Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Daerah » Loloan, Mutiara Religi di Ujung Barat Bali

Loloan, Mutiara Religi di Ujung Barat Bali

  • account_circle Ed27
  • calendar_month Jumat, 27 Jun 2025
  • visibility 621
  • comment 0 komentar

Oleh: Angga Wijaya

banner 336x280

suarajembrana.com – Jembrana, kabupaten yang terletak di ujung barat Pulau Bali, sering kali terlupakan dalam peta pariwisata Bali yang lebih banyak menyoroti Denpasar, Ubud, atau Badung. Padahal, daerah ini menyimpan sejarah panjang dan keunikan budaya yang berbeda dari citra Bali pada umumnya. Salah satu permata tersembunyi itu adalah kawasan Loloan, yang bukan hanya kaya akan nilai sejarah dan budaya, tapi juga memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata religi Islami.

Makam Keramat Buyut Lebai, salah satu ulama silam di Loloan, Jembrana Bali

Sejarah Loloan bermula pada abad ke-17, ketika rombongan pelaut Bugis dari Sulawesi Selatan mendarat dan bermukim di pesisir Jembrana. Mereka diterima dengan tangan terbuka oleh kerajaan setempat, bahkan diangkat menjadi prajurit kerajaan karena keberanian dan loyalitas mereka. Salah satu tokoh penting dari masa itu, Daeng Nachoda, diberi wewenang mendirikan pelabuhan bernama Bandar Pancoran. Kedatangan mereka menjadi awal terbentuknya komunitas Muslim yang menetap dan berkembang di Jembrana.

Wilayah yang mereka dirikan kemudian dikenal sebagai Loloan, yang berasal dari bahasa Bugis dan berarti “sungai yang luas dan panjang”. Saat ini, Loloan terbagi menjadi dua wilayah administratif: Loloan Timur dan Loloan Barat. Jejak budaya Bugis-Melayu masih tampak nyata melalui arsitektur rumah panggung, kebiasaan masyarakat, dan nilai-nilai sosial yang terus hidup hingga kini.

Salah satu ciri khas paling menonjol dari Loloan adalah kehidupan keberagamaan masyarakatnya. Relasi sosial antara komunitas Muslim dan masyarakat Bali lainnya berjalan harmonis dengan konsep “menyama braya”—falsafah kebersamaan khas Bali yang berarti saudara dalam hidup bermasyarakat. Nilai ini telah menjadi pilar dalam menjaga toleransi dan kebersamaan selama berabad-abad.

Dari harmoni tersebut tumbuhlah tradisi-tradisi keagamaan yang unik dan khas, salah satunya adalah wisata religi. Loloan memiliki sejumlah makam para ulama dan wali yang menjadi tempat ziarah, seperti makam Wali Pitu di Loloan Barat, dan makam Syarif Tue serta Buyut Lebai di Loloan Timur. Sejak 1990-an, kawasan ini ramai dikunjungi peziarah dari berbagai daerah, bahkan luar pulau. Selain ziarah, para pengunjung juga bisa menginap di rumah-rumah panggung warga, mencicipi kuliner khas seperti plecing ayam pedas, dan merasakan suasana kampung yang tenang dan spiritual.

Komplek Makam Syarif Tue Loloan (Syarif Abdullah Bin Yahya Al Qadri)

Namun pandemi COVID-19 sempat memukul geliat wisata religi di Loloan. Tak ada peziarah datang, penginapan kosong, dan ekonomi warga pun lesu. Baru sejak awal 2022, aktivitas mulai pulih perlahan. Para wisatawan domestik kembali datang, mengikuti protokol kesehatan, dan menghidupkan kembali denyut kehidupan kampung.

Tak hanya wisata religi, Loloan juga menyimpan satu lagi tradisi istimewa yakni Wida’, syair-syair perpisahan yang dilantunkan saat sepuluh malam terakhir Ramadan. Tradisi ini hanya ditemukan di Loloan. Dalam syair Wida’, para ulama tempo dulu meluapkan kesedihan akan perginya bulan suci. Lantunannya dilakukan tengah malam, dalam lengkingan nada tinggi dan panjang, menggema memecah keheningan kampung.

Menurut sejarawan lokal Eka Sabara, tradisi ini bermula dari abad ke-18. Tuan Guru di Loloan mengekspresikan kesedihan akan berakhirnya Ramadan melalui syair Bugis-Melayu. Kata “Wida’” sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti perpisahan, dan dalam budaya Bugis bermakna “selamat tinggal”. Tradisi ini diyakini sebagai bentuk spiritualitas mendalam, bahkan dipercaya oleh sebagian masyarakat bahwa selama Ramadan para leluhur mendapatkan “remisi” dari alam barzakh untuk pulang ke dunia.

Generasi muda seperti Yusuf Mudatsir melihat tradisi Wida’ tak hanya sebagai ekspresi religius, tapi juga potensi besar untuk dikembangkan sebagai warisan budaya. Yusuf dan rekan-rekannya tengah merancang pembuatan film dokumenter, festival Wida’, hingga program regenerasi pewida’. Ia menyebut Wida’ sebagai warisan suara yang memadukan nada Melayu dan Bali, menciptakan harmoni unik yang bisa dinikmati bahkan oleh mereka yang tidak memahami maknanya.

Kini, meskipun Loloan belum secara resmi ditetapkan sebagai desa wisata oleh pemerintah daerah, embrio pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat sudah terbentuk. Kelompok Sadar Wisata Ambenan Ijogading di Loloan Timur menjadi pelopor. Pemerintah Kabupaten Jembrana sendiri telah mencanangkan pengembangan desa wisata melalui Perda No. 2 Tahun 2018. Harapannya, Loloan bisa segera diikutkan dalam pengembangan ini, terutama karena memiliki daya tarik wisata yang autentik dan berbeda dari kebanyakan desa wisata di Bali yang didominasi budaya Hindu.

Loloan adalah wajah lain Bali. Bali yang terbuka, inklusif, dan penuh toleransi. Jika selama ini wisata Bali identik dengan pura, pantai, dan kesenian Hindu, maka Loloan menunjukkan bahwa Bali juga memiliki sejarah Islam yang tua dan hidup. Dengan dukungan masyarakat dan perhatian pemerintah, Loloan bisa tumbuh sebagai destinasi religi yang tak hanya menyuguhkan ketenangan spiritual, tapi juga cerita tentang keberagaman yang berpadu dalam harmoni. ™

  • Penulis: Ed27

Comment

Rekomendasi Untuk Anda

  • Operasi Ketupat Agung, Bupati Kembang Hartawan Minta Permudah Jalur Arus Mudik

    Operasi Ketupat Agung, Bupati Kembang Hartawan Minta Permudah Jalur Arus Mudik

    • calendar_month Kamis, 20 Mar 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 404
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Menjelang hari raya Nyepi dan Idul Fitri Tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Jembrana melaksanakan upaya ekstra dalam membantu Polres Jembrana dalam menjaga ketertiban dan kelancaran arus mudik lebaran. Sejumlah kesiapan dilakukan pemerintah Kabupaten Jembrana mulai dari memastikan lampu-lampu penerangan jalan berfungsi dengan baik, serta kantong-kantong parkir untuk bisa menampung masyarakat yang dalam perjalanan mudik […]

  • Doa Bersama Lintas Agama, Sukseskan Pemilu Damai di Jembrana

    Doa Bersama Lintas Agama, Sukseskan Pemilu Damai di Jembrana

    • calendar_month Jumat, 28 Jun 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 249
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Doa Bersama Lintas Agama digelar  di Aula Polres Jembrana, Jumat tanggal 28 Juni 2024. Kegiatan  bertema “Polri Presisi untuk Negeri Pemilu Damai Menuju Indonesia Emas. ”Salah satu upaya mengawali kesuksesan pilkada di Kabupaten Jembrana yang sedianya digelar pada 27 Nopember 2024. Hadir dalam kegiatan tersebut Sekda Jembrana Drs. I Made Budiasa, M.Si., […]

  • Hari Kesatuan Gerak PKK ke-52 di Jembrana, Tamba Ipat ikuti Lomba Sambung Lagu

    Hari Kesatuan Gerak PKK ke-52 di Jembrana, Tamba Ipat ikuti Lomba Sambung Lagu

    • calendar_month Selasa, 11 Jun 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 236
    • 0Komentar

    Jembrana  suarajembrana.com – Puncak Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-52 di wilayah Kabupaten Jembrana berlangsung meriah. Dengan mengusung tema  “Bergerak Bersama PKK, Mewujudkan Keluarga Sejahtera Menuju Indonesia maju”, acara tersebut diisi dengan berbagai kegiatan menarik, salah satunya adalah lomba sambung lagu yang diikuti oleh para pejabat Pemkab Jembrana dan instansi terkait. Acara yang digelar […]

  • Bupati Kembang Tanam Kakao di Kantor dan Harapkan Jadikan Maskot Daerah

    Bupati Kembang Tanam Kakao di Kantor dan Harapkan Jadikan Maskot Daerah

    • calendar_month Jumat, 8 Agt 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 160
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Bupati I Made Kembang Hartawan ingin Kakao Jembrana tidak hanya tumbuh dan hidup dilahan milik warga tetapi dihati sanubari masyarakat Jembrana. Hal tersebut, Ia sampaikan saat penanaman puluhan kakao jenis MCC 02 bersama jajaran Forkopimda Jembrana di Halaman Kantor Bupati Jembrana, Jumat (8/8). “Hari ini saya bersama jajaran Forkopimda mulai melaksanakan penanaman kakao […]

  • Polres Jembrana Turut Andil dalam Penyerahan 21 Korban Selamat KMP Tunu Pratama Jaya di Posko Terpadu Ketapang

    Polres Jembrana Turut Andil dalam Penyerahan 21 Korban Selamat KMP Tunu Pratama Jaya di Posko Terpadu Ketapang

    • calendar_month Jumat, 4 Jul 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 720
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Sebanyak 21 orang korban selamat dari insiden tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya resmi diserahkan kepada pihak terkait di Posko Terpadu Penanganan KMP Tunu Pratama Jaya, Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Kamis (3/7/2025) sore. Penyerahan dilakukan sekitar pukul 16.34 WIB dan dipimpin oleh Mayor Laut (P) Sigit Setyobudi selaku Pasops Lanal Denpasar. Dalam […]

  • Pameran Kerajinan dan UMKM di HUT Kota Negara Ke 130 Siap di Gelar

    Pameran Kerajinan dan UMKM di HUT Kota Negara Ke 130 Siap di Gelar

    • calendar_month Rabu, 13 Agt 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 173
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Dalam rangka memeriahkan Hut Kota Negara ke 130 Tahun 2025, Pemerintah Kabupaten Jembrana kembali menggelar Pameran Kerajinan dan UMKM di areal Parkir Kantor Pemkab Jembrana. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama 18 hari, mulai 14 hingga 31 Agustus 2025. Terdapat 126 stan yang disediakan oleh panitia. Dari total stan yang tersedia, 78 unit dialokasikan […]

expand_less