Inspirasi Resik-Resik Masjid Jawa Bali Menanamkan Jiwa Istiqomah
- account_circle Ed27
- calendar_month Minggu, 13 Apr 2025
- visibility 288
- comment 0 komentar

suarajembrana.com – Sangat menginspirasi Resik-Resik Masjid Jawa Bali yang dilakukan di Banjar Rening, Desa Cupel, Kecamatan Jembrana Bali. Sebanyak 250 peserta yang mengikuti terbagi dengan mengusung tema Resik-Resik Masjid. Salah satunya Masjid Raudhatul Jannah di Banjar Rening. Mereka berjibaku selain membersihkan Masjid, musholla pelataran serta halaman sekitar tempat ibadah. Hadir murni untuk kesejahteraan dan jiwa sosial.

Tanpa unsur politik dan kepentingan pribadi. Untuk akomodasi murni kesadaran dari para peserta. Selama 3 hari kedepan mulai menginap di rumah warga, hotel, bahkan ada yang mendirikan tenda di sekitaran Masjid dengan panorama keindahan pantai.
Wakil Ketua Resik-Resik Jawa Tengah Kota Kendal, Nasiyo Wiratno katakan, kami beserta rombongan Resik Jawa Tengah dan DIY baru pertama ke pulau Bali. Tujuan utama adalah, bersih Masjidnya, sehingga khusyuk sholatnya. Sehingga timbul kemuliaan, kesejahteraan, dan rasa bahagia dari jama’ah yang hadir.
“Dengan tempat ibadah yang kami bersihkan, tentu akan dapat menjadi daya tarik tersendiri. Sehingga timbul kesadaran diri untuk senantiasa tawakal selalu pada Allah SWT, tentunya akan bertambah Jamaah yang datang. Sementara alat-alat kebersihan yang di bawa langsung merupakan murni dari kami. Dari alat kecil hingga alat pembersih karpet. Hal kami lakukan bersihkan hingga sajadah, mukena, sarung, dan sarana lainnya. Semua total bersih dan tertata rapi,” ujar Nasiyo Wiratno yang merupakan pensiunan guru.
Wiratno juga jelaskan, para peserta yang ikut sebagian menempati rumah warga, di tenda, bahkan ada pula yang menempati hotel terdekat di Kota Negara. Dari Hari Minggu 13 April hingga sampai 15 April 2025. Berbagai kegiatan yang diadakan dari Fun Game, naik perahu, parade ompok layar, memancing, dan sharing dengan Kyai Jazir. Di hari Senin 14 April ada pula Tabligh Akbar, serta bersih-bersih Masjid dan Musholla di seputaran Jembrana.
“Ada alat nanti yang akan diserahkan kepada Masjid dan Musholla. Dan intinya adalah management sarana ibadah betul-betul bisa tertata dengan apik serta transparan. Untuk membersihkan Masjid memakan anggaran kurang lebih Rp.900.000, (Sembilan Ratus Ribu Rupiah)” jelasnya
Ia juga paparkan, satu lagi peserta yang ikut merupakan cara mandiri. Artinya urunan dari 600 ribu hingga Rp.1 juta. Peserta disiapkan dapur umum yang tersedia, sehingga tidak merepotkan warga sekitar. Ada rasa simpati semenjak tour Jawa Bali ini. Salah satunya karakteristik tempat yang kami singgahi. Ada yang kurang bersih, maka kami bersihkan. Tiap Masjid yang dibersihkan ada sekitar 40 orang. Dengan cara demikian maka cepat rapi dan bersih.
Sementara Ketua Masjid Raudhatul Jannah atau Masjid Pantai Bali, Arsudin Jubir sampaikan, sangat bangga bisa sampai ke Bali. Benar-benar sangat cekatan dan terkoordinir dengan baik. Kegiatan ini benar-benar contoh yang patut di tiru. Kegiatan murni tanpa unsur politik dan lebih mengedepankan kemaslahatan umat, terutama di Kabupaten Jembrana.
“Ke depan tentu ini bisa dijadikan plan project, walau dimulai dengan hal kecil hanya di sekitar lingkungan kami. Dari Masjid ke Masjid, sehingga tata cara pengolahan sarana ibadah benar-benar terkelola baik,” katanya.
Menurutnya, masyarakat cukup antusias dengan mengedepankan rasa saling hormat menghormati. Apalagi ini ratusan para peserta Resik-Resik Masjid. Bahkan tak hanya itu ada para peserta yang juga nyaman tinggal bersama warga sekitar.
“Untuk luas Masjid Raudhatul Jannah ini hampir mencapai 1 hektar. Tentu dikerjakan secara berjamaah, hasilnya cepat, rapi, bersih, nyaman dan harapan tentu jamaah bertambah. Peserta selain sudah langsung membawa dapur lengkap,” tuturnya.
Arsudin Jubir katakan, kami juga akan menyajikan kuliner khas sajian ikan laut. Menanam kebersamaan dengan jiwa-jiwa istiqomah. Stan warga juga laris manis berjualan, dari es kelapa muda, stan keripik dan juga menjual sovenir di sekitaran Masjid. Tentu ada keuntungan secara garis ekonomi masyarakat. ™
- Penulis: Ed27
Comment