Proses Evakuasi Korban Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali
- account_circle Ed27
- calendar_month 7 jam yang lalu
- visibility 43
- comment 0 komentar

suarajembrana.com – Cuaca buruk yang melanda di perairan selat Bali mengakibatkan Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tanu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali. Pada Kamis, (3/7/2025) pukul 12:10 dini hari.

Kapal yang mengangkut 65 orang penumpang beserta kru Kapal mengalami kebocoran di ruang mesin hingga akhirnya terbalik. Hingga berita ini diturunkan, baru 6 orang ditemukan meninggal dunia, 31 korban selamat, dan sisanya sampai saat ini masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan.
Suasana duka menyelimuti Pelabuhan Gilimanuk dan RSUD Negara, Kabupaten Jembrana, tempat beberapa korban dibawa. Masyarakat Pebuahan juga turut serta membantu proses evakuasi jenazah yang ditemukan di sepanjang pesisir pantai Pebuahan.
Kronologi berawal, KMP Tanu Pratama Jaya berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, pada Rabu malam, 2 Juli 2025, pukul 22.56 WIB. Sekitar pukul 00.16 WITA, kru kapal sempat mengirimkan sinyal darurat melalui saluran komunikasi pelabuhan, melaporkan adanya kebocoran di ruang mesin kapal.
Tak berselang lama, sekitar pukul 00.19 WITA, kapal mengalami blackout (mati listrik total). Dalam kondisi genting, kapal akhirnya terbalik dan hanyut ke arah selatan. Lokasi tenggelam tercatat di koordinat -08°09.371′ Lintang Selatan dan 114°25.1569′ Bujur Timur.
“Terdengar permintaan tolong dari KMP Tanu Pratama Jaya yang melaporkan adanya kebocoran mesin kapal,” ungkap pihak operator pelayaran dalam keterangan resminya.
Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli (KBPP) Pelabuhan Gilimanuk, Ni Putu Cahyani Negara, katakan, bahwa kondisi cuaca buruk saat kejadian turut memperparah keadaan.
“Berdasarkan laporan BMKG, tinggi gelombang di perairan Selat Bali saat itu berkisar antara 1,7 hingga 2,5 meter,” ujarnya.
Sementara Kadis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Negara, dr. dr Ngurah membenarkan bahwa pihaknya telah menerima 6 (Enam) jenazah korban tenggelamnya KMP Tanu Pratama Jaya. Dari 4 (Empat) jenazah telah berhasil diidentifikasi, hingga berkelanjutan siang ada 6 jenazah yang mana salah satunya anak kecil ditemukan di perairan Desa Pengambengan.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI AL, Polairud, BPBD, beserta masyarakat berhasil mengevakuasi 31 penumpang dalam keadaan selamat. Sebagian korban ditemukan mengambang dengan jaket pelampung, sebagian lainnya berhasil berenang ke pantai terdekat.
Sekira pukul 18:00 ke 6 (Enam) jenazah di pulangkan ke alamat masing-masing menggunakan bantuan Armada Ambulance dari Denpasar.
Ambulance Rumah Peduli Anisa, mengantar jenazah putri sama anaknya, Bali Ambulance Badak Putih, mengantar jenazah Elok, Ambulance AL Mandiri, mengantar Jenazah Eko Satrio, Ambulance Ajang Silaturahmi Muslim Bali mengantar jenazah Anang, Ambulance Forum Medis dan Aksi Kemanusiaan Indonesia mengantar jenazah Cahyani.
Atas kejadian tersebut pihak berwenang mengimbau kepada seluruh operator penyeberangan untuk lebih memperhatikan kelayakan teknis armada, termasuk kondisi mesin dan sistem kelistrikan, serta tidak mengabaikan kondisi cuaca sebelum keberangkatan.
Keselamatan penumpang harus menjadi prioritas. Pemeriksaan menyeluruh wajib dilakukan, apalagi saat musim gelombang tinggi,” ujar petugas dari Pelabuhan Gilimanuk.
Hingga berita ini di turunkan upaya pencarian korban hilang masih terus dilakukan menggunakan kapal patroli laut dan helikopter. Sementara posko darurat dan pusat informasi korban didirikan di Pelabuhan Gilimanuk dan RSUD Negara.
“Pihak keluarga penumpang diminta untuk segera melapor ke posko apabila memiliki anggota keluarga yang turut dalam pelayaran tersebut,” tuntasnya. ™
- Penulis: Ed27
Comment