Yayasan Dharma Laksana Lestarikan Tarian Jegog Tempo Dulu
- account_circle Ed27
- calendar_month 3 jam yang lalu
- visibility 33
- comment 0 komentar

suarajembrana.com – Upaya pelestarian kesenian lokal Jembrana kembali ditunjukkan oleh yayasan blabla dengan menampilkan pementasan Pementasan Tari Jegog Tempo Dulu resmi dibuka di Wantilan Pura Dalem Baluk, Minggu (23/11).
Bupati yang hadir langsung pada kesempatan itu, mengapresiasi luar biasa akan pementasan kesenian tersebut. Apalagi kesenian jegog hanya ada satu-satunya di Bali.
“Saya mengapresiasi pementasan kesenian jegog ini. Penampilan para seniman juga luar biasa. Semoga dengan langkah semakin semakin memperkuat dalam upaya pelestarian jegog dan juga sebagai ajang promosi wisata di Kabupaten Jembrana,” ungkapnya.
Bupati Kembang juga menegaskan bahwa pelestarian seni budaya tidak bisa berjalan tanpa sinergi semua pihak. “Ini bukan sekadar hiburan dan pertunjukan, tetapi upaya kita melestarikan adat, tradisi, dan budaya. Ini adalah kerja bersama pemerintah, sekaa seni, dan para pecinta seni,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Sanggar Tari Bali Satya Laksana, I Putu Dartawan, menjelaskan bahwa pementasan ini merupakan “sebuah perjalanan waktu” untuk menghidupkan kembali roh dan semangat jegog, salah satu warisan budaya Bali Barat yang sarat nilai. Ia menyebut, jegog tempo dulu memiliki filosofi mendalam yang mengekspresikan kesederhanaan, kerukunan, serta keterampilan para seniman masa lalu dalam menarikan gerakan yang energik, spontan, dan penuh makna.
“Tujuan utama pementasan ini adalah pelestarian menjaga keahlian bentuk-bentuk tari dan tabuh jegog yang kini mulai jarang dipentaskan,” ujar Dartawan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi edukasi bagi generasi muda agar memahami sejarah seni jegog serta menjadi bentuk penghormatan kepada para sesepuh dan maestro yang telah mendedikasikan hidupnya untuk kesenian ini.
Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Balai Pelestarian Budaya Wilayah 15 atas dukungan moral dan fasilitasi yang diberikan. Ia berharap pementasan ini dapat memberi kesan mendalam serta membangkitkan kembali kecintaan masyarakat terhadap seni tradisi. “Mari kita nikmati setiap instrumen bambu yang memukau dan setiap gerakan tari yang penuh daya magis,” ajaknya. ™
- Penulis: Ed27

Comment