Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Daerah » Histori, Peringatan Hari Pendaratan Ekspedisi Pejuang Sunda Kecil Pimpinan I Gusti Ngurah Rai di Jembrana

Histori, Peringatan Hari Pendaratan Ekspedisi Pejuang Sunda Kecil Pimpinan I Gusti Ngurah Rai di Jembrana

  • account_circle Ed27
  • calendar_month Sabtu, 5 Apr 2025
  • visibility 721
  • comment 0 komentar

suarajembrana.com – Histori peringatan hari pendaratan pejuang Sunda Kecil yang di pimpin I Gusti Ngurah Rai di Kabupaten Jembrana. Dimana perahu yang awal akan mendarat di tanggal 4 April 1946 di Pantai Yeh Kuning, Desa Pekutatan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana Bali. Sehingga dilanjutkan pada tanggal 5 April 1946 maka berlabuh pasukan Sunda Kecil dan melanjutkan menuju Munduk Malang, Kabupaten Tabanan.

Wakil ketua YKP (Yayasan Kebaktian Proklamasi) Provinsi Bali I Wayan Sudarta, katakan, monumen ini diperingati dimana pasukan Sunda Kecil yang di pimpin langsung I Gusti Ngurah Rai. Kembali dari Jawa menghadap pemerintah pusat, pada tanggal 3 April 1946. Saat itu perahu yang digunakan pasukan I Gusti Ngurah Rai sejenis sampan, hanya sedikit lebih besar. Dengan tenaga dorong berupa layar kain dan hembusan angin laut.

banner 336x280

“Yang awalnya akan berlabuh pada tanggal 4 April 1946 dari pelabuhan Muncar Banyuwangi menuju Bali. Akan tetapi saat itu pasukan yang ditumpangi mengalami kebocoran pada perahu di tengah laut. Sehingga balik ke Muncar, pada tanggal 4 April 1946 itulah rombongan menuju ke Pulau Bali. Hingga pada tanggal 5 April 1946 rombongan pasukan I Gusti Ngurah Rai tiba di Bali pagi hari, di Pantai Yeh Kuning, Desa Pekutatan yang mempunyai nilai sejarah hingga saat ini,” tutur I Wayan Sudarta.

Menurut Sudarta, saat itu I Gusti Ngurah Rai bertemu langsung seorang Brigade Jenderal Benjoran Bupati. Kemudian bersama-sama jalan longmarch melalui hutan belantara, sampai di Munduk Malang, Desa Dalang, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan. Yang saat itu disambut Wayan Tebes.

“Tujuannya adalah untuk mendirikan sebuah badan perjuangan yang dinamakan Dewan Perjuangan Rakyat Sunda Kecil atas instruksi pemerintah pusat. Pada saat itu I Gusti Ngurah Rai dilantik menjadi pemimpin TKR (Tentara Keamanan Rakyat) Sunda Kecil,” katanya.

Kata Sudarta, saat pergerakan itu hanya beberapa pucuk senjata yang dibawa. Sisanya ada di bawa perahu-perahu menyamar sebagai nelayan. Ada beberapa aramada saat itu yang berjumlah 700 orang. Dimana yang berhasil lolos perahu yang ditumpangi I Gusti Ngurah Rai. Harapannya sebagai generasi penerus bangsa, raihlah cita-cita dan semangat seperti perjuang I Gusti Ngurah Rai hingga titik darah penghabisan.

Sementara Wakil Ketua LVRI I Ketut Sumber menyampaikan, I Gusti Ngurah Rai yang awalnya meminta bantuan ke pemerintah pusat di Jogja di Bulan Desember 1946. Yang disetujui oleh Jenderal Urip Sumoharjo. Pasukan dari Jawa saat itu berangkat bersama-sama yang dipimpin perwira Markadi Pudji Rahadjo.

“Pada saat itu keberangkatan dari Muncar Jawa Timur di tanggal 4 dan 5 April 1946, dimana terjadi pula gencatan senjata di perairan laut Gilimanuk. Yang saat itu di kenal dengan Perang Lintas Laut di Gilimanuk, Jembrana Bali. Saat itu perahu yang ditumpangi I Gusti Ngurah Rai mengalami kebocoran, sehingga pada tanggal 5 April 1946 itu sampai di pantai ini,” tutur Ketut Sumber.

Ketut Sumber menjelaskan, histori inilah tercatat dalam sejarah dan adanya monumen seperti Monumen Lintas Laut di daerah Cekik Gilimanuk. Monumen di daerah Pebuahan Desa Banyubiru, Kecamatan Negara yang kini telah hancur terkena abrasi air laut. Kemudian monumen di Desa Airkuning di Kecamatan Jembrana.

“Ketika pasukan rombongan I Gusti Ngurah Rai sempat balik di tanggal 4 April 1946, dimana perahu mengalami kendala bocor hingga balik ke Muncar. Dan berangkat tanggal 5 April 1946 sampailah di Bali. Dimana saat itu pasukan yang di pimpin Kapten Markadi sempat melakukan perlawan. Perang fisik saat itu malah terjadi antar Belanda yang gempur pasukan TKR,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan secara garis besar, naluri I Gusti Ngurah Rai saat itu sempat balik karena bocor perahu. Sehingga aman tanpa ikut gencatan senjata yang di pimpin Kapten Markadi. Belanda saat itu terkecoh hingga pasukan I Gusti Ngurah Rai dapat mendarat di pantai Yeh Kuning Desa Pekutatan. Hingga pertemuan titik temu di Munduk Malang dapat tercapai.

“Hari ini kita bersama memperingati hari bersejarah pendaratan Ekspedisi Pejuang Sunda Kecil pimpinan I Gusti Ngurah Rai di Jembrana. Acara mengenang betapa hebatnya nilai perjuangan I Gusti Ngurah Rai dengan perang Margarana, Tabanan. Pasukan Ciung Wanara yang gigih mempertahankan bangsa dan negara. Menghormati jasa para pahlawan kusuma bangsa. Selain tabur bunga, doa, dan ramah tamah juga YKP menyerahkan buku Perjuangan I Gusti Ngurah Rai,” pungkas Ketut Sumber. ™

  • Penulis: Ed27

Comment

Rekomendasi Untuk Anda

  • Adat Tradisi Perjodohan Dara Pingitan di Kampung Muslim Loloan

    Adat Tradisi Perjodohan Dara Pingitan di Kampung Muslim Loloan

    • calendar_month Rabu, 20 Mar 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 350
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Hampir luput dari ingatan kita dahulu di kampung Loloan, Jembrana Bali pernah menganut tradisi yang amat kuat khusus bagi kaum perempuan yang dibatasi ruang gerak berinteraksi dengan masyarakat luar. Setiap keluarga yang memiliki anak gadis menginjak dewasa langsung terikat dengan tradisi ini. Obralan tradisi adat, budaya dan kesenian Loloan sangatlah menarik yang […]

  • Program Jumat Curhat, Kapolres Jembrana Bahas Kebersihan Hingga KDRT

    Program Jumat Curhat, Kapolres Jembrana Bahas Kebersihan Hingga KDRT

    • calendar_month Jumat, 25 Jul 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 171
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Kapolres Jembrana AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, S.H., S.I.K., M.I.K. menggelar kegiatan Jumat Curhat bersama para Pegawai Harian Lepas (PHL) yang bekerja di lingkungan Polres Jembrana, Jumat (25/7/2025). Kegiatan ini berlangsung di Wantilan Asrama Polres Jembrana dan berlangsung selama lebih dari satu jam. Dalam kegiatan tersebut, Kapolres Jembrana didampingi sejumlah pejabat utama, antara […]

  • Kapolres Jembrana Sapa Serta Dialog Dengan Toga, dan Tomas, Umat Muslim

    Kapolres Jembrana Sapa Serta Dialog Dengan Toga, dan Tomas, Umat Muslim

    • calendar_month Jumat, 22 Des 2023
    • account_circle Ed27
    • visibility 240
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto, S.I.K., M.Si. menggelar Acara Jumat Curhat di Masjid Baitul Muhtarifin, Jalan Pahlawan, Kelurahan Pendem, Kecamatan/Kabupaten Jembrana. Acara ini dihadiri oleh Toga, Tomas, dan masyarakat umat muslim, Jumat (22/12/2023) usai sholat Jum’at. Hadir dalam acara tersebut, antara lain, Kabagren Polres Jembrana AKP H. Edy Waluyo, S.H. dan […]

  • Kembang-Ipat Ingatkan Pentingnya Menjaga Toleransi dari Parade Ogoh-Ogoh di Jembrana

    Kembang-Ipat Ingatkan Pentingnya Menjaga Toleransi dari Parade Ogoh-Ogoh di Jembrana

    • calendar_month Jumat, 21 Mar 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 509
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Sebanyak 15 ogoh-ogoh terbaik perwakilan dari masing-masing kecamatan mengikuti parade dan lomba ogoh-ogoh di Catus Pata kota Negara, Kamis (20/3). Setiap kecamatan mengirimkan 3 ogoh-ogoh terbaik yang sebelumnya telah dilakukan seleksi oleh tim penilai yang didampingi langsung oleh Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan Wakil Bupati Jembrana IGN Patriana Krisna (Ipat). Parade […]

  • Festival Umbu Landu Paranggi Mengenang Sosok Sang Guru Para Penyair

    Festival Umbu Landu Paranggi Mengenang Sosok Sang Guru Para Penyair

    • calendar_month Minggu, 13 Agt 2023
    • account_circle Ed27
    • visibility 398
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Komunitas Kertas Budaya Indonesia menggelar acara Lesehan Seni Budaya Festival Landu Panggi tahun 2023. Bernama lengkap Umbu Wulang Landu Paranggi adalah seniman Indonesia berasal dari Sumba yang sering disebut sebagai tokoh misterius dalam dunia sastra Indonesia sejak 1960-an. Ia lebih dikenal sebagai sosok “di belakang layar” yang mendorong para penyair muda untuk […]

  • Wanita Tangguh, Pertahankan Kelestarian Tenun Songket dan Endek Jembrana Play Button

    Wanita Tangguh, Pertahankan Kelestarian Tenun Songket dan Endek Jembrana

    • calendar_month Selasa, 17 Jun 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 608
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Melestarikan tentu tenun songket Jembrana adalah karya kain dari jaman ke jaman. Beranjak dari usia anak baru lahir, kini 18 tahun berkarya dan tetap menekuni tenun songket. Suka duka pun dilakoni sebagai sosok wanita karir dan juga pekerja di salah satu kelurahan di Jembrana. Upaya pertama berjibaku langsung menenun. Hingga dinamika kehidupan pun […]

expand_less