Upaya Menyelidiki Pelaku Pembunuhan Satwa Dilindungi
- account_circle Jokowae
- calendar_month Minggu, 15 Okt 2023
- visibility 147
- comment 0 komentar

Jembrana suarajembrana.com – Petugas Taman Nasional Bali Barat, Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng Bali terus berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Buleleng dalam menyelidiki dan mengungkap identitas pelaku pembunuhan belasan satwa dilindungi yang ditemukan di dalam kendaraan Toyota Kijang. Penyidik kini fokus untuk mengumpulkan bukti, saksi-saksi, serta melakukan penyelidikan guna mengungkap motif di balik perburuan liar tersebut.

Kasus perburuan liar yang berlangsung di kawasan Taman Nasional Bali Barat ini secara tegas melanggar Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Dalam Undang-Undang ini, setiap orang yang dinyatakan bersalah melakukan perburuan liar, terutama terhadap satwa yang dilindungi, dapat dijatuhi hukuman penjara maksimal 5 tahun dan denda maksimal Rp100 juta.
Insiden ini menarik banyak perhatian dari masyarakat, khususnya kelompok yang peduli lingkungan dan satwa liar. Beberapa LSM dan komunitas pecinta alam mengutuk aksi perburuan liar tersebut, serta mengkritisi lemahnya pengawasan dan keamanan di kawasan TNBB. Mereka mengajak semua pihak untuk bekerja bersama dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian satwa liar dan ekosistem di Indonesia.
Atas insiden ini, pihak Taman Nasional Bali Barat dan instansi terkait lainnya mendiskusikan langkah-langkah strategis yang perlu diambil untuk meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum di kawasan hutan taman nasional tersebut. Salah satu rencana yang akan dilaksanakan adalah meningkatkan jumlah personel pengawasan, baik dari petugas TNBB maupun dari pihak kepolisian dan TNI.
Selain itu, TNBB juga akan berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya pelestarian hutan dan satwa liar di kawasan Taman Nasional Bali Barat. Masyarakat juga diharapkan ikut berpartisipasi dalam melaporkan setiap kegiatan mencurigakan yang berpotensi merusak hutan dan ekosistem di wilayah tersebut.
Untuk mengatasi kendala dalam pengawasan kawasan TNBB, pihak terkait mulai mempertimbangkan penerapan teknologi dalam sistem pengawasan. Salah satu teknologi yang diusulkan adalah CCTV dan drone yang digunakan untuk memantau secara real-time kegiatan di dalam hutan. Diharapkan dengan penggunaan teknologi ini, pengawasan kawasan TNBB akan lebih efektif dan pelaku perburuan liar dapat lebih mudah dilacak dan ditangkap.
Insiden perburuan liar yang terjadi di kawasan Taman Nasional Bali Barat menggambarkan betapa rentannya ekosistem di wilayah tersebut terhadap aksi pembunuhan dan pemburuan hewan yang dilindungi secara hukum. ™
- Penulis: Jokowae
Comment