Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Daerah » Dinamika Anak Muda Jangan Takut Jadi Petani Bawang Merah, Petani Itu Adalah Sultan

Dinamika Anak Muda Jangan Takut Jadi Petani Bawang Merah, Petani Itu Adalah Sultan

  • account_circle Ed27
  • calendar_month Selasa, 5 Agt 2025
  • visibility 983
  • comment 0 komentar

suarajembrana.com – Anak muda bangkit dari keterpurukan dalam arungi arah kehidupan. Tak gentar bereksperimen di dunia bisnis, tumbang satu tumbuh seribu akal. Dukungan dan inovasi membuatnya bangkit jadi petani bawang merah. Walau sempat gagal menanam cabai dan bawang merah karena struktur hara tanah dengan ph yang tentu beda. Intinya jatuh bangun dan bangkit berjuang. Modal sebagai anak petani tradisional, kini anak muda bertani dengan tehnik modern.

Modal awal 200 juta di tanam di tanah seluas 1 hektar, dengan rincian 15.000/kg kali harga bawang merah Rp.40.000 = Rp. 600.000.000. Kemudian di kurangi modal awal 200 juta. Maka kisaran 400 juta dalam genggaman. Tapi semua itu butuh ketekunan, kegigihan, dan semangat. Itu pun nanti ada pengurangan dari pupuk, biaya buruh dan juga pengepakan atau penyortiran.

banner 336x280

Perintis Go Tani milenial I Ketut Sudiarta (43) ceritakan, awal merintis usaha tahun 2013 mendirikan sebagai distributor penjualan paket pulsa. Hingga dilanda Covid 19 tahun 2019 maka usaha itu pun gulung tikar. Hingga timbul polemik bisnis apa yang bagus dikerjakan untuk masa depan sebagai anak muda. Timbullah ide bentuk usaha yang tak lekang oleh jaman.

“Maka lahirlah bisnis pertanian karena saya lahir dari anak seorang petani. Belajar dari nol tanpa mengenal apa itu petani, dari mana harus mulai. Walau darah anak petani yang masih bersifat tradisional. Dimana ilmunya masih dasar dan mentok hanya itu-itu saja. Timbul kreatif ide manjadi petani yang lebih modern. Hingga mencoba menanam cabai, selama 1 tahun. Astungkara berhasil mempelajari cara menanam cabai. Walau jujur belum menikmati hasil yang signifikan,” ungkapnya, Senin (4/8/2025).

Sudiarta juga katakan, cambuknya menanam cabai gagal hasil, itu tak menyurutkan semangat untuk terus mencoba. Karena terlalu lama saat itu menggeluti tanaman cabai. Dengan masa panen selama 1 tahun. Hingga bangkit, melihat teman dari Sumatera yang sukses menanam bawang merah. Maka mencoba menanam bawang merah, yang akhirnya juga mengalami kerugian. Tapi upaya ini terus dilakukan dan mempelajari segi mana yang perlu dievaluasi.

“Hingga tercetus ide menamakan Go Tani (Generasi Muda Sukses) yang intinya mengajak anak muda untuk mau terjun sebagai petani. Dimana peluang sebagai petani itu sangatlah bagus. Jika dikaji petani dengan sistem tradisional tentu kurang menarik. Maka kita kemas dengan lebih ke sistem modern. Hingga tekun menanam bawang merah itu tahun 2024. Walau termasuk baru, awalnya impian kini menjadi sebuah kenyataan hidup,” jelasnya yang merupakan anak asli Jembrana.

Menurutnya, panen bawang itu di daerah Awen, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara. Itu awak tahun 2025. Walau gagal pula panen, karena tanam bawang tidak boleh berdampingan tanaman padi. Musuh bawang merah itu adalah padi, yang mana obat-obatan padi itu sangat berpengaruh tumbuh kembangnya bawang merah. Modal saat itu habis, modal pinjaman bank juga di black list.

“Akhirnya beberapa teman digandeng sebagai investor. Hingga hasil riset untuk tanah di Jembrana, struktur tanahnya itu berpasir. Jika tanah itu keras berbentuk tanah liat, seperti tegalbadeng, Awen merupakan tanah padat dan kusam. Sehingga itulah sebenarnya kegagalan hasil tanam bawang,” papar Sugiarta.

Hingga ia menemukan struktur tanah bagus yang bercampur pasir di daerah Tegal Cangkring. Panen sekarang di luas sawah 1 hektar. Dan direncakan bulan depan akan memperluas masa tanam hingga 4 hektar. Dimana masa panen bawang merah itu 2 bulan sekali. Untuk varian bibit bawang di musim kemarau jenis Tajuk. Jika di musim hujan jenis Bima dari Brebes. Bisa juga biru batu atau batu Malang. Sama juga bibit dari Nganjuk, jenis bauci. Jenis ini merupakan tahan air saat musim penghujan.

“Untuk awal saat itu modal awal untuk lahan 1 hektar itu kisaran 200 juta. Untuk kebutuhan bibit 1,2 ton. Tapi dimasa tanam ke dua itu tidak ada lagi modal pengolahan lagi. Seperti pembuatan bedengan, dan alat pengairan. Maka paling butuh dana berkelanjutan sekitar 150 juta,” paparnya.

Sudiarta pun sampaikan, terkait harga, untuk harga naik turun di harga bawang merah signifikan adalah faktor cuaca. Katakata Brebes, Nganjuk dan Probolinggo itu pusatnya bawang. Tahun lalu itu mengalami kegagalan panen, sehingga stik nasional berkurang. Bahkan memasok ke luar pun sulit apalagi memenuhi kebutuhan daerah sendiri. Itulah menimbulkan lonjakan kenaikan harga bawang. HPP (Harga Pokok Penjualan) bibit bawang kisaran Rp.15.000 untuk petani.

Hasil panen bawang merah ini target pasar adalah Jembrana. Tidak melalui tengkulak tapi memasarkan sendiri, peking sendiri secara ritel. Maka dengan rincian luas 15.000/kg kali harga bawang merah Rp.40.000 = Rp. 600.000.000. Kemudian di kurangi modal awal 200 juta. Maka kisaran 400 juta dalam genggaman tangan anak muda. Untuk kebutuhan bawang merah di Jembrana perhari kisaran 10 ton.

“Bisnis bawang itu dalam jangka waktu 2 bulan sudah bisa di panen. Beda dengan coklat yang masa panen berjangka panjang. Sehingga peredaran uang lebih cepat di bawang. Petani bawang itu salah petani Sultan. Perawatan hanya fungisida, sehingga lebih cenderung ke pupuk anorganik,” ujarnya.

Sudiarta memberikan kiat jitu anak muda petani bawang adalah jangan lihat petani bawang sebagai petani, tapi lihatlah ini industri dan hasil industri. Bergelut sendiri, berjuang sendiri, berinovasi dan kerja profesional itu sebenarnya yang dilakukan anak muda sekarang. Petani itu kerja profesional, inovasi dan kreatif. Apapun jika dilakukan dengan tekun itu pasti bisa berhasil.

 

 

  • Penulis: Ed27

Comment

Rekomendasi Untuk Anda

  • Bupati Kembang Hartawan Lepas 374 Kontingen Atlet Porjar Jembrana

    Bupati Kembang Hartawan Lepas 374 Kontingen Atlet Porjar Jembrana

    • calendar_month Jumat, 30 Mei 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 332
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Sebanyak 374 orang yang tergabung dalam kontingen Kabupaten Jembrana resmi dilepas untuk mengikuti ajang Pekan Olahraga Pelajar (PORJAR) Provinsi Bali Tahun 2025. Acara pelepasan digelar di GOR Krisna Jvara dan dipimpin langsung oleh Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, Jumat (30/5). Pelepasan kontingen ditandai dengan penyerahan bendera kontingen dari Bupati kepada ketua kontingen. […]

  • Pemerintah Gerak Cepat, Bupati Kembang Tinjau Lokasi Terdampak Bencana Alam di Jembrana

    Pemerintah Gerak Cepat, Bupati Kembang Tinjau Lokasi Terdampak Bencana Alam di Jembrana

    • calendar_month Minggu, 1 Jun 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 397
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan mengecek langsung beberapa titik terdampak bencana di wilayah Jembrana pada Minggu (1/6). Hujan deras pada hari sebelumnya mengakibatkan beberapa wilayah terendam banjir, serta senderan jebol. Bahkan jembatan penghubung Banjar Yehbuah menuju Pangkung Kwa dan Banjar Tembles putus karena tingginya volume air. Kembang saat meninjau didampingi Kepala Dinas […]

  • Bupati Kembang Dukung Mini Soccer Jadi Ajang Tahunan

    Bupati Kembang Dukung Mini Soccer Jadi Ajang Tahunan

    • calendar_month Senin, 5 Mei 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 236
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Bupati Jembrana, I Made Kembang, mengungkapkan rasa bangga atas prestasi yang diraih anak-anak muda dari Desa Manistutu yang mulai menunjukkan kiprah mereka, bahkan hingga menorehkan prestasi di luar daerah dicabang olahraga mini soccer. Karena itu Ia mendorong event event yang mendukung potensi anak anak muda sejak dini bisa rutin digelar. Hal ini disampaikannya […]

  • Kemeriahan, SMP Negeri 3 Negara Genap Berusia 46 Tahun

    Kemeriahan, SMP Negeri 3 Negara Genap Berusia 46 Tahun

    • calendar_month Jumat, 11 Apr 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 248
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Puncak perayaan HUT Ke-46 SMP Negeri 3 Negara dilaksanakan meriah dengan dihadiri langsung oleh Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Jumat (11/4/2025). Peringatan HUT SMP Negeri 3 Negara ke-46 tersebut ditandai dengan pelepasan balon oleh Bupati I Made Kembang Hartawan dan kepala SMP Negeri 3 Negara yang dilanjutkan dengan pemotongan Tumpeng. Selain itu, […]

  • Tim Penggerak PKK Jembrana Ajak Sebarluaskan Komitme

    Tim Penggerak PKK Jembrana Ajak Sebarluaskan Komitme

    • calendar_month Senin, 16 Okt 2023
    • account_circle Ed27
    • visibility 257
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Para ketua Tim Penggerak (TP) PKK di kabupaten Jembrana mulai dari tingkat Desa/Kelurahan hingga kabupaten mengikuti kegiatan Sosialisasi Perlindungan Perempuan dan Anak yang dilaksanakan di Kebun Raya Jagatnatha, Minggu (15/10). Kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Jembrana secara outdoor ini diisi langsung Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) […]

  • Makodim 1617/ Jembrana Memaknai Persembahyangan Hari Raya Siwaratri

    Makodim 1617/ Jembrana Memaknai Persembahyangan Hari Raya Siwaratri

    • calendar_month Rabu, 10 Jan 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 344
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com -Sebagai wujud rasa syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa personil Makodim 1617/Jembrana menggelar persembahyangan bersama Bhakti Siwaratri bertempat di Pura Makodim 1617/Jembrana Jalan Ngurah Rai No.135,Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Selasa (09/01/2024). Danramil 03/Melaya Kapten Inf I Ketut Widiana menjelaskan, Siwaratri merupakan Hari Suci Hindu yang di rayakan setiap satu tahun […]

expand_less