Pawai Obor dan Cikar-Cikaran Melestarikan Tradisi Keliling Kampung
- account_circle Jokowae
- calendar_month Rabu, 19 Jul 2023
- visibility 208
- comment 0 komentar

Jembrana, suarajembrana.com- Meriah dan marak pawai obor dan cikar-cikaran dalam merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 Hijrah di kampung muslim Loloan, Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Rabu (19/07). Budaya dan tradisi yang tetap dipertahankan dari tahun ke tahun sebagai rasa puji syukur akan kebesaran Ilahi di tahun baru ini. Tak hanya pawai obor dan cikar, santunan kepada 100 anak yatim piatu, pengajian Akbar, dan pentas seni kampung loloan yang kokoh melestarikan budaya, tradisional, dan nilai histori agama, Rabu malam (19/07).

Ketua Remaja Loloan Timur Ahmad Azmy sampaikan, ada nilai ekonomi bagi pengerajin cikar-cikaran, selain harga terjangkau pesananpun mulai menumpuk 3 sebelum jelang acara pawai. Satu hari bisa mengerjakan 16 unit dikerjakan 2 orang, seharga 15 ribu rupiah yang biasa tapi yang lengkap dengan asesoris lampu harganya 25 ribu rupiah. Kultur budaya ini dipertahankan anak-anak muda Loloan. Selain ada pula tempat foto langsung jadi dan bisa mengabdikan langsung dimedsoskan.
“Uniknya peserta pawai berpakaian ala tempo dulu. Rangkaian hingga jelang tanggal 16 Agustus berupa pentas seni diselingi acara pembagian hadiah. Dengan berharap nantinya di bulan Oktober para Remaja Loloan Timur kalender Tahunan Loloan Jaman Lame jilid 5. Yang Insha Allah bisa terselenggara dengan dukung dan sport pemerintah daerah,” katanya.
Ahmad juga jelaskan, inilah nilai norma kesadaran yang sejak dini selalu di pupuk, “Dak Semuenye yang Kuno-kuno tu Jelek, Matahari Buktinye. Biari die Kuno dan dari Lame sudah Ade, Tetep Elok Potongannye. Tiep hari awak Nunggu’i die nyombol & kelem” wejangan almarhum Pak Nun dalam logat Melayu Loloan. Yang merupakan kurang lebih kutipan dari seorang tukang pijet legenda di Loloan Timur.
“Kalimat sederhana itu sampai saat ini menjadi salah satu motivasi buat teman-teman Remaja Loloan Timur untuk tetap penuh semangat merayakan Tahun Baru Islam dengan tidak meninggalkan Nilai-nilai Budaya dan kearifan lokal Loloan,” ujarnya.
- Penulis: Jokowae
Comment