Sementara air yang dsiapkan di galon dibagikan kepada masyarakat. “Intinya bisa di minum atau disiramkan ke perahu atau jenis usaha. Ini di percaya bisa berkah dan sangat bermanfaat juga sebagai pengobatan bagi warga yang sakit. Tradisi ini rutin dilakukan tiap tahun tanpa meninggalkan ritual yang kurang atau dilebihkan,” jelasnya. *
Sementaranya Wiji Lestari tindakan, pula puji syukur atas rejeki dan bisa melakukan ritual tahunan Nyapar. “Semoga berkah dan air yang didapatkan dipercaya tolak balak dan hikmah berkah bagi para nelayan,” pungkasnya.
- Penulis: Jokowae
Comment