Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Daerah » Dinamika Anak Muda Jangan Takut Jadi Petani Bawang Merah, Petani Itu Adalah Sultan

Dinamika Anak Muda Jangan Takut Jadi Petani Bawang Merah, Petani Itu Adalah Sultan

  • account_circle Ed27
  • calendar_month Selasa, 5 Agt 2025
  • visibility 569
  • comment 0 komentar

suarajembrana.com – Anak muda bangkit dari keterpurukan dalam arungi arah kehidupan. Tak gentar bereksperimen di dunia bisnis, tumbang satu tumbuh seribu akal. Dukungan dan inovasi membuatnya bangkit jadi petani bawang merah. Walau sempat gagal menanam cabai dan bawang merah karena struktur hara tanah dengan ph yang tentu beda. Intinya jatuh bangun dan bangkit berjuang. Modal sebagai anak petani tradisional, kini anak muda bertani dengan tehnik modern.

banner 336x280

Modal awal 200 juta di tanam di tanah seluas 1 hektar, dengan rincian 15.000/kg kali harga bawang merah Rp.40.000 = Rp. 600.000.000. Kemudian di kurangi modal awal 200 juta. Maka kisaran 400 juta dalam genggaman. Tapi semua itu butuh ketekunan, kegigihan, dan semangat. Itu pun nanti ada pengurangan dari pupuk, biaya buruh dan juga pengepakan atau penyortiran.

Perintis Go Tani milenial I Ketut Sudiarta (43) ceritakan, awal merintis usaha tahun 2013 mendirikan sebagai distributor penjualan paket pulsa. Hingga dilanda Covid 19 tahun 2019 maka usaha itu pun gulung tikar. Hingga timbul polemik bisnis apa yang bagus dikerjakan untuk masa depan sebagai anak muda. Timbullah ide bentuk usaha yang tak lekang oleh jaman.

“Maka lahirlah bisnis pertanian karena saya lahir dari anak seorang petani. Belajar dari nol tanpa mengenal apa itu petani, dari mana harus mulai. Walau darah anak petani yang masih bersifat tradisional. Dimana ilmunya masih dasar dan mentok hanya itu-itu saja. Timbul kreatif ide manjadi petani yang lebih modern. Hingga mencoba menanam cabai, selama 1 tahun. Astungkara berhasil mempelajari cara menanam cabai. Walau jujur belum menikmati hasil yang signifikan,” ungkapnya, Senin (4/8/2025).

Sudiarta juga katakan, cambuknya menanam cabai gagal hasil, itu tak menyurutkan semangat untuk terus mencoba. Karena terlalu lama saat itu menggeluti tanaman cabai. Dengan masa panen selama 1 tahun. Hingga bangkit, melihat teman dari Sumatera yang sukses menanam bawang merah. Maka mencoba menanam bawang merah, yang akhirnya juga mengalami kerugian. Tapi upaya ini terus dilakukan dan mempelajari segi mana yang perlu dievaluasi.

“Hingga tercetus ide menamakan Go Tani (Generasi Muda Sukses) yang intinya mengajak anak muda untuk mau terjun sebagai petani. Dimana peluang sebagai petani itu sangatlah bagus. Jika dikaji petani dengan sistem tradisional tentu kurang menarik. Maka kita kemas dengan lebih ke sistem modern. Hingga tekun menanam bawang merah itu tahun 2024. Walau termasuk baru, awalnya impian kini menjadi sebuah kenyataan hidup,” jelasnya yang merupakan anak asli Jembrana.

Menurutnya, panen bawang itu di daerah Awen, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara. Itu awak tahun 2025. Walau gagal pula panen, karena tanam bawang tidak boleh berdampingan tanaman padi. Musuh bawang merah itu adalah padi, yang mana obat-obatan padi itu sangat berpengaruh tumbuh kembangnya bawang merah. Modal saat itu habis, modal pinjaman bank juga di black list.

“Akhirnya beberapa teman digandeng sebagai investor. Hingga hasil riset untuk tanah di Jembrana, struktur tanahnya itu berpasir. Jika tanah itu keras berbentuk tanah liat, seperti tegalbadeng, Awen merupakan tanah padat dan kusam. Sehingga itulah sebenarnya kegagalan hasil tanam bawang,” papar Sugiarta.

Hingga ia menemukan struktur tanah bagus yang bercampur pasir di daerah Tegal Cangkring. Panen sekarang di luas sawah 1 hektar. Dan direncakan bulan depan akan memperluas masa tanam hingga 4 hektar. Dimana masa panen bawang merah itu 2 bulan sekali. Untuk varian bibit bawang di musim kemarau jenis Tajuk. Jika di musim hujan jenis Bima dari Brebes. Bisa juga biru batu atau batu Malang. Sama juga bibit dari Nganjuk, jenis bauci. Jenis ini merupakan tahan air saat musim penghujan.

“Untuk awal saat itu modal awal untuk lahan 1 hektar itu kisaran 200 juta. Untuk kebutuhan bibit 1,2 ton. Tapi dimasa tanam ke dua itu tidak ada lagi modal pengolahan lagi. Seperti pembuatan bedengan, dan alat pengairan. Maka paling butuh dana berkelanjutan sekitar 150 juta,” paparnya.

Sudiarta pun sampaikan, terkait harga, untuk harga naik turun di harga bawang merah signifikan adalah faktor cuaca. Katakata Brebes, Nganjuk dan Probolinggo itu pusatnya bawang. Tahun lalu itu mengalami kegagalan panen, sehingga stik nasional berkurang. Bahkan memasok ke luar pun sulit apalagi memenuhi kebutuhan daerah sendiri. Itulah menimbulkan lonjakan kenaikan harga bawang. HPP (Harga Pokok Penjualan) bibit bawang kisaran Rp.15.000 untuk petani.

Hasil panen bawang merah ini target pasar adalah Jembrana. Tidak melalui tengkulak tapi memasarkan sendiri, peking sendiri secara ritel. Maka dengan rincian luas 15.000/kg kali harga bawang merah Rp.40.000 = Rp. 600.000.000. Kemudian di kurangi modal awal 200 juta. Maka kisaran 400 juta dalam genggaman tangan anak muda. Untuk kebutuhan bawang merah di Jembrana perhari kisaran 10 ton.

“Bisnis bawang itu dalam jangka waktu 2 bulan sudah bisa di panen. Beda dengan coklat yang masa panen berjangka panjang. Sehingga peredaran uang lebih cepat di bawang. Petani bawang itu salah petani Sultan. Perawatan hanya fungisida, sehingga lebih cenderung ke pupuk anorganik,” ujarnya.

Sudiarta memberikan kiat jitu anak muda petani bawang adalah jangan lihat petani bawang sebagai petani, tapi lihatlah ini industri dan hasil industri. Bergelut sendiri, berjuang sendiri, berinovasi dan kerja profesional itu sebenarnya yang dilakukan anak muda sekarang. Petani itu kerja profesional, inovasi dan kreatif. Apapun jika dilakukan dengan tekun itu pasti bisa berhasil.

 

 

  • Penulis: Ed27

Comment

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pawai Obor dan Bersholawat, Warga Pesisir Sambut Tahun Baru Hijriyah

    Pawai Obor dan Bersholawat, Warga Pesisir Sambut Tahun Baru Hijriyah

    • calendar_month Minggu, 7 Jul 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 228
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Kebahagian menyambut pergantian tahun baru Islam yang biasa disebut 1 Muharram atau di kenal dengan 1 Suro. Puluhan anak-anak, dewasa dan juga orang tua di Desa Pengambengan, Kecamatan Negara Kabupaten Jembrana melakukan tradisi keliling kampung membawa obor dan melantunkan sholawatan, Sabtu (6/7/2024). Ketua penyelenggara Imam Mas Wahyudi katakan, Tahun Baru Hijriah 1446 […]

  • Hari Buruh di Jembrana Diperingati Dengan Kegiatan Sosial

    Hari Buruh di Jembrana Diperingati Dengan Kegiatan Sosial

    • calendar_month Kamis, 1 Mei 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 176
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Peringatan Hari Buruh (May Day) di Kabupaten Jembrana digelar ditengah pabrik PT. Indo Hamafish dengan berbagai kegiatan sosial, Kamis (1/5). Kegiatan yang bertemakan “Merajut Kebersamaan Untuk Peningkatan Kesejahteraan Pekerja Dan Produktivitas Naional” dengan tagline “May Day is Colaboration”, mengubah paradigma peringatan hari buruh yang umumnya diisi dengan aksi demo turun ke jalan oleh […]

  • Kembang Ipat Serahkan 40 Alat Bantu Kepada Warga Penyandang Disabilitas

    Kembang Ipat Serahkan 40 Alat Bantu Kepada Warga Penyandang Disabilitas

    • calendar_month Selasa, 17 Jun 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 292
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan Wakil Bupati Patriana Krisna menyerahkan alat bantu disabilitas kepada 40 warga Jembrana penyandang disabilitas di Rumah Jabatan Bupati Jembrana, pada Selasa 17/6/2025. Bantuan ini bersumber pada Program kegiatan rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia terlantar, serta gelandangan pengemis diluar panti sosial di […]

  • Personil Polwan, Bhayangkari, dan Masyarakat Umum Ikuti Sosialiasi Bertajuk Rise And Speak

    Personil Polwan, Bhayangkari, dan Masyarakat Umum Ikuti Sosialiasi Bertajuk Rise And Speak

    • calendar_month Kamis, 26 Jun 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 103
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Sebanyak 35 peserta yang terdiri dari personel Polwan, Bhayangkari, hingga masyarakat umum mengikuti kegiatan sosialisasi bertajuk Rise and Speak yang digelar di Aula Polres Jembrana, Rabu (25/6/2025). Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan pengarahan langsung dari Pakor Polwan Polda Bali, AKBP Sindar Sinaga, S.P., yang juga menjabat sebagai Kabag Analis Dit Intelkam Polda Bali. […]

  • Bupati Tamba Buka Puasa Bersama Warga Cupel dan Pengambengan

    Bupati Tamba Buka Puasa Bersama Warga Cupel dan Pengambengan

    • calendar_month Selasa, 26 Mar 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 181
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Serangkaian bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah, Bupati Jembrana I Nengah Tamba disela-sela kesibukannya menyempatkan diri menyapa dan berbuka puasa bersama masyarakat desa Cupel dan desa Pengambengan, kecamatan Negara. Dikesempatan tersebut, Bupati Tamba juga menyerahkan secara simbolis bantuan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) kepada masyarakat penerima manfaat yang dibagikan di Kantor Desa Cupel dan […]

  • Penipuan Online di Polres Jembrana Terungkap

    Penipuan Online di Polres Jembrana Terungkap

    • calendar_month Minggu, 1 Okt 2023
    • account_circle Ed27
    • visibility 215
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Jajaran Satreskrim Polres Jembrana dengan sigap berhasil mengungkap dan membongkar kasus penipuan online yang melibatkan seorang tersangka bernama Jadi Cahyono. Tersangka memiliki modus penjualan genteng palsu melalui media sosial. Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP. Androyuan Elim, secara resmi mengumumkan penangkapan tersangka dalam konferensi pers pada hari Minggu, 01 Oktober 2023. “Dalam menjalankan […]

expand_less