Tari Mahaguru, Lahir Dari Filosofi Ulama Islam di Kampung Loloan
- account_circle Ed27
- calendar_month Minggu, 19 Okt 2025
- visibility 548
- comment 0 komentar

suarajembrana.com – Tari Mahaguru yang menceritakan kisah perjuangan seorang ulama yang bernama Tuan Guru Abdus Salam dari Kepulauan Bima, yang bertolak ke Bali dan diterima dengan baik oleh Raja Puri Negara. Beliau mengajarkan masyarakat muslim Loloan ilmu agama dan disiplin ilmu yang lainnya seperti pencak silat dan seni bela diri.
Semasa hidupnya, beliau mengabdikan diri untuk mendidik dan membimbing masyarakat muslim Loloan yang sesuai dengan Syariat Islam. Sebagaimana yang pernah beliau pelajari dari Ulama Nusantara dan Arab saat di Mekkah. Beliau dikenal sebagai orang pertama yang mengajarkan Islam sesuai dengan syariat dan menjadi Mahaguru bagi ulama selanjutnya. Tarian Mahaguru tampil di Festival Loloan Jaman Lame jilid 6 di seputaran Jalan Gunung Agung, Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana Bali, Sabtu (18/09/2025).
Tarian Mahaguru merupakan gerakan silat yang bukan bersifat mematikan dalam beladiri. Akan tetapi mengutamakan gerakan seni beladiri berupa gerakan yang indah namun tetap bertenaga. Tarian Mahaguru lahir dari seorang konseptor Hasbil Ma’ani, S.Pd. (Gus Hasbil). Yang mana koreografer Agung Rahma Putra Penari. Yang sangat mencintai adat, tradisi dan seni budaya Loloan. Karya ini juga sudah mendapat pengakuan karna mendapat juara kategori tari kolaborasi pada ajang ISEF (Indonesia Sharia Economic Festival) pada Tahun 2023.
Hasbil Ma’ani, S.Pd. yang akrab disapa Gus Hasbil merupakan anggota dewan Kabupaten Jembrana, menceritakan, tari Mahaguru adalah kisah perjuangan seorang ulama yang bernama Tuan Guru Abdus Salam dari Kepulauan Bima, yang bertolak ke Bali dan diterima dengan baik oleh Raja Puri Negara. “Beliau mengajarkan masyarakat muslim Loloan ilmu agama dan disiplin ilmu yg lainnya seperti pencak silat dan seni bela diri,” ungkapnya.
Gus Hasbil katakan pula bahwa Tuan Guru Abdus Salam mengabdikan diri untuk mendidik dan membimbing masyarakat muslim Loloan yang sesuai dengan syariat Islam. Sebagaimana yang pernah beliau pelajari dari Ulama Nusantara dan Arab saat di Mekkah.
“Sebagaimana yang pernah beliau pelajari dari Ulama Nusantara dan Arab saat di Mekkah. Beliau dikenal sebagai orang pertama yang mengajarkan Islam sesuai dengan syariat dan menjadi Mahaguru bagi ulama selanjutnya,” jelasnya.
Menurutnya ini khazanah sejarah bagi generasi penerus dan menjadi sebuah kreasi karya sejarah yang dapat dinikmati di era masa kini. Intinya meneruskan sejarah Islam di kampung Muslim Loloan. “Sehingga apapun perkembangan jaman, kita tetap melestarikan sejarah itu sendiri. Ibarat jauh kaki melangkah dari rumah, kita pasti harus pulang kampung. Memakmurkan kampung dengan seni, budaya, kelestarian alam,” ujarnya. ™
- Penulis: Ed27

Comment