Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Daerah » Mulai Beroperasi Mesin Pengolahan Sampah Menjadi RDF di TPA Peh

Mulai Beroperasi Mesin Pengolahan Sampah Menjadi RDF di TPA Peh

  • account_circle Ed27
  • calendar_month Rabu, 24 Jul 2024
  • visibility 199
  • comment 0 komentar

Jembrana suarajembrana.com – Mesin pengolahan sampah menjadi RDF (Refuse Derived Fuel) di TPA Peh, desa Kaliakah sudah mulai beroperasi dan bisa mengolah sampah eksisting menjadi RDF.

banner 336x280

Kendati demikian, hasil produksi RDF masih belum bisa mencapai jumlah yang diharapkan. Oleh karena itu, Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama sejumlah tim yang berkaitan dengan pengolahan sampah menjadi RDF kembali datang meninjau proses pengolahan sampah, Rabu (24/7).

Tim yang datang langsung melihat proses pengolahan sampah menjadi RDF diantaranya Johan Agus Kurniawan (Direktur Utama PT. Wisesa Global Solusindo) selaku penyedia mesin pengolahan sampah, Ruchiyat (MSW RDF Business Development Manager, PT. SBI) selaku pengguna RDF dan Marsono (Pimpinan PT. Bhakti Bumi) selaku penyedia mesin pendukung pengolahan sampah.

“Tim kita datangkan kembali untuk mengecek ulang untuk melihat dari sisi mananya yang kurang. Yang datang hari ini para ahli-ahlinya. Ada dari Bakti Bumi, SBI, Wisesa dan tim yang lain. Kita bertukar pikiran secara menerus, jadi apa yang kita harapkan dan rencanakan untuk zero waste ini untuk sampah eksisting yang harus kita habiskan ini,” ujar Bupati Tamba.

Bupati Tamba mengatakan mesin pengolahan sampah sudah bekerja dengan baik, namun menurutnya mesin pendukung lainnya perlu ditingkatkan kualitasnya untuk dapat meningkatkan produksi RDF.

“Kalau kita hanya mengandalkan mesin ini, mesin sudah oke, tetapi setelah dihilirnya kita masih perlu alat-alat yang bisa menambah kecepatan produksi daripada mesin ini, seperti mesin pencacah, kemudian juga mesin packing,” ucapnya.

Lanjut, kata Bupati Tamba hasil produksi RDF kualitasnya sudah cukup baik namun untuk meningkatkan lagi kualitas dan kuantitas produksi perlu adanya penambahan mesin lagi.

“Untuk mencapai hasil yang bisa dikatakan sempurna, kita sudah mendekati. Apabila kita ganti 1 mesin lagi ini akan mendapatkan hasil yang maksimal sekali. Kita pasti akan menuju kesana, kita persiapkan seluruh anggaran karena kita sudah optimis dan didukung oleh tim yang sangat kompak,” ujarnya.

Pihaknya pun yakin dengan adanya peningkatan kualitas mesin pengolahan sampah menjadi RDF akan dapat mengatasi yang sudah bertahun-tahun menggunung di TPA Peh ini.

“Saya optimis kita bisa menyelesaikan sampah-sampah eksisting dan sampah baru. Kalau kita sudah rubah mesin ini dari satu mesin ke mesin yang lain pakai sistem conveyor semua, target 200 ton dalam satu hari bisa kita capai,” tandasnya.

Marsono, Pimpinan PT. Bhakti Bumi mengatakan mesin ada yang ada saat ini sudah bekerja secara baik. Tapi menurutnya perlu ada sejumlah mesin penunjang lagi yang bisa meningkatkan kuantitas dan kualitas RDF yang dihasilkan.

“Alat ini sudah cukup, cuma untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas akan kita tambah alat, alat juga tidak terlalu mahal. Tapi kita mengikuti keadaan sampah yang ada di Jembrana,” ucapnya.

Marsono mengatakan segera mendatangkan beberapa mesin lagi. Dia berharap dengan semakin lengkapnya mesin ini, proses pengolahan sampah dapat semakin maksimal.

“Yang akan kami datangkan baru 3 unit saja, tapi akan ada tambahan-tambahan berikutnya sehingga nanti ketika hujan pun masih bisa berproduksi,” ujarnya.

Disisi lain, Ruchiyat selaku MSW RDF Business Development Manager PT. SBI mengatakan produksi RDF di TPA Peh sudah cukup baik dan ukuran dan tingkat kelembaban yang memenuhi standar.

“Kalau saya lihat, Alhamdulillah secara produk sudah lumayan bagus. RDF itu bagaimana partikel size-nya 5 cm maksimum, kemudian moisturenya harus dibawah 20% itu sudah masuk,” ujarnya.

Pihaknya juga memberikan sejumlah saran untuk penambahan beberapa mesin lagi yang bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas RDF yang dihasilkan.

“Tadi saya sudah memberi masukan ke tim Wisesa untuk mengimprove terkait masalah organik yang masih terbawa, ini mungkin perlu untuk ada additional filtering atau penambahan alat untuk mengurangi organik. Karena kalau terbawa, secara kalori akan menurunkan harga dan kualitas RDF,” tandasnya. ™

  • Penulis: Ed27

Comment

Rekomendasi Untuk Anda

  • Menparekraf Sandiaga Uno Siap Bangkitkan Pariwisata Bali Barat dan Utara

    Menparekraf Sandiaga Uno Siap Bangkitkan Pariwisata Bali Barat dan Utara

    • calendar_month Minggu, 14 Jul 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 209
    • 0Komentar

      Jembrana – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, akan mengembangkan pariwisata di Bali Barat dan Banyuwangi. Langkah ini bertujuan untuk mengoptimalkan kunjungan wisatawan ke Bali serta mengurangi beban pariwisata di Bali Selatan. “Oleh karena itu, saya ingin meramu agar kita juga memiliki beberapa kegiatan dan mendorong pengembangan infrastruktur di Banyuwangi dan […]

  • Penemuan Dua Remaja Hanyut di Sungai Gelar Dinyatakan Meninggal Dunia

    Penemuan Dua Remaja Hanyut di Sungai Gelar Dinyatakan Meninggal Dunia

    • calendar_month Selasa, 1 Okt 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 195
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Dua remaja berusia 14 tahun, berinisial DA dan RF, dilaporkan hilang di objek wisata Sungai Gelar, Banjar Palungan Batu, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali pada hari Senin (30/9/2024). Salah satu korban, DA, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Korban DA ditemukan oleh warga setempat yang turut melakukan pencarian pada pukul 23.50 […]

  • Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Meningkat, Jembrana Intensifkan Sosialisasi dan Pencegahan

    Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Meningkat, Jembrana Intensifkan Sosialisasi dan Pencegahan

    • calendar_month Selasa, 29 Apr 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 101
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Sepanjang Januari hingga Maret 2025, tercatat sebanyak 15 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Jembrana. Data ini menunjukkan perlunya perhatian serius dari berbagai pihak untuk menekan angka kekerasan yang terjadi. Berdasarkan rincian, kasus-kasus tersebut meliputi tiga kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), enam kasus kekerasan seksual, tiga kasus kekerasan fisik, satu […]

  • Kapolres Jembrana Ungkap 2 Pelaku Kasus Pencurian Hewan Ternak

    Kapolres Jembrana Ungkap 2 Pelaku Kasus Pencurian Hewan Ternak

    • calendar_month Selasa, 23 Jan 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 202
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto, S.I.K., M.Si. memimpin konferensi pers di Aula Polres Jembrana untuk mengumumkan berhasilnya penyelidikan atas serangkaian kasus pencurian ternak hewan di wilayah Kabupaten Jembrana, Selasa (23/1/2024). Beberapa kejadian yang diungkap dalam konferensi pers melibatkan sejumlah korban dan kerugian materi yang signifikan diantara, pencurian 36 ekor bebek di […]

  • Seni dan Budaya Melatih Diri Dengan Suara-Suara Alam Wujud Konsep Jati Diri

    Seni dan Budaya Melatih Diri Dengan Suara-Suara Alam Wujud Konsep Jati Diri

    • calendar_month Minggu, 20 Okt 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 203
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Seni dan budaya hasil kreativitas manusia yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Seni budaya adalah segala sesuatu yang diciptakan manusia yang memiliki nilai etika dan estetika serta tercapai secara turun-temurun. Sedangkan menulis puisi dan membaca puisi merupakan kreativitas keterampilan bahasa serta kemampuan analisis. Literasi pengembangan sastra yang tak pernah luntur oleh […]

  • Sampaikan duka mendalam, Bupati Tamba hadiri Pelebon Putra Kedua Wabup Jembrana

    Sampaikan duka mendalam, Bupati Tamba hadiri Pelebon Putra Kedua Wabup Jembrana

    • calendar_month Sabtu, 20 Apr 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 207
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Bupati Jembrana I Nengah Tamba didampingi Ny Candrawati Tamba hadiri Pelebon (Pengabenan) Kadek Narendra Krisnanda Ray, Putra kedua Wakil Bupati Jembrana IGN Patriana Krisna (Ipat), Sabtu (20/4) Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Jembrana Ni Made Sri Sutharmi, Sekda Kabupaten Jembrana I Made Budiasa, serta Kepala OPD dilingkup Pemerintah Kabupaten […]

expand_less