Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Daerah » Dokar Pak Karim

Dokar Pak Karim

  • account_circle Ed27
  • calendar_month Rabu, 2 Jul 2025
  • visibility 608
  • comment 0 komentar

Oleh: Angga Wijaya

Masa kecil saya punya satu cerita yang selalu muncul setiap kali saya mendengar suara derap kuda—cerita tentang hari Minggu, tentang ibu angkat saya, dan tentang dokar milik Pak Karim.

banner 336x280

Setiap hari Minggu pagi, ketika sebagian orang memilih tidur lebih lama atau menyalakan televisi, ibu angkat saya justru punya agenda khusus untuk saya yaitu, keliling kota kecil kami di atas dokar.

Itu adalah hadiah kecil tapi sangat berarti—karena beliau tahu, saya sangat menyukai kuda. Setiap kali melihat kuda di jalan, mata saya langsung berbinar. Dan beliau, seperti bisa membaca isi hati saya, menjadikan dokar sebagai kebiasaan akhir pekan kami.

Dokar itu sederhana. Tidak berhias, tidak berwarna mencolok. Tapi dari tempat duduk kayunya, saya merasa seperti penumpang paling istimewa. Kusirnya bernama Pak Karim. Beliau warga asli Loloan, sebuah kampung tua di kota Negara, Jembrana, Bali. Kampung Loloan dikenal sebagai tempat tinggal komunitas Bugis-Melayu yang telah lama menetap di sana.

Tapi waktu kecil, saya belum paham soal sejarah. Yang saya tahu, Pak Karim orangnya ramah dan sabar. Suaranya berat tapi menenangkan. Kalau saya banyak bertanya, beliau tidak pernah marah.

Saya duduk di depan, dekat Pak Karim, memandangi surai kuda yang bergoyang pelan saat berjalan. Angin pagi mengelus pipi, dan suara “tap… tap…” dari kaki kuda seperti lagu pengantar yang selalu saya tunggu-tunggu.

Kadang saya bertanya, “Pak, kuda ini dikasih makan apa?” atau, “Kenapa kakinya dikasih sepatu besi?” Dan Pak Karim akan menjawab dengan sabar, sambil sesekali tersenyum kecil.

Ibu saya duduk di belakang. Beliau tak banyak bicara, hanya sesekali menanggapi obrolan kami atau menunjuk arah yang ingin dituju. Mungkin bagi orang lain, itu hanya perjalanan pendek keliling kota. Tapi bagi saya, itu seperti perjalanan istimewa yang menyatukan kami bertiga—saya, ibu, dan Pak Karim.

Saya tidak tahu apakah ibu angkat saya membayar Pak Karim setiap minggu, atau sudah ada kesepakatan di antara mereka. Yang jelas, tak pernah ada Minggu yang terlewat tanpa dokar, selama masa kecil saya di kota Negara.

Kini, setelah dewasa, saya mulai mengerti bahwa ibu saya tidak sekadar mengajak saya naik dokar. Beliau sedang menunjukkan kasih sayang dengan cara yang paling saya mengerti—melalui suara kuda, melalui jalan-jalan pagi, melalui waktu yang kami habiskan bersama tanpa tergesa-gesa.

Saya juga baru sadar bahwa dokar itu bukan sekadar kendaraan, tapi bagian dari kenangan. Bagian dari cara saya memahami kasih ibu, dan cara saya mengingat kampung halaman. Saya tidak tahu di mana Pak Karim sekarang. Apakah ia masih menarik dokar, atau sudah menikmati masa tua di Loloan. Tapi nama dan wajahnya tetap saya ingat. Sama seperti saya mengingat suara roda kayu yang menggilas jalan, atau embusan angin pagi yang menyelinap lewat celah kursi.

Hari ini, suara dokar di kota sudah jarang terdengar. Mesin-mesin menggantikannya. Tapi bagi saya, suara dokar Pak Karim tetap hidup dalam ingatan. Ia membawa saya kembali ke masa kecil yang hangat, ke kota kecil yang tenang, dan ke sosok ibu yang mencintai dengan cara yang lembut dan diam-diam.

Kini, di depan Pasar Umum Negara, pasar tradisional yang baru direvitalisasi di jantung Kota Negara—masih terdapat pangkalan dokar yang melayani rute keliling kota. Kehadiran dokar-dokar ini bukan sekadar moda transportasi, melainkan juga bagian dari upaya pelestarian warisan budaya yang nyaris punah di banyak kota lain di Bali.

Dokar yang dulunya merupakan pemandangan sehari-hari, kini justru menjadi sesuatu yang istimewa—mengingatkan kita pada masa lalu yang sederhana dan hangat.

Melihatnya kembali hadir di kota ini, membuat saya merasa seperti kembali dipertemukan dengan kenangan tentang Pak Karim, ibu, dan hari Minggu pagi yang selalu saya nanti-nanti. ™

  • Penulis: Ed27

Comment

Rekomendasi Untuk Anda

  • Kembang-Ipat Ingatkan Pentingnya Menjaga Toleransi dari Parade Ogoh-Ogoh di Jembrana

    Kembang-Ipat Ingatkan Pentingnya Menjaga Toleransi dari Parade Ogoh-Ogoh di Jembrana

    • calendar_month Jumat, 21 Mar 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 540
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Sebanyak 15 ogoh-ogoh terbaik perwakilan dari masing-masing kecamatan mengikuti parade dan lomba ogoh-ogoh di Catus Pata kota Negara, Kamis (20/3). Setiap kecamatan mengirimkan 3 ogoh-ogoh terbaik yang sebelumnya telah dilakukan seleksi oleh tim penilai yang didampingi langsung oleh Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan Wakil Bupati Jembrana IGN Patriana Krisna (Ipat). Parade […]

  • Kembang Tekankan Langkah Cepat Penanganan Paska Banjir, Fokus Pemulihan dan Mitigasi Bencana

    Kembang Tekankan Langkah Cepat Penanganan Paska Banjir, Fokus Pemulihan dan Mitigasi Bencana

    • calendar_month Selasa, 16 Sep 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 1.382
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan hari ini (16/9), memimpin rapat koordinasi darurat bersama seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan kepala desa/lurah untuk memastikan penanganan pasca-banjir berjalan efektif dan cepat. Arahan ini disampaikan sebagai langkah lanjutan penanganan pasca banjir di Jembrana akibat curah hujan ekstrem. Dalam rapat yang diadakan di Aula Jimbarwana […]

  • Desa Pulukan Terpilih Untuk Program Desa Cantik Tahun 2024

    Desa Pulukan Terpilih Untuk Program Desa Cantik Tahun 2024

    • calendar_month Rabu, 4 Sep 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 519
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Desa Pulukan terpilih untuk mengikuti program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) yang merupakan program percepatan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas desa dalam mengidentifikasi kebutuhan data dan potensi yang dimiliki desa. Kick Off Desa Cantik Pulukan dilaksanakan oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba Tamba didampingi Kepala BPS Jembrana, Kepala UPTD KPH Bali […]

  • Menko Marves RI Akan Menghadiri Penyelenggaraan The 10th World Forum

    Menko Marves RI Akan Menghadiri Penyelenggaraan The 10th World Forum

    • calendar_month Sabtu, 20 Apr 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 362
    • 0Komentar

    Badung suarajembrana.com – Kapolres Kawasan Bandara I Gusti Ngurah Rai AKBP I Ketut Widiarta, S.H., S.I.K., M.Si., saat mendampingi Kapolda Bali Irjen. Pol. Ida Bagus Kd Putra Narendra, S.I.K., M.Si. menyambut kedatangan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Menko Marves RI) Luhut Binsar Panjaitan melalui Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Sabtu (20/4/2024). […]

  • Petikan Gitaris Legend Band Kenwa Asli Jembrana

    Petikan Gitaris Legend Band Kenwa Asli Jembrana

    • calendar_month Senin, 27 Nov 2023
    • account_circle Ed27
    • visibility 379
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Tak asing di telinga para pecinta musik terutama legend lengkingan gitar musik cadas atau rock bahkan lantunan pop kreatif. Mantan Kadis Pertanian dan Peternakan Ir. I Ketut Wiratma yang akrab di sapa Bli Geduk yang piawai bermain gitar dan keyboard walau dimainkan hanya mengisi luang waktu. Pertama tahu alat musik tahun 1975 […]

  • Bupati Tamba Ajak Masyarakat Perkuat Pemahaman Agama di Hari Suci Siwaratri

    Bupati Tamba Ajak Masyarakat Perkuat Pemahaman Agama di Hari Suci Siwaratri

    • calendar_month Rabu, 29 Jan 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 234
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Memaknai Hari Siwaratri sebagai hari yang baik dalam kegiatan penyucian dan perenungan diri serta melakukan pemujaan kepada Sang Hyang Siwa, Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengajak serta jajaran Pemerintah Kabupaten Jembrana untuk melakukan persembahyangan dalam acara peringatan Hari Suci Siwaratri yang berlangsung di Pura Jagat Nata, Senin (27/1/2025) malam. Persembahyangan yang dipimpin oleh […]

expand_less