Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Daerah » Loloan, Mutiara Religi di Ujung Barat Bali

Loloan, Mutiara Religi di Ujung Barat Bali

  • account_circle Ed27
  • calendar_month Jumat, 27 Jun 2025
  • visibility 494
  • comment 0 komentar

Oleh: Angga Wijaya

banner 336x280

suarajembrana.com – Jembrana, kabupaten yang terletak di ujung barat Pulau Bali, sering kali terlupakan dalam peta pariwisata Bali yang lebih banyak menyoroti Denpasar, Ubud, atau Badung. Padahal, daerah ini menyimpan sejarah panjang dan keunikan budaya yang berbeda dari citra Bali pada umumnya. Salah satu permata tersembunyi itu adalah kawasan Loloan, yang bukan hanya kaya akan nilai sejarah dan budaya, tapi juga memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata religi Islami.

Makam Keramat Buyut Lebai, salah satu ulama silam di Loloan, Jembrana Bali

Sejarah Loloan bermula pada abad ke-17, ketika rombongan pelaut Bugis dari Sulawesi Selatan mendarat dan bermukim di pesisir Jembrana. Mereka diterima dengan tangan terbuka oleh kerajaan setempat, bahkan diangkat menjadi prajurit kerajaan karena keberanian dan loyalitas mereka. Salah satu tokoh penting dari masa itu, Daeng Nachoda, diberi wewenang mendirikan pelabuhan bernama Bandar Pancoran. Kedatangan mereka menjadi awal terbentuknya komunitas Muslim yang menetap dan berkembang di Jembrana.

Wilayah yang mereka dirikan kemudian dikenal sebagai Loloan, yang berasal dari bahasa Bugis dan berarti “sungai yang luas dan panjang”. Saat ini, Loloan terbagi menjadi dua wilayah administratif: Loloan Timur dan Loloan Barat. Jejak budaya Bugis-Melayu masih tampak nyata melalui arsitektur rumah panggung, kebiasaan masyarakat, dan nilai-nilai sosial yang terus hidup hingga kini.

Salah satu ciri khas paling menonjol dari Loloan adalah kehidupan keberagamaan masyarakatnya. Relasi sosial antara komunitas Muslim dan masyarakat Bali lainnya berjalan harmonis dengan konsep “menyama braya”—falsafah kebersamaan khas Bali yang berarti saudara dalam hidup bermasyarakat. Nilai ini telah menjadi pilar dalam menjaga toleransi dan kebersamaan selama berabad-abad.

Dari harmoni tersebut tumbuhlah tradisi-tradisi keagamaan yang unik dan khas, salah satunya adalah wisata religi. Loloan memiliki sejumlah makam para ulama dan wali yang menjadi tempat ziarah, seperti makam Wali Pitu di Loloan Barat, dan makam Syarif Tue serta Buyut Lebai di Loloan Timur. Sejak 1990-an, kawasan ini ramai dikunjungi peziarah dari berbagai daerah, bahkan luar pulau. Selain ziarah, para pengunjung juga bisa menginap di rumah-rumah panggung warga, mencicipi kuliner khas seperti plecing ayam pedas, dan merasakan suasana kampung yang tenang dan spiritual.

Komplek Makam Syarif Tue Loloan (Syarif Abdullah Bin Yahya Al Qadri)

Namun pandemi COVID-19 sempat memukul geliat wisata religi di Loloan. Tak ada peziarah datang, penginapan kosong, dan ekonomi warga pun lesu. Baru sejak awal 2022, aktivitas mulai pulih perlahan. Para wisatawan domestik kembali datang, mengikuti protokol kesehatan, dan menghidupkan kembali denyut kehidupan kampung.

Tak hanya wisata religi, Loloan juga menyimpan satu lagi tradisi istimewa yakni Wida’, syair-syair perpisahan yang dilantunkan saat sepuluh malam terakhir Ramadan. Tradisi ini hanya ditemukan di Loloan. Dalam syair Wida’, para ulama tempo dulu meluapkan kesedihan akan perginya bulan suci. Lantunannya dilakukan tengah malam, dalam lengkingan nada tinggi dan panjang, menggema memecah keheningan kampung.

Menurut sejarawan lokal Eka Sabara, tradisi ini bermula dari abad ke-18. Tuan Guru di Loloan mengekspresikan kesedihan akan berakhirnya Ramadan melalui syair Bugis-Melayu. Kata “Wida’” sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti perpisahan, dan dalam budaya Bugis bermakna “selamat tinggal”. Tradisi ini diyakini sebagai bentuk spiritualitas mendalam, bahkan dipercaya oleh sebagian masyarakat bahwa selama Ramadan para leluhur mendapatkan “remisi” dari alam barzakh untuk pulang ke dunia.

Generasi muda seperti Yusuf Mudatsir melihat tradisi Wida’ tak hanya sebagai ekspresi religius, tapi juga potensi besar untuk dikembangkan sebagai warisan budaya. Yusuf dan rekan-rekannya tengah merancang pembuatan film dokumenter, festival Wida’, hingga program regenerasi pewida’. Ia menyebut Wida’ sebagai warisan suara yang memadukan nada Melayu dan Bali, menciptakan harmoni unik yang bisa dinikmati bahkan oleh mereka yang tidak memahami maknanya.

Kini, meskipun Loloan belum secara resmi ditetapkan sebagai desa wisata oleh pemerintah daerah, embrio pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat sudah terbentuk. Kelompok Sadar Wisata Ambenan Ijogading di Loloan Timur menjadi pelopor. Pemerintah Kabupaten Jembrana sendiri telah mencanangkan pengembangan desa wisata melalui Perda No. 2 Tahun 2018. Harapannya, Loloan bisa segera diikutkan dalam pengembangan ini, terutama karena memiliki daya tarik wisata yang autentik dan berbeda dari kebanyakan desa wisata di Bali yang didominasi budaya Hindu.

Loloan adalah wajah lain Bali. Bali yang terbuka, inklusif, dan penuh toleransi. Jika selama ini wisata Bali identik dengan pura, pantai, dan kesenian Hindu, maka Loloan menunjukkan bahwa Bali juga memiliki sejarah Islam yang tua dan hidup. Dengan dukungan masyarakat dan perhatian pemerintah, Loloan bisa tumbuh sebagai destinasi religi yang tak hanya menyuguhkan ketenangan spiritual, tapi juga cerita tentang keberagaman yang berpadu dalam harmoni. ™

  • Penulis: Ed27

Comment

Rekomendasi Untuk Anda

  • Patroli Dialogis Kamtibmas Polres Jembrana Menjelang Pilkada Serentak 2024

    Patroli Dialogis Kamtibmas Polres Jembrana Menjelang Pilkada Serentak 2024

    • calendar_month Rabu, 24 Jul 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 196
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Polres Jembrana melaksanakan kegiatan PADI MAS (Patroli Dialogis Kamtibmas) di wilayah hukumnya sebagai bagian dari upaya menjaga keamanan dan ketertiban menjelang Pilkada Serentak 2024. Dipimpin oleh Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto S.I.K., M.Si., kegiatan ini mencakup kunjungan ke berbagai sekretariat partai politik, termasuk DPD Partai Nasdem, DPC PPP, dan DPD Partai […]

  • Video AWK Viral, Ketua DPW Masyumi Bali: Itu Rasis dan Pemecah Belah Kesatuan Indonesia

    Video AWK Viral, Ketua DPW Masyumi Bali: Itu Rasis dan Pemecah Belah Kesatuan Indonesia

    • calendar_month Selasa, 2 Jan 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 92
    • 0Komentar

    Bali suarajembrana.com – Lagi Pernyataan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Bali, Arya Wedhakarna (AWK) menjadi sorotan Publik bali, pasalnya AWK terlihat memarahi Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Bali, NTT, NTB. Dalam video pendek yang sedang viral itu, AWK menyayangkan ada Penutup kepala (Hijab) di lingkungan bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Di ambil dari […]

  • Polres Jembrana Berbakti Menghijaukan Lingkungan Jelang HUT ke-72 Humas Polri

    Polres Jembrana Berbakti Menghijaukan Lingkungan Jelang HUT ke-72 Humas Polri

    • calendar_month Jumat, 13 Okt 2023
    • account_circle Ed27
    • visibility 202
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Dalam rangka memperingati HUT ke-72 Humas Polri pada tahun 2023, Polres Jembrana melaksanakan kegiatan bakti sosial penghijauan lingkungan di Areal Mantu Cager, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Jembrana. Ratusan pohon durian dan alpokat ditanam guna meningkatkan kehijauan dan menjaga keseimbangan ekosistem. Wakapolres Jembrana Kompol I Made Katon, S.H., menyampaikan, di balik untaian kalimat […]

  • Bupati Tamba Berikan Penghargaan Kepada Paskibraka Jembrana

    Bupati Tamba Berikan Penghargaan Kepada Paskibraka Jembrana

    • calendar_month Sabtu, 24 Agt 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 624
    • 0Komentar

    Jembrana, suarajembrana.com – Bupati Jembrana I Nengah Tamba memberikan piagam penghargaan kepada anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang merupakan Siswa-siswi terpilih dari SMA/Sederajat bertempat di Rumah Jabatan Bupati, Sabtu (24/8). Tak hanya piagam penghargaan, atas keberhasilan dan kesuksesan Paskibraka menjalankan tugas mengibarkan dan menurunkan Bendera Merah Putih pada peringatan HUT RI ke-79 yang sebelumnya […]

  • Launching Bapak dan Ibu Asuh Program Penanganan Stunting di Jembrana

    Launching Bapak dan Ibu Asuh Program Penanganan Stunting di Jembrana

    • calendar_month Minggu, 19 Nov 2023
    • account_circle Ed27
    • visibility 191
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Stunting menjadi salah satu problem kesehatan pada anak yang masih terjadi di Indonesia. Masalah stunting bahkan menjadi perhatian khusus Kementerian Kesehatan lewat sejumlah kampanyenya. Hal ini karena stunting bisa mengakibatkan anak gagal tumbuh karena kekurangan gizi dan nutrisi. Bupati Jembrana I Nengah beserta jajaran Forkopimda dan seluruh camat di Jembrana dihadapan Pj.Gubernur […]

  • Apel Serpas Pengamanan TPS Pemilu Tahun 2024 di Kabupaten Jembrana

    Apel Serpas Pengamanan TPS Pemilu Tahun 2024 di Kabupaten Jembrana

    • calendar_month Selasa, 13 Feb 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 238
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Gelar apel Pergeseran Pasukan (Serpas) Pengamanan Pemungutan Suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam rangka Pemilu tahun 2024, Selasa (13/2/2024). Apel yang dipimpin Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto, S.I.K., M.Si. dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait seperti Kabid Labfor Polda Bali, Direktur Tahti Polda Bali, Ketua KPU Jembrana, Ketua Bawaslu Jembrana, […]

expand_less