Kemeriahan Festival Budaya Masjid Pantai Bali 2025 di Pantai Desa Cupel
- account_circle Ed27
- calendar_month 10 jam yang lalu
- visibility 167
- comment 0 komentar

suarajembrana.com – Masjid adalah cahaya peradaban yang tak pernah padam. Dari pantai Bali yang indah, Festival Masjid Pantai Bali 2025 hadir bukan sekadar perayaan, melainkan ruang untuk meneguhkan iman, merajut persaudaraan dan toleransi, serta melestarikan budaya yang luhur. Di bawah kerlip Bintang dan diiringi debur ombak, kita belajar bahwa harmoni hidup tercipta ketika agama dan budaya berjalan beriringan, memberi makna bagi umat dan bangsa.

Resmi dibuka Festival Budaya Masjid Pantai Bali 2025 oleh Sekdes Desa Cupel Idham Holid, malam Kamis 21 Agustus 2025. Meriah, diiringi pawai obor oleh anak-anak diikuti para remaja putra putri. Menghiasi malam semakin semarak di Masjid Raudhatul Jannah Banjar Rening, Desa Cupel.
Festival Budaya Masjid Pantai Bali 2025 kini masuk tahun ketiga di event tahunan. Ragam kegiatan di mulai tanggal 21 hingga 24 Agustus 2025. Terdiri dari Pawai Obor Bersholawat dan lomba Gedebekan. Pada hari Jum’at diadakan pembukaan Bazar UMKM Festival Masjid Pantai Bali, Pawai Nelayan Tempo dulu, dan malamnya pengajian Akbar. Sabtu diadakan Lomba Mancing, Lomba Adzan dan Tahfidz Juz 30, serta Lomba Omplok Layar. Di akhir hari Minggu ada jalan santai, cek kesehatan gratis, lomba balap jukung, dan terakhir workshop, drone camp, dan pemutaran film.
Ketua YMPN (Yayasan Masjid Pantai Nusantara) Firmansyah Dimmy, SE katakan dalam sambutannya, diadakannya Festival Pantai Bali ke 3 tahun ini merupakan ikonik bahwa pesisir pantai masjid di Desa Cupel ini menjadi sebuah eksploitasi budaya, seni serta ragam pariwisata yang ada di Kabupaten Jembrana.
“Ini merupakan bentuk transformasi masjid menuju pusat keagamaan sekaligus destinasi wisata religi dan sosial-ekonomi yang berkelanjutan. Awal dibukanya tahun 2023 tentu memicu ini kembali di gelar dengan ragam panorama pantai Desa Cupel yang sangat menawan. Salah satu yang paling tepat dan menjadi projek adalah kawasan masjid ini. Dimana rajutan ragam toleransi bernama “Menyame Baraya” sudah tertanam di masyarakat Bali pada khususnya,” jelasnya saat didampingi drg.Tiwi Ambarwati, Sp. OF (K) OFK, MM.
Firmansyah tegaskan, hadirnya ikonik masjid ini justru membangkitkan pula perekonomian sekitar masyarakat sekitar. Bahkan ini merupakan wujud bangkitnya UMKM. Kemudian corak ragam budaya, kesenian serta pendidikan moral agama.
“Masjid adalah cahaya peradaban yang tak pernah padam. Dari pantai Bali yang indah, Festival Masjid Pantai Bali 2025 hadir bukan sekadar perayaan, melainkan ruang untuk meneguhkan iman, merajut persaudaraan dan toleransi, serta melestarikan budaya yang luhur. Di bawah kerlip Bintang dan diiringi debur ombak, kita belajar bahwa harmoni hidup tercipta ketika agama dan budaya berjalan beriringan, memberi makna bagi umat dan bangsa,” tuturnya.
Sementara Sekdes Desa Cupel yang mewakili Kepala Desa, Idham Kholid juga sampaikan, adanya Festival Masjid ini terutama para panitia penyelenggara dengan semangat dan pantang menyerah terus berupa agar terselenggaranya Festival ini dengan cukup baik dan terorganisir. Dimana diketahui potensi di desa kita, dimana di Banjar Rening ini sangatlah strategis sekali sebagai obyek wisata.
Kemudian di Banjar Kembang itu juga merupakan kawasan industri. Dan Banjar Munduk Asem serta Banjar Rening ini adalah merupakan sektor wilayah pariwisata. Semoga acara ini dari awal hingga akhir nanti berjalan dengan lancar. Pemerintah Desa Cupel sangat mendukung sepenuhnya. Dan tentunya bisa membangkitkan kearifan lokal disini dan ekonomi masyarakat bisa tambah berkembang harmonis. ™
- Penulis: Ed27
Comment