Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Pondok Pesantren Membangun Nilai Agama dan Toleransi

Pondok Pesantren Membangun Nilai Agama dan Toleransi

  • account_circle Ed27
  • calendar_month Minggu, 13 Agt 2023
  • visibility 422
  • comment 0 komentar

Jembrana suarajembrana.com – Secara umum pesantren atau pondok bisa didefinisikan sebagai lembaga pendidikan agama Islam dengan sistem asrama atau pondok, di mana kyai sebagai figur sentralnya, masjid sebagai pusat kegiatan yang menjiwainya, dan pengajaran agama Islam di bawah bimbingan kyai yang diikuti santri sebagai kegiatan utamanya. Pondok Pesantren merupakan tolak ukur dalam menggodok santri dan santriwati mempunyai akhlak mulia berlandaskan nilai-nilai agama Islam itu sendiri.

Pendiri Pondok Pesantren Syamsul Ma’arif Dr. I Wayan Sritama Toleransi murni dan penegasan dalam konteks NKRI Nahdlatul Ulama Indonesia. Bukan sekedar klise atau kamuflase akan tetapi ini nilai-nilai lgie anak bangsa dalam mengembangkan dalam dunia pendidikan. Didirikan 2020 hingga kini tetap mengajarkan baik itu santri yang menetap di pondok bahkan yang hanya sekedar nyantri kalong (belajar tidak menetap di pondok).

banner 336x280

“Konsep pembelajaran yang benar dan tanpa membuat konsep kooperatif. Pembelajaran dengan tema mengenal alam dan menjaga kelestarian itu lebih penting. Jangan sampai terprovokasi akan pembelajaran yang justru merusak moral dan etika anak bangsa. Bangsa yang besar merupakan bangsa yang sangat menghargai jasa pendiriannya yang luhur,” tuturnya.

Wayan juga ungkapkan secara garis besar santri diberikan wejangan dengan ilmu Fiqih, ilmu sosial menanam rasa kebersamaan dan menolong secara gotong-royong. Santri juga mendapatkan utama pendidikan agama berasaskan nilai murni Aswaja. NU secara global menerapkan pola yang sangat komplek sehingga mudah dikembangkan dan sangat bermanfaat bagi para santri dan ustadz keseluruhan.

Sekian dunia pendidikan formal dan non formal juga para santri bisa berinovasi hingga bisa membuktikan ketika kelak lulus di pondok. Dunia pertanian kebun dan karya kerajinan juga menunjang dalam bisnis yang harus terus ditekuni. Apapun yang kita tanam tentu kelak itulah buah yang kta akan petik. Ketulusan, keikhlasan, jiwa sosial dan etika moral adalah modal dalam lubuk hati para santri. Optimis dan niat akan pasti terwujud.

  • Penulis: Ed27

Comment

Rekomendasi Untuk Anda

  • Bupati Jembrana Tolak Joged Bumbung Erotis Yang Menyimpang Dari Pakem

    Bupati Jembrana Tolak Joged Bumbung Erotis Yang Menyimpang Dari Pakem

    • calendar_month Sabtu, 25 Nov 2023
    • account_circle Ed27
    • visibility 374
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Tari Joged Bumbung dalam pementasannya oleh beberapa pihak telah terjadi penyimpangan dari pakem dan tata pementasan Tari Joged Bumbung yang berpotensi memenuhi kualifikasi pornografi dan pornoaksi, baik dalam pertunjukan langsung maupun media sosial. Hal tersebut sangat disayangkan oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba. Menurutnya, Tari Joged Bumbung harus dihormati, dilindungi, dan dilestarikan […]

  • Festival Lelakut Bangkitkan Seni Kearifan Lokal

    Festival Lelakut Bangkitkan Seni Kearifan Lokal

    • calendar_month Sabtu, 16 Mar 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 398
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Puluhan Orang Orangan Sawah atau disebut Lelakut dengan berbagai kreasi ramaikan Festival Lelakut 2024 yang digagas Majelis Alit Subak Kecamatan Negara bertempat di Musium Subak, Subak Basah Tegal Berkis Desa Kaliakah, Sabtu (16/3). Selain Festival Lelakut pada waktu yang bersamaan juga diresmikannya Musium Subak sebagai sarana edukasi. Bagi kalangan petani Lelakut (orang-orangan […]

  • Pemkab Jembrana Santuni Keluarga PMI asal Samblong Jembrana meninggal di Jepang

    Pemkab Jembrana Santuni Keluarga PMI asal Samblong Jembrana meninggal di Jepang

    • calendar_month Sabtu, 21 Jun 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 264
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Wujud kepedulian, Pemerintah Kabupaten Jembrana serahkan santunan sebesar Rp. 5 Juta, kepada keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jembrana, Alm. Ni Kadek Ari Dwi Riyandini, yang meninggal dunia di Jepang. Bantuan ini diserahkan langsung oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, I Ketut Armita, mewakili Bupati Jembrana kepada Keluarga Korban di Lingkungan Samblong, Kelurahan […]

  • Pemkab Jembrana Serahkan 100 Ribu Bibit Kakao Unggul, Komitmen Menuju “Jembrana Kota Coklat”

    Pemkab Jembrana Serahkan 100 Ribu Bibit Kakao Unggul, Komitmen Menuju “Jembrana Kota Coklat”

    • calendar_month Kamis, 6 Nov 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 434
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Komitmen Pemerintah Kabupaten Jembrana dalam mengembangkan sektor perkebunan, khususnya kakao, terus ditunjukkan secara nyata. Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan bersama Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna menyerahkan sebanyak 100.000 bibit kakao unggul kepada para kelompok tani di Kabupaten Jembrana, sebagai langkah strategis menuju “Jembrana Kota Coklat” Bahkan, Bupati Jembrana telah mengeluarkan instruksi […]

  • Kurban di Masjid Muhammadiyah Jembrana Gunakan Pembungkus Ramah Lingkungan Play Button

    Kurban di Masjid Muhammadiyah Jembrana Gunakan Pembungkus Ramah Lingkungan

    • calendar_month Sabtu, 7 Jun 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 840
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Usai menjalankan ibadah sholat Idul Adha pada hari Jumat (6/6/2025). Hari ini warga Muhammadiyah Jembrana mengadakan penyembelihan hewan kurban. Yang terdiri dari 8 ekor sapi dan 4 ekor kambing. Untuk pemotongan hewan kurban di laksanakan di RPH (Rumah Potong Hewan) di daerah Lingkungan Terusan, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara. Sementara untuk kambing terdiri 2 […]

  • Kisah Panglima Daeng Si Kudadempet

    Kisah Panglima Daeng Si Kudadempet

    • calendar_month Kamis, 20 Mar 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 692
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Rombongan eskuadron Daeng Nachoda terkenal dengan sebutan empat Daeng, yaitu Daeng Nachoda, Daeng Sikuda Dempet (kuda empat), Daeng Marema dan Daeng Bira. Daeng Marema dan Daeng Si Kudadempet adalah ahli silat yang pertama mengajarkan seni silat dan tetabuhan genderang gaya Bugis-Makassar, keduanya menetap di Bandar Pancoran setelah selesainya perang Jembrana-Buleleng I, sedangkan Daeng […]

expand_less