Mutiara di Balik Tembok-Tembok Industri
- account_circle Ed27
- calendar_month Jumat, 8 Mar 2024
- visibility 213
- comment 0 komentar

Jembrana suarajembrana.com – Dalam perjalanan mendirikan Pondok Pesantren Darussalam Dusun Kelapabalian Desa Pengambengan Kecamatan Negara Bali, KH Ustad Sya’rani Yasin mengalami banyak tantangan dan perjuangan yang tidak mudah. Namun, semua itu berhasil diatasi dengan tekad kuat dan semangat yang tinggi, Jumat (08/03).

Salah satu tantangan terbesar adalah terkait dengan kebutuhan finansial untuk mendirikan pondok pesantren. Semua biaya untuk mendirikan pondok pesantren dan membantu pengajaran para santri diambil dari gaji sebagai Kepala Seksi Produksi di perusahaan pengalengan ikan di Desa Pengambengan. Namun, sang Ustad tidak pernah berhenti untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat sekitar untuk berkembangnya pondok pesantren ini.
KH Ustad Sya’rani Yasin menceritakan, pada mulanya, hanya ada tujuh santri awal yang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Darussalam. Dari tujuh santri tersebut, satu di antaranya berasal dari keluarga sendiri. “Dengan semangatnya yang tinggi, membuat program dimana para santri yang sudah lulus dari Ponpes Darussalam harus berkontribusi dengan mengajar para santri yang lebih muda. Dalam waktu yang cukup singkat, jumlah santri yang menuntut ilmu di pondok pesantren tersebut mulai bertambah,” tuturnya.
Ia pun menjelaskan, hal ini menunjang keberlangsungan Pondok Darussalam dengan menjalin hubungan dengan para tokoh masyarakat setempat. “Memperjuangkan keberadaan pondok pesantren ini agar resmi menjadi Lembaga Pendidikan Agama Islam yang terdaftar dan tersertifikasi. Hal ini tentunya menarik perhatian para orang tua dan masyarakat sekitar,” ungkapnya.
KH Ustad Sya’rani Yasin dalam pengembangan Pondok Pesantren Darussalam, tidak hanya memperjuangkan pendirian bangunan-bangunan untuk menunjang aktivitas belajar mengajar saja, melainkan juga memikirkan pemenuhan kebutuhan santri. “Mendirikan sebuah perusahaan tekstil sebagai sarana siswa untuk bekerja dan mendapatkan penghasilan sambil menuntut ilmu di Ponpes Darussalam,” katanya.
Semakin berkembang, Pondok Pesantren Darussalam membutuhkan tenaga pendidik untuk membantu para santri yang jumlahnya semakin bertambah. “Salah satu tenaga pendidik yang mendukung berdirinya Pondok Pesantren Darussalam adalah KH Moh. Imron Kepah, yang memfasilitasi santri-santri Darussalam dalam bertemu dan mengaji dengan para kyai sekitar wilayah Pengambengan dan Negara,” ujarnya.
KH Ustad Sya’rani Yasin memaparkan, setelah hampir 40 tahun berdiri, Pondok Pesantren Darussalam kini telah menjadi lembaga pendidikan Islam yang berkualitas dan diakui oleh masyarakat sekitar. Lulusan dari Pondok Pesantren Darussalam telah tersebar di berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri.
Semangat dan tekad yang kuat dari KH Ustad Sya’rani Yasin dalam mendirikan Pondok Pesantren Darussalam ini patut dijadikan gambaran bagi kita semua tentang betapa pentingnya memberikan pendidikan yang baik dan memperjuangkan keberlangsungan pendidikan Islam di tengah perubahan jaman yang semakin maju dan berkembang ini. ™
- Penulis: Ed27
Comment