Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Daerah » 22 Nelayan dan Relawan Terima Penghargaan dari Bupati Jembrana

22 Nelayan dan Relawan Terima Penghargaan dari Bupati Jembrana

  • account_circle Ed27
  • calendar_month 5 jam yang lalu
  • visibility 42
  • comment 0 komentar

suarajembrana.com – Sebanyak 22 orang yang terdiri dari 12 nelayan dan 10 orang relawan yang membantu proses evakuasi korban tenggelamnya kapal penyeberangan Tunu Pratama Jaya mendapat piagam penghargaan dari Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan yang diserahkan di pesisir Pantai Pebuahan, desa Banyubiru, Selasa (8/7).

banner 336x280

Pemberian penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi Pemerintah kabupaten Jembrana atas perjuangan para nelayan dan relawan dalam menolong para korban kapal Tunu Pratama Jaya. Selain piagam penghargaan, Bupati Kembang juga menyerahkan paket sembako, selimut serta sejumlah uang bagi para nelayan dan relawan ini.

“Atas nama pimpinan daerah dan masyarakat Jembrana, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada nelayan yang secara langsung menemukan, dan kepada masyarakat serta aparat semuanya yang sudah membantu pencarian dan evakuasi korban kapal Tunu Pratama Jaya,” ucap Bupati Kembang Hartawan.

Pihaknya menjelaskan, pemberian piagam ini sebagai bentuk penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerja keras seluruh pihak yang dengan sigap membantu menolong para korban sehingga banyak korban bisa diselamatkan.

“Hari ini, saya hadir untuk memberikan apresiasi atas seluruh upaya dan kerja keras yang luar biasa yang dilakukan oleh para nelayan dan relawan,” ungkapnya.

Bupati Kembang menaruh harapan besar kepada para nelayan untuk terus memupuk rasa kemanusiaan apabila hal serupa kembali terjadi. Diharapkan para nelayan dengan sukarela ikut membantu dan menolong semaksimalnya untuk keselamatan para korban.

“Harapannya, akan selalu berjuang ketika ada musibah seperti ini. Harapan saya juga, seluruh masyarakat ketika ada musibah tanpa dikomando dan diberitahu, kita bergerak bersama-sama untuk membantu kemanusiaan,” ujarnya.

Dilain sisi, Lukman, nelayan yang pertama kami menemukan korban kapal Tunu Pratama Jaya mengisahkan bagaimana ia bisa bertemu dengan para korban dan memberikan pertolongan kepada mereka.

Lukman menjelaskan, ia berangkat melaut sekitar jam 02.00 lewat, lalu menabur pancing sekitar jam 02.30. kemudian ia mendengar teriakan minta tolong. Saat itu itu dia sedang memancing. Mendengar permintaan tolong, ia pun langsung memutuskan pancing dan berusaha mencari korban.

“Saya cari-cari sumber suaranya belum ketemu dan saya matikan mesin, baru terdengar suaranya, saya teriak lagi “halo-halo”. Saya dengar suara tolong-tolong dan ternyata dekat. Saya senter sekeliling saya, karena gelombang yang besar tidak kelihatan. Saya dekati sumber suara dan saya melihat seseorang lalu saya naikkan ke perahu saya,” ungkapnya.

Lukman mengira korban adalah nelayan, setelah ditanya dia mengaku sebagai penumpang kapal. Kemudian Lukman kembali berusaha mencari korban lainnya.

“Saya juga mendengar suara peluit di tengah gelombang. Saya naikkan dulu korban yang pertama lalu saya selamatkan. Lalu saya mencoba ke tengah lagi, karena perahu saya tidak mampu, saya balik lagi ke utara lalu bertemu dengan teman saya pak Santoso. Saya bilang kepada pak Santoso jangan kerja dulu, saya menemukan korban kapal tenggelam,” sambungnya.

Lebih lanjut, Lukman menuturkan rekannya akhirnya menemukan beberapa korban lagi, 2 orang dalam kondisi selamat dan 1 orang sudah meninggal dunia. Lukman pun kembali melihat adanya lampu kelap-kelip di tengah laut, ia pun memutuskan untuk mendekat sumber cahaya tersebut dan akhirnya menemukan 4 korban lagi.

“Saya melihat ada lampu kelip-kelip di tengah, lalu saya balik, di situ saya mendapat 4 korban berkumpul, namun satu sudah meninggal,” kata Lukman.

Ia pun mengevakuasi korban ke daratan. Setibanya hampir di darat, Lukman juga mengajak nelayan lainnya untuk ikut membantu mencari para korban.

Data yang diperoleh dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana, total korban yang dievakuasi di Jembrana sebanyak 26 orang, dimana 20 orang ditemukan selamat dan 6 lainnya sudah meninggal dunia.

Kalaksa BPBD Kabupaten Jembrana, I Putu Agus Artana Putra mengatakan hingga pencarian hari ke 7 ini total korban yang sudah ditemukan sebanyak 39 orang.

“Sampai hari ke 7 pencairan ini, total informasi yang diterima hingga tadi malam, yang selamat 30 orang, kemudian yang meninggal ada 9.
Yang teridentifikasi baru 7 orang, dan 2 orang masih dalam proses autopsi,” tutupnya. ™

  • Penulis: Ed27

Comment

Rekomendasi Untuk Anda

  • Ditemukan Kondisi Terlungkup Pedagang Asongan Meninggal Dunia

    Ditemukan Kondisi Terlungkup Pedagang Asongan Meninggal Dunia

    • calendar_month Rabu, 20 Des 2023
    • account_circle Ed27
    • visibility 188
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Sesosok lelaki paruh baya di temukan tak sadarkan diri yang belakangan diketahui seorang pedagang asongan, ia tergeletak di dekat dermaga MB 1. Warga yang melihat kejadian segera memberitahu Polsek Gilimanuk, Rabu (20/12/23). Adalah Supriadi (53), warga Lingkungan Samiana, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, di duga tak sadarkan diri dan tertelungkup di pinggir jalan. […]

  • Bupati Jembrana Targetkan Jajarannya Penurunan Angka Stunting di Tahun 2024

    Bupati Jembrana Targetkan Jajarannya Penurunan Angka Stunting di Tahun 2024

    • calendar_month Kamis, 6 Jun 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 178
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Kasus Stunting di Jembrana menjadi perhatian serius Bupati Jembrana I Nengah Tamba. Karena itu ia mendorong semua pihak fokus tehadap program sehingga hasil yang diharapkan bisa signifikan. Ia ingin kerja semua jajarannya terukur. Artinya, jelas antara target dan hasilnya dalam setiap program yang dikerjakan. Bahkan orang nomor satu di Bumi Makepung ini […]

  • Berwisata Sambil Baca Buku di Bali, Kenapa Tidak?

    Berwisata Sambil Baca Buku di Bali, Kenapa Tidak?

    • calendar_month Sabtu, 11 Nov 2023
    • account_circle Ed27
    • visibility 241
    • 0Komentar

    Angga Wijaya, penulis dan wartawan asal Jembrana di Denpasar-Bali    Mengunjungi Bali menjadi impian banyak orang di berbagai belahan dunia. Pulau yang dijuluki surga terakhir di dunia ini sejak dahulu menarik para wisatawan untuk datang. Nah, kebanyakan dari kita jika ke Bali akan mengunjungi berbagai obyek wisata alam dan budaya. Namun, tahukah kalian guys, Bali […]

  • Paguyuban Bakta Bakti Pinandita Pura Pesimpangan Pulaki Dikukuhkan

    Paguyuban Bakta Bakti Pinandita Pura Pesimpangan Pulaki Dikukuhkan

    • calendar_month Sabtu, 25 Mei 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 151
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Komitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan kemampuan  pemangku berdasarkan swadarmaning kepemangkuan,  Paguyuban Bakta Bakti Pinandita Pura Pesimpangan Pulaki resmi dibentuk, Jumat (24/5) bertempat di wantilan Pura Pesimpangan Pulaki, Desa Kaliakah. Diketuai Jero Mangku I Komang Sukadana paguyuban pinandita ini dibentuk untuk mewadahi para pemangku sehingga terus  meningkat secara  kualitas dalam pengabdianya ngerestiti […]

  • Wabup Ipat Sambangi Warga Korban Kebakaran di Loloan Timur

    Wabup Ipat Sambangi Warga Korban Kebakaran di Loloan Timur

    • calendar_month Kamis, 18 Jul 2024
    • account_circle Ed27
    • visibility 174
    • 0Komentar

    Jembrana suarajembrana.com – Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) mengunjungi rumah warga yang terkena musibah kebakaran bertempat di Lingkungan Ketugtug, Loloan Timur, Kabupaten Jembrana, Kamis (18/7). Sebanyak 3 rumah warga menjadi dampak dalam kebakaran tersebut yang menyebabkan seluruh isi rumah dan perabotan hangus terbakar. Kerugian materi ditaksir mencapai Rp.150 juta termasuk uang […]

  • Bupati Kembang Hartawan Siap Jalin Sinergi Dengan Karutan Negara

    Bupati Kembang Hartawan Siap Jalin Sinergi Dengan Karutan Negara

    • calendar_month Selasa, 3 Jun 2025
    • account_circle Ed27
    • visibility 100
    • 0Komentar

    suarajembrana.com – Setelah 2 (dua) tahun mengabdi dalam dunia pemasyarakatan sebagai Kepala Rutan Kelas II Negara, Lilik Subagiyono menutup lembaran tugas memasuki masa purnabakti dengan menyerahkan jabatan menggantikan posisinya kepada Plt. I Gusti Agus Putra Mahendra yang sebelumnya menjabat Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban (Kasi Minkamtib) Lapas kelas IIA kerobokan bertempat di Aula Rutan […]

expand_less