Gencarkan Tebo Sampah, UPT Pasar Negara Gencar Edukasi Warga Pasar
- account_circle Ed27
- calendar_month Rabu, 4 Jun 2025
- visibility 129
- comment 0 komentar

suarajembrana.com – Upaya Tebo sampah dalam konteks ini merujuk pada istilah untuk Tempat Pembuangan Sampah (TPS) atau Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), yang merupakan lokasi untuk menampung dan memproses sampah. Hingga membuat penampungan sampah sehingga bisa menjadi bahan pupuk organik. Warga Pasar Umum Negara harus bisa secara berkala memilah sampah organik dan anorganik.

Sampah organik di taruh di buis penampungan untuk tebo sampah. Sementara ada dua buah, yang di timur pasar dan di barat pasar. Warga pasar diharapkan untuk secara langsung membuang sampah organik berupa sayuran, daun, bekas buah, dan daun. Masuk dalam bentuk sumur kecil, sehingga nanti bahan tersebut akan menjadi kompos organik. Bahkan bisa pula dimanfaatkan warga pasar.
Plt Koordinator Pasar Umum Negara, Wayan Angga Wijaya, SE katakan, tiap hari melakukan edukasi kepada warga pasar. Untuk mengurangi penggunaan sampah plastik dan memanfaatkan sampah dijadikan pupuk organik. Dalam rangka mendukung Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 09 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah.
“Warga pasar dan masyarakat juga disampiaikan saat berbelanja untuk melakukan pemilahan sampah di pasar dan di rumah menjadi organik, anorganik, dan residu. Manfaatkan sampah organik untuk pengomposan atau maggot. Daur ulang sampah anorganik. Bahkan sampah bekas kotoran ikan dan ikan rusak pun bisa dimanfaatkan,” kata Angga.
Angga juga menegaskan, kurangi penggunaan kantong plastik, sedotan plastik, styrofoam, dan kemasan plastik. Gunakan produk pengganti yang ramah lingkungan.
Salah satu padagang buah-buahan Ni Made Krisna Martadewi ungkapkan, untuk sampah yang dikumpulkan pada kantong sampah berupa kulit buah dan buah yang rusak.Bahkan di bawa pulang ke rumah. Kebetulan orang tua mempunyai kebun. Sehingga sampah dimanfaatkan sebagai pupuk. Tanaman yang aa di rumah berupa pepaya, coklat, dan pohon lainnya.
Bersyukur sebagian warga pasar sudah mulai memanfaatkan adanya tebo sampah. Termasuk penggunaan kresek dan kini beralih menggunakan tas yang di jual seharga Rp.5.000. Jika belanja buah banyak hingga seratus ribu, maka pembeli dapat tas gratis. ™
- Penulis: Ed27
Comment