Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Daerah » Loloan, Mutiara Religi di Ujung Barat Bali

Loloan, Mutiara Religi di Ujung Barat Bali

  • account_circle Ed27
  • calendar_month Jumat, 27 Jun 2025
  • visibility 261
  • comment 0 komentar

Oleh: Angga Wijaya

banner 336x280

suarajembrana.com – Jembrana, kabupaten yang terletak di ujung barat Pulau Bali, sering kali terlupakan dalam peta pariwisata Bali yang lebih banyak menyoroti Denpasar, Ubud, atau Badung. Padahal, daerah ini menyimpan sejarah panjang dan keunikan budaya yang berbeda dari citra Bali pada umumnya. Salah satu permata tersembunyi itu adalah kawasan Loloan, yang bukan hanya kaya akan nilai sejarah dan budaya, tapi juga memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata religi Islami.

Makam Keramat Buyut Lebai, salah satu ulama silam di Loloan, Jembrana Bali

Sejarah Loloan bermula pada abad ke-17, ketika rombongan pelaut Bugis dari Sulawesi Selatan mendarat dan bermukim di pesisir Jembrana. Mereka diterima dengan tangan terbuka oleh kerajaan setempat, bahkan diangkat menjadi prajurit kerajaan karena keberanian dan loyalitas mereka. Salah satu tokoh penting dari masa itu, Daeng Nachoda, diberi wewenang mendirikan pelabuhan bernama Bandar Pancoran. Kedatangan mereka menjadi awal terbentuknya komunitas Muslim yang menetap dan berkembang di Jembrana.

Wilayah yang mereka dirikan kemudian dikenal sebagai Loloan, yang berasal dari bahasa Bugis dan berarti “sungai yang luas dan panjang”. Saat ini, Loloan terbagi menjadi dua wilayah administratif: Loloan Timur dan Loloan Barat. Jejak budaya Bugis-Melayu masih tampak nyata melalui arsitektur rumah panggung, kebiasaan masyarakat, dan nilai-nilai sosial yang terus hidup hingga kini.

Salah satu ciri khas paling menonjol dari Loloan adalah kehidupan keberagamaan masyarakatnya. Relasi sosial antara komunitas Muslim dan masyarakat Bali lainnya berjalan harmonis dengan konsep “menyama braya”—falsafah kebersamaan khas Bali yang berarti saudara dalam hidup bermasyarakat. Nilai ini telah menjadi pilar dalam menjaga toleransi dan kebersamaan selama berabad-abad.

Dari harmoni tersebut tumbuhlah tradisi-tradisi keagamaan yang unik dan khas, salah satunya adalah wisata religi. Loloan memiliki sejumlah makam para ulama dan wali yang menjadi tempat ziarah, seperti makam Wali Pitu di Loloan Barat, dan makam Syarif Tue serta Buyut Lebai di Loloan Timur. Sejak 1990-an, kawasan ini ramai dikunjungi peziarah dari berbagai daerah, bahkan luar pulau. Selain ziarah, para pengunjung juga bisa menginap di rumah-rumah panggung warga, mencicipi kuliner khas seperti plecing ayam pedas, dan merasakan suasana kampung yang tenang dan spiritual.

Komplek Makam Syarif Tue Loloan (Syarif Abdullah Bin Yahya Al Qadri)

Namun pandemi COVID-19 sempat memukul geliat wisata religi di Loloan. Tak ada peziarah datang, penginapan kosong, dan ekonomi warga pun lesu. Baru sejak awal 2022, aktivitas mulai pulih perlahan. Para wisatawan domestik kembali datang, mengikuti protokol kesehatan, dan menghidupkan kembali denyut kehidupan kampung.

Tak hanya wisata religi, Loloan juga menyimpan satu lagi tradisi istimewa yakni Wida’, syair-syair perpisahan yang dilantunkan saat sepuluh malam terakhir Ramadan. Tradisi ini hanya ditemukan di Loloan. Dalam syair Wida’, para ulama tempo dulu meluapkan kesedihan akan perginya bulan suci. Lantunannya dilakukan tengah malam, dalam lengkingan nada tinggi dan panjang, menggema memecah keheningan kampung.

Menurut sejarawan lokal Eka Sabara, tradisi ini bermula dari abad ke-18. Tuan Guru di Loloan mengekspresikan kesedihan akan berakhirnya Ramadan melalui syair Bugis-Melayu. Kata “Wida’” sendiri berasal dari bahasa Arab yang berarti perpisahan, dan dalam budaya Bugis bermakna “selamat tinggal”. Tradisi ini diyakini sebagai bentuk spiritualitas mendalam, bahkan dipercaya oleh sebagian masyarakat bahwa selama Ramadan para leluhur mendapatkan “remisi” dari alam barzakh untuk pulang ke dunia.

Generasi muda seperti Yusuf Mudatsir melihat tradisi Wida’ tak hanya sebagai ekspresi religius, tapi juga potensi besar untuk dikembangkan sebagai warisan budaya. Yusuf dan rekan-rekannya tengah merancang pembuatan film dokumenter, festival Wida’, hingga program regenerasi pewida’. Ia menyebut Wida’ sebagai warisan suara yang memadukan nada Melayu dan Bali, menciptakan harmoni unik yang bisa dinikmati bahkan oleh mereka yang tidak memahami maknanya.

Kini, meskipun Loloan belum secara resmi ditetapkan sebagai desa wisata oleh pemerintah daerah, embrio pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat sudah terbentuk. Kelompok Sadar Wisata Ambenan Ijogading di Loloan Timur menjadi pelopor. Pemerintah Kabupaten Jembrana sendiri telah mencanangkan pengembangan desa wisata melalui Perda No. 2 Tahun 2018. Harapannya, Loloan bisa segera diikutkan dalam pengembangan ini, terutama karena memiliki daya tarik wisata yang autentik dan berbeda dari kebanyakan desa wisata di Bali yang didominasi budaya Hindu.

Loloan adalah wajah lain Bali. Bali yang terbuka, inklusif, dan penuh toleransi. Jika selama ini wisata Bali identik dengan pura, pantai, dan kesenian Hindu, maka Loloan menunjukkan bahwa Bali juga memiliki sejarah Islam yang tua dan hidup. Dengan dukungan masyarakat dan perhatian pemerintah, Loloan bisa tumbuh sebagai destinasi religi yang tak hanya menyuguhkan ketenangan spiritual, tapi juga cerita tentang keberagaman yang berpadu dalam harmoni. ™

  • Penulis: Ed27

Comment

Rekomendasi Untuk Anda

  • Maarif Institute Kaji Pelatihan Komunikasi Tanpa Kekerasan

    Maarif Institute Kaji Pelatihan Komunikasi Tanpa Kekerasan

    • calendar_month Rabu, 18 Sep 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 381
    • 0Komentar

    Denpasar  suarajembrana.com – Pelatihan komunikasi tanpa kekerasan penguatan inklusi sosial keagamaan aktivis muda lintas agama yang diselenggarakan Ma’arif Institute, sebuah lembaga sosial masyarakat (non government organization). Yang selalu mengkaji kearifan lokal yang bernuansa kebhinekaan. Mengundang elemen agama, kepemudaan, dan tokoh masyarakat serta tokoh pemerintahan. Pelatihan dipusatkan di Hotel Harris Denpasar selama 2 hari. Dari tanggal […]

  • Bupati Tamba Pantau Penyerapan Tenaga Lokal Khususnya Anak Muda di Mitra Prodin

    Bupati Tamba Pantau Penyerapan Tenaga Lokal Khususnya Anak Muda di Mitra Prodin

    • calendar_month Jumat, 5 Jul 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 149
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengunjungi pabrik Mitra Prodin untuk memantau langsung penyerapan tenaga kerja lokal, khususnya anak muda. Dalam kunjungan tersebut, Bupati menyampaikan pentingnya keterlibatan anak-anak muda Jembrana dalam sektor industri di daerahnya. “Setelah kita buka per Juli khusus untuk anak-anak muda ternyata malah maksimalnya belum terpenuhi. Disini kan butuh 600 […]

  • Isi Luang Waktu Bupati dan Wakil Blusukan ke Petani Kakao Jembrana

    Isi Luang Waktu Bupati dan Wakil Blusukan ke Petani Kakao Jembrana

    • calendar_month Minggu, 19 Mei 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 140
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Bupati Jembrana I Nengah Tamba didampingi Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) mengisi hari libur dengan blusukan ke perkebunan kakao milik masyarakat di Banjar Munduk Tumpeng, desa Berangbang, Kecamatan Negara, Sabtu (18/5/2024). Dengan mengendarai sepeda motor, Tamba Ipat menyusuri jalan ke pelosok perkebunan warga untuk melihat langsung tanaman maupun buah […]

  • Kodim 1617/Jembrana Siagakan Personil Jelang Pergantian Ke Tahun 2024

    Kodim 1617/Jembrana Siagakan Personil Jelang Pergantian Ke Tahun 2024

    • calendar_month Minggu, 31 Des 2023
    • account_circle Ed27
    • visibility 180
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Komandan Kodim 1617/Jembrana Letkol Inf Teguh Dwi Raharja S Sos, menginstruksikan personil di seluruh jajarannya untuk melaksanakan siaga di seluruh Koramil masing-masing termasuk di Makodim. Siaga tersebut dilakukan dalam rangka mengantisipasi perkembangan situasi khususnya menjelang perayaan Tahun Baru 2024, Minggu (31/12/2023) Dalam hal dijelaskan pula Pjs pasi Ops Kodim 1617/Jembrana Lettu Czi […]

  • Satukan Tekad Nyame Islam di Bali Dalam Membangun Wujud Ke Kebhinekaan

    Satukan Tekad Nyame Islam di Bali Dalam Membangun Wujud Ke Kebhinekaan

    • calendar_month Sabtu, 16 Des 2023
    • account_circle Ed27
    • visibility 159
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Peran cendikiawan muslim dalam mengawal dan mensosialisasikan kebijakan pemerintah. Satukan tekad ini membawa marwah umat Islam okeh Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI). Tak hanya di Kabupaten Jembrana tapi tekad ini pun di seluruh Bali. Hal utama adalah dapat menginspirasi baik pembangunan di Bali yang benar-benar bisa mengedepankan harapan masyarakat Bali. Salah satu […]

  • Satgas Pangan Polres Jembrana Lakukan Pemantauan Harga Kebutuhan Pokok di PUN Jembrana

    Satgas Pangan Polres Jembrana Lakukan Pemantauan Harga Kebutuhan Pokok di PUN Jembrana

    • calendar_month Sabtu, 1 Mar 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 852
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Tim Satgas Pangan Polres Jembrana melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok di Pasar Umum Jembrana pada Sabtu, 1 Maret 2025. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Si Ketut Arya Pinatih, S.H., M.H., atas perintah Kapolres Jembrana. Dalam pemantauan tersebut, tim mendatangi beberapa pedagang dan distributor untuk mengecek harga serta ketersediaan […]

expand_less