Ada 9 Titik Wilayah di Jembrana Terdampak Cuaca Ekstrim
- account_circle Ed27
- calendar_month Jumat, 7 Jul 2023
- visibility 310
- comment 0 komentar

Jembrana (suarajembrana.com) – BPBD Jembrana melaporkan sedikitnya ada 9 titik peristiwa bencana alam yang disebabkan oleh cuaca ekstrem yang terjadi pada Kamis-Jumat 7 Juli 2023. Diantaranya 6 titik lokasi banjir yang menyebabkan sejumlah rumah warga tergenang dan 3 titik lokasi peristiwa pohon tumbang.

Saat ini, tim sedang melakukan penanganan lebih lanjut. Menurut data yang diperoleh dari BPBD Jembrana, sembilan titik bencana yang terjadi tersebar di bebera wilayah.
Untuk banjir terjadi di wilayah STIT Desa Kaliakah menyebabkan beberapa rumah warga tergenang. Kemudian banjir di jalan Sahadewa Kelurahan Banjar Tengah, banjir di Wilayah Kota Negara yakni Jalan Ngurah Rai sekitar depan Pom Bensin kota sampai depan Pasar Umum Negara menyebabkan arus lalu lintas terhambat.
Selanjutnya, banjir terjadi di wilayah Lingkungan Awen Kelurahan Lelateng menyebabkan 4 rumah tergenang dan terisolir. Banjir juga terjadi di wilayah Desa Pengambengan hingga menyebabkan rumah warga terendam dan direncanakan diungsikan sementara ke Kantor Kepala Desa. Terakhir adalah banjir di jalan Sudirman depan Kantor Pengadilan Negeri Jembrana.
Selain banjir, juga terjadi pohon tumbang di sejumlah titik seperti di jalan Pulau Irian wilayah Desa Budeng.l, pohon tumbang di jalan Denpasar Gilimanuk wilayah Desa Banyubiru Depan MIN 5 Negara serta pohon tumbang di Banjar Munduk Kemoning Desa Dangin Tukadaya.
“Sementara kita masih lakukan penanganan. Memang dampak dari hujan intensitas tinggi sejak kemarin malam menimbulkan sejumlah peristiwa seperti banjir hingga pohon tumbang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra saat dikonfirmasi, Jumat 7 Juli 2023.
Dia melanjutkan, dari sejumlah peristiwa tersebut nihil korban jiwa.Namun, ada sejumlah kerugian material karena sejumlah laham pertanian yang terdampak, kerusakan perabotan rumah tangga.
“Sehingga, kebutuhan mendesak dari masyarakat adalah seperti tenda pengungsian, obat-obatan, dan terpenting layanan kebutuhan dasar. Selain itu kita juga sedang menyiapkan kebutuhan air bersih untuk kebutuhan warga yang terdampak banjir terutama di wilayah Di Desa Pengambengan dan sekitarnya,” tegasnya.
Terpisah, Perbekel Pengambengan, Kamaruzzaman mengatakan, hingga saat ini genangan air masih terjadi. Dari hasil pemantauan sementara, dari enam banjar yang ada, empat diantaranya terdampak.
Rinciannya, Banjar Munduk dan Kelapa Balian terdampak 100 persen, Banjar Ketapang Muara 25 persen serta Banjar Ketapang terdampak 40 persen. “Ketinggian air tidak merata, tapi masih di bawah lutut orang dewasa atau semata kaki,” ungkapnya.
Disinggung mengenai berapa KK yang terdampak banjir, ia mengakui saat ini masih melakukan pendataan. Selain itu, juga sedang menyiapkan fasilitas jika memang ada warga yang memilih mengungsi.
“Tapi kami sudah sarankan warga untuk mengungsi dan berharap genangan air segera surut. Dengan harapan bantuan makanan siap saji dan fasilitas air bersih,” pungkas Kamaruzaman.
- Penulis: Ed27
Comment