Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Daerah » Pendidikan » Pengabenan Kusa Pranawa Kerangka Manusia Prasejarah Gilimanuk

Pengabenan Kusa Pranawa Kerangka Manusia Prasejarah Gilimanuk

  • account_circle Jokowae
  • calendar_month Kamis, 1 Feb 2024
  • visibility 167
  • comment 0 komentar

Jembrana suarajembrana.com – Rangkain upacara pengabenan terhadap kerangka manusia prasejarah atau manusia purba di Museum Purbakala Gilimanuk, digelar pada Rabu (31/1).

banner 336x280

Berlangsung rangkaian Uleman Manggala Praja sebagai guru saksi yang dihadiri Bupati Jembrana I Nengah Tamba, Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna, Sekda I Made Budiasa, Pj. Gubernur Bali yang diwakili Staf Ahli Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kapolda Bali yang diwakili Kabid Labfor Polda Bali, Asisten Laboratorium Bioantropologi & Paleoantropologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada dan undangan lainnya.

Upacara dengan mengambil tingkatan Ngaben Kusa Pranawa yang berarti upacara pengabenan dengan menggunakan simbol berupa sarana pengawak daun alang-alang yang merupakan simbolis badan manusia sehingga jasad atau kerangka dibuatkan simbol.Dari ratusan tulang dijadikan dua sekah/puspa lingga (simbol roh) lanang istri untuk kemudian di sucikan secara hindu dan upacara ini di puput (prosesi upacara dipimpin) oleh lima orang sulinggih.

Selain menyucikan kerangka manusia prasejarah yang disimbolkan alang-alang tersebut, secara kolektif upacara pengabenan ini juga diikuti oleh masyarakat di Kabupaten Jembrana. Untuk ngaben kolektif masyarakat umum ini diikuti sebanyak 7 sawa, mamukur sebanyak 12 dan ngelungah sebanyak 26.

Sementara khusus dari kerangka manusia prasejarah Gilimanuk yang tersimpan di Universitas Gadjah Mada sebanyak 275 dilaksanakan upacara ngulapin di segara.

Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan telah mencari informasi dan data-data terkait dengan apakah diperbolehkan untuk dilaksanakan upacara pengabenan Kusa Pranawa bagi kerangka manusia prasejarah Gilimanuk.

“Saya tidak tahu kawitannya (leluhurnya) ini siapa, ini kan kerangka manusia prasejarah yang ada di kabupaten Jembrana. Mungkin jika ini binatang prasejarah saya tidak ambil pusing, tapi karena ini manusia menjadi beban pikiran saya. Wajib saya sebagai Bupati untuk melaksanakan penyucian terhadap kerangka-kerangka manusi yang ada di Gilimanuk ini,” ungkapnya.

Bupati Tamba juga mengatakan pengabenan Kusa Pranawa dengan dilaksanakan kepada kerangka manusia prasejarah Gilimanuk yang tersimpan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan cara ngulapin (memanggil) roh mereka untuk kembali ke Gilimanuk.

“Ternyata dalam perjalanannya, kami menemukan kerangka yang ada disini, ada juga di lab UGM. Sebanyak 275 ada kerangka disitu yang diteliti oleh para ahli di UGM. Secara Niskala seluruh kerangka atau roh yang ada disitu sudah kita panggil untuk pulang ke tanah Gilimanuk, hari ini kita sucikan dengan kita sebut sebagai pengabenan Kusa Pranawa,” kata Bupati Tamba.

Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada Menparekraf yang telah memberikan dukungan serta Polda Bali, Pemerintah Provinsi Bali dan kabupaten lainnya di Bali yang telah bisa hadir untuk mendukung pelaksanaan upacara pengabenan Kusa Pranawa ini.

“Astungkara hari ini perwakilan dari Pak Kapolda dan Pj. Gubernur dan kesaksian Menteri parekraf bapak Sandiaga Uno saya mengucapkan terimakasih atas seluruh dukungan sehingga acara pengabenan Kusa Pranawa di Gilimanuk ini dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.

Bupati juga memberikan apresiasi kepada seluruh Bendesa Adat dan masyarakat baik yang terlibat langsung maupun yang memberikan dukungan sehingga upacara pengabenan ini dapat terlaksana.

“Dan juga saya ucapkan terima kasih kepada Bendesa Adat se-kabupaten Jembrana, masyarakat Gilimanuk dan masyarakat se-Kecamatan Melaya yang sangat luar biasa, semoga dengan selesainya acara ini Jembrana akan menjadi lebih baik dan nyaman serta sukses menuju Jembrana Emas Tahun 2026,” lanjutnya.

Setelah upacara pengabenan Kusa Pranawa selesai, Bupati Tamba menyampaikan untuk sementara roh/atman yang telah disucikan akan dikembalikan ke laut karena bangunan untuk menyemayamkan roh-roh tersebut akan segera dibangun.

“Di anggaran perubahan ini kita akan membangun Gedong Purba, untuk saat ini setelah meajar-ajar kita larung dulu di segara (laut), nanti pada saatnya kita ngulapin (memanggil roh) baru kita linggihkan di Gedong Purba,” tuturnya.

Disisi lain, Dismas Rienthar Adhyaksa, Asisten Laboratorium Bioantropologi & Paleoantropologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengatakan kerangka manusia prasejarah Gilimanuk yang tersimpan di UGM diperkirakan berumur 2000an tahun. Selain disimpan, kerangka tersebut digunakan sebagai objek penelitian.

“Di Laboratorium Bioantropologi & Paleoantropologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menyimpan kerangka manusia Gilimanuk dengan usia diperkirakan itu 2000 tahun yang jumlahnya 275 individu. Yang kami lakukan selain menyimpan dan mengkonservasi, kami juga melakukan penelitian terutama yang berkaitan dengan Paleoantropologi yaitu semacam studi ilmu yang mempelajari penyakit-penyakit yang ada di manusia-manusia purba,” ucapnya.

Dikatakannya, kerangka manusia prasejarah Gilimanuk tidak hanya terdiri dari satu kelompok masyarakat, melainkan ditemukan sejumlah ciri-ciri berbeda pada kerangka yang diteliti.

“Di dalam situs Gilimanuk ditemukan berbagai variasi genetika yaitu mengindikasikan bahwa manusia-manusia yang di Gilimanuk yang dikuburkan disitu bukan berasal dari satu komunitas atau kelompok masyarakat saja. Kemungkinan itu berasal dari berbagai masyarakat di luar Gilimanuk. Dari indikasi itu, kami menginterpretasikan bahwa situs Gilimanuk itu boleh dibilang spesial, istimewa itu bisa karena disucikan atau memang cocok untuk penguburan,” jelas Dismas.

Terkait dengan Upacara Ngaben Kusa Pranawa, Dismas mengapresiasi apa yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana. Hal ini menurutnya sebagai wujud penghormatan terhadap kerangka manusia prasejarah sebagai leluhur masyarakat di Gilimanuk.

“Jasad-jasad mereka yang telah meninggal, membantu kita belajar berbagai hal tentang evolusi, migrasi, forensik hingga status kesehatan masa lalu yang dapat menjadi rujukan kita untuk membangun masyarakat yang lebih baik. Sudah selayaknya kita menghormati dan memperlakukan jasad-jasad tersebut seperti manusia yang masih hidup,” pungkasnya. ™

  • Penulis: Jokowae

Comment

Rekomendasi Untuk Anda

  • Karang Taruna Mina Karya Buktikan Bangkitnya Generasi Muda

    Karang Taruna Mina Karya Buktikan Bangkitnya Generasi Muda

    • calendar_month Minggu, 27 Agt 2023
    • account_circle Jokowae
    • visibility 167
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Karang Taruna Mina Karya Desa Pengambengan, Kecamatan Negara mengambil tema bersama rakyat, kita bangkit, berusaha, dan berkarya, serta membangun negeri menuju masa depan yang gemilang. Berbagai event kegiatan selama 2 hari mengupayakan rasa kebersamaan dalam silaturahmi anak muda kreatif dan inovatif dalam mengisi hasil Kemerdekaan RI Ke-78 Tahun, Minggu (27/08). Ketua Karang […]

  • Landai Arus Balik Lebaran di Pintu Masuk Pelabuhan Gilimanuk

    Landai Arus Balik Lebaran di Pintu Masuk Pelabuhan Gilimanuk

    • calendar_month Senin, 15 Apr 2024
    • account_circle Jokowae
    • visibility 141
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Puncak arus balik Lebaran di Bali diprediksi terjadi pada H+3, dengan total 54.804 orang yang masuk melalui Pelabuhan Gilimanuk. Total masyarakat yang kembali ke Pulau Dewata hingga H+3 setelah Hari Raya Idul Fitri sebanyak 159.256 orang. Angka ini masih jauh dari perbandingan masyarakat yang keluar Bali. Berdasarkan data dari PT. ASDP Indonesia […]

  • Proses Hukum Kasus Landak Jawa Polda Bali Tidak Melakukan Penahanan

    Proses Hukum Kasus Landak Jawa Polda Bali Tidak Melakukan Penahanan

    • calendar_month Jumat, 13 Sep 2024
    • account_circle Jokowae
    • visibility 123
    • 0Komentar

    Denpasar suarajembrana.com – Proses hukum kasus Landak Jawa, Polda Bali tidak melakukan penahanan. Kabid Humas Humas Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan S.I.K., M.H., menerangkan, selama proses penyidikan kasus landak jawa Ditreskrimsus Polda Bali tidak dilakukan penahanan terhadap tersangka an.INS, jumat, 13/9/2024. “Adapun kronologis awal berdasarkan laporan masyarakat, pada Hari Senin 4 Maret 2024 sekira pukul […]

  • Pemkab Jembrana Sertakan 100 SPPKD Tahap IV ke 478 SPPKD

    Pemkab Jembrana Sertakan 100 SPPKD Tahap IV ke 478 SPPKD

    • calendar_month Rabu, 10 Jul 2024
    • account_circle Jokowae
    • visibility 148
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Sebanyak 100 Surat Perjanjian Pemakaian Kekayaan Daerah (SPPKD) kembali diserahkan kepada warga di Kelurahan Gilimanuk pada tahap IV (empat). Sebelumnya pada tahap I,II, dan III sebanyak 378 SPPKD telah diserahkan kepada masyarakat. Jadi total keseluruhan yang sudah diserahkan sebanyak 478 SPPKD. “Penyerahan ini wujud keseriusan Pemerintah Kabupaten Jembrana dalam menuntaskan permasalahan Hak […]

  • Paguyuban Bakta Bakti Pinandita Pura Pesimpangan Pulaki Dikukuhkan

    Paguyuban Bakta Bakti Pinandita Pura Pesimpangan Pulaki Dikukuhkan

    • calendar_month Sabtu, 25 Mei 2024
    • account_circle Jokowae
    • visibility 111
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Komitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan kemampuan  pemangku berdasarkan swadarmaning kepemangkuan,  Paguyuban Bakta Bakti Pinandita Pura Pesimpangan Pulaki resmi dibentuk, Jumat (24/5) bertempat di wantilan Pura Pesimpangan Pulaki, Desa Kaliakah. Diketuai Jero Mangku I Komang Sukadana paguyuban pinandita ini dibentuk untuk mewadahi para pemangku sehingga terus  meningkat secara  kualitas dalam pengabdianya ngerestiti […]

  • Pemkab Jembrana Sambut Baik, Green Mangrove Action Program di KTH Lindu Segara Tanjung Pasir Desa Tuwed

    Pemkab Jembrana Sambut Baik, Green Mangrove Action Program di KTH Lindu Segara Tanjung Pasir Desa Tuwed

    • calendar_month Senin, 19 Agt 2024
    • account_circle Jokowae
    • visibility 155
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Pemerintah Kabupaten Jembrana menyambut baik, Green Mangrove Action Program (MAP) yang diinisiasi oleh PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) PTK di bawah pilar Pertamina Transko Care Environment, yaitu program TJSL yang berfokus pada pelestarian lingkungan. Berlangsung di kawasan mangrove KTH […]

expand_less