Pengakuan Nelayan Penyelamatan Penumpang Korban Tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya
- account_circle Ed27
- calendar_month Kamis, 3 Jul 2025
- visibility 127
- comment 0 komentar

suarajembrana.com – Kolaborasi nelayan dalam proses evaluasi KMP Tunu Pratama Jaya bersama Batalion C Pelopor di pesisir Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana Bali.

Nelayan Pebuahan Santoso (45) yang saat kejadian kisaran pukul 04.30 wita dimana mendengar salah seorang korban minta tolong. Tidak tahu sama sekali bahwa ada kapal tenggelam. Dalam keadaan takut mendengar suara minta tolong berkali-kali do tengah laut. Hingga batal menurunkan jaring. Menemukan 4 yang meninggal, hidup 2 (korban laki-laki) dan meninggal 2 sama laki-laki juga, Kamis (3/7/2025).
“Korban dinaikkan ke sampan hingga salah 1 korban meninggal tidak bisa diselamatkan. Karena kondisi sampan tidak bisa banyak penumpang. Dan balik saat itu untuk mencari korban yang meninggal, akan tetapi tidak menemukan kembali. Saat di darat, meminta bantuan kepada warga dan berusaha ikut menyelamatkan. Dua kali balik ke tengah tidak menemukan, dan terkendala juga bahan bakar,” ungkapnya.
Menurutnya pada saat itu masih pagi dini hari hingga hanya berkoordinasi dengan warga setempat dalam proses evakuasi para korban. Dan tidak tahu bahwa ada tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.
Hal ini juga diungkap Komandan Batalion C Pelopor Kompol I Nyoman Suparta Wiriadarma, SH, dari data yang update sementara hingga siang ini berjumlah korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya berjumlah 25 orang. Dengan rincian 20 selamat terdiri dari 19 laki-laki dan 1 perempuan. Kini masih dalam pemulihan.
“Sementara korban meninggal ada 5 orang terdiri, 2 laki-laki dan 3 perempuan. Dan masih dalam proses di RSU Negara,” kata Suparta.
Kami terdiri dari 37 personil yang melakukan penelisir di Pantai Pembuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara. Sementara 4 personil dilibatkan menaiki boat untuk menelisir di kisaran laut pantai Pembuahan. Bersama para nelayan, tim Basarnas, dan Polair.
“Proses evaluasi dilakukan akan dihentikan sementara hingga pukul 19.00 wita. Itupun tergantung cuaca, ini sesuai aturan di Basarnas, tidak boleh ada pencarian hingga malam hari. Dan akan dilanjutkan esok hari, terkecuali darurat ditemukan kembali dan langsung melakukan evakuasi,” jelasnya. ™
- Penulis: Ed27
Comment