Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Daerah » Dua Nelayan Temukan Sosok Mayat Laki-Laki di Perairan Pantai Pebuahan

Dua Nelayan Temukan Sosok Mayat Laki-Laki di Perairan Pantai Pebuahan

  • account_circle Ed27
  • calendar_month Rabu, 9 Jul 2025
  • visibility 646
  • comment 0 komentar

suarajembrana.com – Dua nelayan pesisir pantai Pebuahan menemukan 2 sosok mayat laki-laki ditengah perairan saat hendak memancing. Hingga langsung dilakukan proses evaluasi oleh tim gabungan Basarnas. Untuk dilakukan proses identifikasi 2 mayat tersebut ke RSU Negara. Diduga dua mayat ditemukan merupakan penumpang KMP Tunu Pratama Jaya. Dimasa proses pencarian H+7 tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya pada Hari Kamis dini hari di Selat Bali.

Nelayan Mifatull Rahman (40) katakan, berangkat pukul 06.00 wita niat memancing cumi. Dua kali balik hingga kisaran pukul 07.00 wita melihat kerumunan burung dan saat mendekat ternyata sosok mayat dalam kondisi terlungkup. Mayat laki-laki bercelana pendek, tanpa baju yang diduga baju itu terlepas, Rabu (9/7/2025).

banner 336x280

“Selanjutnya menghubungi teman dan mendekat ke sampan. Dan saya menunggu mayatnya agar tidak lepas terbawa arus. Hingga tim gabungan Basarnas mendekat langsung mengevakuasi ke darat,” ungkapnya.

Sementara nelayan Supardi (32) yang juga menemukan janazah laki-laki yang ditemukan di tengah laut pesisir pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara Bali. Dengan selang waktu tidak terlalu lama. Dua Jenazah langsung dievakuasi tim gabungan Basarnas untuk di bawa ke RSU Negara untuk dilakukan proses identifikasi.

Menurut Supardi melaut kisaran 04.00 wita dan kisaran jam 06.00 menemukan kerumunan burung di tengah laut. Saat mendekat ternyata sosok mayat laki-laki. Dengan ciri-ciri mengunakan celana pendek warna hitam dan tidak menggunakan baju. Hingga minta pertolongan dengan teman 3 orang, yang kondisi saat itu sedang memancing. Ketika itu saya tinggalkan dulu si mayat, untuk meminta bantuan.

“Hingga tak berselang lama bersama Husnan, Lukman dan Sahidin melakukan proses evakuasi dinaikan ke sampan Viber ke darat,” tuturnya. ™

 

  • Penulis: Ed27

Comment

Rekomendasi Untuk Anda

  • Terinspirasi dari Harimau Bali, Gong Kebyar Wanita Kecamatan Melaya Tampilkan Tabuh Kreasi “Shardula”

    Terinspirasi dari Harimau Bali, Gong Kebyar Wanita Kecamatan Melaya Tampilkan Tabuh Kreasi “Shardula”

    • calendar_month Kamis, 29 Agt 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 455
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Semarak HUT kota Negara ke-129 menyuguhkan berbagai kegiatan seni dan budaya, salah satunya pementasan gong kebyar wanita duta dari masing-masing kecamatan se-Jembrana. Pada Rabu (28/8/2024)  lomba gong kebyar wanita menampilkan Sekaa Gong Kebyar “Kusumasari” Banjar Moding Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya. Ratusan penonton yang mayoritas merupakan pendukung dari kontestan nampak sudah memenuhi Balai […]

  • Warga Desa Banyubiru Curhat Masalah Tindak Pidana Restorative Justice

    Warga Desa Banyubiru Curhat Masalah Tindak Pidana Restorative Justice

    • calendar_month Jumat, 29 Agt 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 91
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Upaya mempererat komunikasi antara Polri dengan masyarakat terus dilakukan Polres Jembrana. Pada Jumat (29/8), Kapolres Jembrana, AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, S.H., S.I.K., M.I.K., melaksanakan kegiatan Jumat Curhat bersama tokoh masyarakat, perangkat desa, dan warga Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana. Kegiatan berlangsung di Kantor Perbekel Desa Banyubiru dengan dihadiri 32 peserta. Dalam kesempatan […]

  • Gipang Merah, Jajan Favorit Tempo Dulu Hingga Kini

    Gipang Merah, Jajan Favorit Tempo Dulu Hingga Kini

    • calendar_month Senin, 25 Sep 2023
    • account_circle Ed27
    • visibility 9
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Sebagai makanan tradisional yang sudah berdiri sejak puluhan tahun yang lalu, jajan Gipang Merah tetap menjadi salah satu jajanan favorit masyarakat khususnya di kampung Loloan, Jembrana. Sejak masa lalu hingga sekarang, jajanan ini terus dibuat dan dikembangkan oleh generasi penerusnya dengan cara yang sama seperti pertama kali dibuat, sehingga citarasa jajanan yang […]

  • Total Salurkan 282,36 Ton Bantuan Pangan Beras CPP, Bupati Kembang : Akhir Juli Harus Selesai!

    Total Salurkan 282,36 Ton Bantuan Pangan Beras CPP, Bupati Kembang : Akhir Juli Harus Selesai!

    • calendar_month Jumat, 25 Jul 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 231
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan ingin penyaluran bantuan beras CPP (Cadangan Pangan Pemerintah) yang jumlah 282, 36 Ton, selesai di distribusikan kepada penerima manfaat sampai akhir Juli 2025. Hal tersebut, ia sampaikan saat roadshow pembagian beras CPP dari wilayah paling timur Jembrana, yakni kecamatan Pekutatan sampai kecamatan Melaya, Jumat (25/7). Turut mendampingi, […]

  • Kokohkan Kekuatan Organisasi FBN Jembrana Persiapan Musda Silaturahmi ke Kesbangpol

    Kokohkan Kekuatan Organisasi FBN Jembrana Persiapan Musda Silaturahmi ke Kesbangpol

    • calendar_month Senin, 29 Sep 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 1.876
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Silahturahmi FBN Kabupaten Jembrana ke Kesbangpol dalam rangka persiapan rangka Musda. Forum Bela Negara (FBN) Jembrana yang didampingi penasehat FBN. Tujuan FBN (Forum Bela Negara) adalah membentuk dan menanamkan kesadaran, sikap, serta perilaku bela negara pada warga negara Indonesia agar senantiasa cinta tanah air, setia pada Pancasila dan UUD 1945, serta siap melakukan […]

  • Kisah Panglima Daeng Si Kudadempet

    Kisah Panglima Daeng Si Kudadempet

    • calendar_month Kamis, 20 Mar 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 641
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Rombongan eskuadron Daeng Nachoda terkenal dengan sebutan empat Daeng, yaitu Daeng Nachoda, Daeng Sikuda Dempet (kuda empat), Daeng Marema dan Daeng Bira. Daeng Marema dan Daeng Si Kudadempet adalah ahli silat yang pertama mengajarkan seni silat dan tetabuhan genderang gaya Bugis-Makassar, keduanya menetap di Bandar Pancoran setelah selesainya perang Jembrana-Buleleng I, sedangkan Daeng […]

expand_less